"ALLAHUMA ISMILAHILAHU AKHBAR"
Yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah : "KAMI MEMENUHI PANGGILANMU YA ALLAH!!!" sebanyak 7X berturut-turut. Jika hal ini TIDAK DILAKSANAKAN oleh para calon haji, maka berarti pelaksanaan rukun hajinya TIDAK LENGKAP. Sama pula dengan sembahyang menghadap arah Ka'abah. Umat Islam mengatakan: "Memang benar bahwa kami melaksanakan 5X sholat sehari semalam dengan 17X ruku dan sujud dengan kiblat ke Kaabah/Baitullah di Mekkah itu, namun itu hanya manifestasi dari TITIK PERSATUAN ARAH SHOLAT UMAT ISLAM SE DUNIA saja, dan pada waktu kami melaksanakan sholat tersebut sama sekali tidak ada terlintas dalam pikiran kami untuk sembah sujud kepada Kaabah + Batu Hitam di dalamnya itu, karena Kaabah + Batu Hitam tersebut adalah hanya benda atau materi yang tiada manfaat dan melarat belaka". (lihat buku tafsir Al Qur'an karangan Mahmud Yunus), dan disamping itu umat Islam percaya dan imani bahwa Allah itu di satu detik yang bersamaan ada di mana-mana di seantero muka bumi dan jagad raya ini."
Berdasarkan TEORI, bilamana seekor ayam jantan yang seluruh bulunya hitam, kawin dengan seekor ayam betina yang seluruh bulunya juga hitam, pastilah anak ayam hasil perkawinan itu juga berbulu hitam. Tetapi ternyata sesudah telur menetas bulu anak ayam itu bukan hitam tetapi MERAH !
Sekarang tentu timbul pertanyaan: Yang mana yang benar : "TEORI-nya atau PRAKTEK KENYATAANNYA?" Jawabannya sudah pasti : "PRAKTEK KENYATAANNYALAH YANG BENAR!!!", karena kenyataannya bulu anak ayam itu merah dan bukan hitam sebagaimana yang diteorikan.
Kalau hal ini dikaitkan dengan pernyataan atau alasan umat Islam tersebut di atas, yang teorinya "TIDAK ruku & sembah Sujud ke Kaabah/Baitullah + Batu Hitam yang ada didalamnya itu, melainkan hanya semata-mata satu manifestasi dari TITIK PERSATUAN ARAH SHOLAT SAJA", jelaslah bahwa teori ini adalah TIDAK BENAR, karena dalam PRAKTEK KENYATAANNYA, yang dapat dilihat dengan mata kepala setiap orang, adalah bahwa umat Islam minimal 5X dalam sehari semalam melakukan 17X ruku dan sembah sujud ke arah Kaabah/Baitullah + Batu Hitamnya yang ada di Mekkah. INI KENYATAANNYA DAN BUKAN TEORI!!!
Pernyataan umat Islam bahwa mereka percaya Allah pada satu detik yang bersamaan berada di mana-mana di seantero sudut dan dimensi dunia dan alam semesta ini, juga kami anggap HANYA TEORI BELAKA, karena dalam PRAKTEK KENYATAANNYA Allah hanya berada di Mekkah saja yaitu dalam wujud Batu Hitam yang ada di Kaabah. Berdasarkan kenyataan yang dapat dilihat, pada waktu naik haji umat Islam sembah sujud dan mencium Batu Hitam itu dengan dibarengi doa "KAMI MEMENUHI PANGGILANMU YA ALLAH !!"
Dengan mengucapkan doa/kata-kata seperti ini bukankah berarti bahwa Allah yang Maha Kuasa dan Esa itu telah berubah wujud menjadi Batu Hitam tersebut? INI ADALAH KENYATAAN DAN BUKAN TEORI!!!
Kalau awloh bukan salah satu dari 360 berhala, mengapa ada ayat-ayat di atas? Dan kenapa HAJAR ASWAD tidak turut dimusnahkan?
HAJAR ASWAD = ALLAH.
Hajar aswad sekedar nama samaran, sedangkan ALLAH adalah nama yang sesungguhnya. Arab-arab itu licik, mereka tidak ingin agamanya ditertawakan oleh umat agama Samawi, jadi mereka perlu bersekongkol untuk menipu dunia dan berusaha mengaburkan sosok awloh yang sesungguhnya.
Tapi, mereka tetap tidak bisa menutupinya secara sempurna.
Lihat, apa yang diperbuat Muhammad terhadap HAJAR ASWAD:
MUWATTA, Book 20, Number 20.33.113: Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.
BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697: Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.â€
Apakah Muhammad pernah hormat kepada Ka'bah? TIDAK PERNAH. Apakah Muhammad pernah menunjuk ke arah Ka'bah, lalu berseru: "ALLAHU-AKBAR"? TIDAK PERNAH.
MUSLIM, Book 007, Number 2907: Salim melaporkan atas otoritas ayahnya bahwa Rasul Allah tidak menyentuh sudut manapun dari Kabah, kecuali sudut Hitam (yang ada Batu Hitam terpasang) dan bagian kecil di dekatnya, yang mengarah ke arah rumah2 suku Jumuhi.
Kalau masih ada orang yang menyangka Ka'bah itulah ALLAH, ini salah. Karena HAJAR ASWAD itulah ALLAH YG SEBENARNYA.
ABU DAWUD, Book 10, Number 1813: Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) berkata: Orang yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia menyentuh Batu Hitam.
Talbiyah, adalah seruan-seruan terhadap awloh: "Kami penuhi penggilan-Mu, kami penuhi panggilan-Mu, kami penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, kami penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kenikmatan bagi-Mu, dan kerajaan (bagi-Mu) tiada sekutu bagi-Mu."
Muhammad tidak saja menghormat dan meneriaki Hajar Aswad sebagai "allah yang maha akbar", tapi juga menyentuh, mengelus dan menciumnya, ibarat seorang pemuja jimat yang sangat cinta pada jimatnya.
ABU DAWUD, Book 10, Number 1884: Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) menjepit jubah pada ketiak kanannya dengan ujung jubah itu ada pada bahu kirinya, dan menyentuh sudut (batu hitam), lalu meneriakkan “Allahu-Akbar†dan berjalan dengan bangganya mengelilingi Kabah tiga kali. Ketika mereka (para sahabat) mencapai sudut Yaman, dan menghilang dari mata orang Quraish, mereka berjalan seperti biasa; ketika muncul dihadapan mereka mereka berjalan dengan gagah dan langkah yang cepat. Dengan itu kaum Quraish berkata: Mereka seperti rusa (yang sedang lompat). Ibn Abbas berkata: oleh karena itu hal ini lalu menjadi Sunnah (suri tauladan Nabi).
Hadits Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673: Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata : Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)
Umat Kristen tidak malu mengakui bahwa diri mereka memang menyembah manusia Yesus, dan umat Buddhis pun tidak malu mengakui mereka memang memuja Sidharta. Tapi, Muslim itu MUNAFIK, walau mereka menyembah BATU, tapi tidak mau mengakuinya. Malah dengan sombongnya mengatai umat lain sebagai KAFIR & MUSYIRIK, padahal diri mereka sendiri LEBIH KAFIR & MUSYIRIK