 Tidak mudah memang bagi orang2 yang telah  meninggalkan Islam untuk terbuka kepada semua orang bahwa ia adalah  murtadin. Karena akibatnya adalah pengucilan, ancaman, siksaan, bahkan  pembunuhan harus dialami oleh para murtadin diseluruh dunia.
Tidak mudah memang bagi orang2 yang telah  meninggalkan Islam untuk terbuka kepada semua orang bahwa ia adalah  murtadin. Karena akibatnya adalah pengucilan, ancaman, siksaan, bahkan  pembunuhan harus dialami oleh para murtadin diseluruh dunia. 
 
Berikut beberapa kisah mantan muslim yang ada diberbagai penjuru  dunia, untuk murtadin Indonesia sengaja tidak kami tampilkan demi  keamanan jiwa mereka;
 
 
  
MALAYSIA – Kisah Lina  Joy
 
  
 
Lina Joy, yang lahir sebagai  Azlina Jailani, telah mengajukan perubahan nama di kartu  identitasnya. Departemen Pendaftaran Nasional (Catatan Sipilnya  Indonesia) menyetujui tapi menolak merubah Muslim dari kolom agama.
 
 
Ia mengajukan keputusan ke  sebuah pengadilan sipil namun diberitahu dia harus ke pengadilan Syariah  Islam. Joy, 43 tahun, berargumen dia tidak dapat diikat oleh hukum  Syariah karena dia telah pindah ke agama lain.  
 
 
Akhirnya, setelah menunggu  selama 6 tahun, perjuangan Lina Joy agar perpindahannya dari Islam ke  agama lain kini pupus sudah. Pengadilan Federal Malaysia menentukan hari  ini bahwa ia harus tetap berstatus Muslim dan kata Islam tidak dapat  dihilangkan dari KTP nya.
 
 
Membacakan  keputusannya pada ruang pengadilan yang penuh sesak di Pengadilan  Putrajaya pagi itu, Hakim Ketua, Ahmad Fairuz Sheikh Abdul Halim,  memutuskan bahwa yurisdiksi tetap berada pada pengadilan Syariah dan  bukan pada pengadilan sipil.
 
 
Kasus  ini mempersoalkan keputusan Departemen Pencatatan Nasional untuk tidak  menghilangkan kata ‘Islam’ dari MyKad (KTP) Lina. Departemen itu  mengatakan, untuk menghapuskan kata 'Islam' dari KTP di Malaysia, mereka  memerlukan keputusan dari pengadilan syariah untuk menetapkan  kemurtadannya dari Islam.
 
 
Lina  telah mengajukan kasusnya kepada pengadilan tinggi, pengadilan banding  dan sekarang kepada Pengadilan Federal.
 
 
Hakim Ahmad Fairuz mengatakan bahwa Dep Pencatatan  memang berhak menuntut keputusan pengadilan Syariah untuk menegaskan  kemurtadan Syariah dan bahwa :"Pendeknya, ia (Lina) tidak dapat  seenaknya masuk atau meninggalkan sebuah agama ... Ia harus mengikuti  peraturan. Dan kasusnya telah ditolak."
 
 
Namun hakim non-Muslim yang tidak setuju dengan  keputusan ini menganggap tuntutan Dep Pencatatan adalah "diskriminatif  & tidak konstitusional," dan tidak masuk akal mengharapkan seseorang  untuk merugikan diri sendiri didepan pengadilan syariah.
 
 
 Massa  sebanyak 300 ber-tahlil atau membaca Quran sambil menanti keputusan ini.  Dan ketika keputusan turun, mereka berteriak2 ALLAHU AKBAR !
Massa  sebanyak 300 ber-tahlil atau membaca Quran sambil menanti keputusan ini.  Dan ketika keputusan turun, mereka berteriak2 ALLAHU AKBAR !  
 
Lina Joy, takut akan  pembalasan dan pembunuhan oleh kelompok2 Muslim, tidak hadir di  pengadilan. Muslim2 pengikut agama damai ini merayakan penghancuran hak  kebebasan beragama Lina Joy
 
  
 
Sekitar  60 persen dari 26 juta penduduk Malaysia adalah Melayu Muslim, yang  hak-hak sipil, perkawinan dan pribadi nya ditentukan oleh pengadilan  Syariah. Minoritas – etnis Tionghoa, India, dan komunitas lain yang  lebih kecil – diatur oleh pengadilan sipil.
 
 
Namun konstitusi tidak mengatakan siapa yang mempunyai  keputusan akhir dalam kasus-kasus seperti kasus Joy saat Islam  mengkonfrontasi Kekristenan, Hinduisme, Buddhisme atau agama-agama lain.
  
 
Tokoh-tokoh pendiri Malaysia  sengaja meninggalkan konstitusi samar-samar, tidak bersedia  mengecewakan tiga kelompok etnis dominan setelah kemerdekaan dari  Inggris 50 tahun yang lalu, dimana saat itu membangun bangsa multiras  yang damai lebih penting.
 
 
Situasi  tersebut semakin diperkeruh dengan konstitusi yang menggambarkan  Malaysia sebagai negara sekular tapi mengakui Islam sebagai agama resmi.
  
 
Lina Joy akhirnya dikucilkan  oleh keluarganya dan dipaksa keluar dari tempat dia bekerja. Tahun lalu  dia pergi bersembunyi. Seorang pengacara Muslim yang mendukung kasusnya  menerima ancaman akan dibunuh.
 
 
  
MESIR - Sheik yang  dipenjara karena Murtad
 
  
   
 
Seorang Sheikh yang  dipenjara selama 18 bulan menyatakan dari selnya bahwa ia ditahan karena  tuduhan 'menghujat Islam' karena murtad dan masuk agama lain.
 
 
Intel Mesir mentransfer Bahaa  el-Din Ahmed Hussein el-Akkad, 57, ke penjara gurun pasir Wadi  el-Natroun bulan lalu. Ia mengatakan, ia akan disekap disana tanpa batas  waktu kecuali ia bersedia memata2i murtadin2 lain yang berpindah agama.   
 
 
Menurut pengacara penjara  Kairo, Athanasius William, kliennya dipenjara di penjara gurun pasir  “hanya karena ia memilih agama lain”
 
 
El-Akkad  dipenjara tanpa tuduhan selama lebih dari satu tahun setelah Intel  menahannya di Kairo tgl April 6, 2005.
 
 
Walau terus diinterogasi, mantan Muslim itu tidak pernah  diberitahu apa sebenarnya tuduhan yg dijatuhkan terhadapnya, tetapi  rekan2 sepenjaranya mengatakan bahwa ia ganti agama dan membaptis orang  sehingga mengakibatkannya dipukuli sampai babak belur oleh sesama  tawanan.
 
 
Setelah pengadilan  memerintahkan pembebasannya, pihak intel tidak mengacuhkan keputusan  itu. Malah mereka memindahkannya ke penjara di gurun pasir. Dalam  sejumlah tulisan tangannya yang diselundupkan dari penjara beberapa  bulan ini, ia mengatakan bahwa ia memilih agama lain setelah bertahun2  mempelajari Islam.
 
  
Selama lebih dari 20  tahun, mantan Sheikh ini adalah anggota kelompok Islam fundamentalis, Tabligh  dan Da’wah, yang secara aktif membujuk non-Muslim masuk Islam  tetapi menolak kekerasan. Ia memimpin mesjid di Al-Haram, di kawasan  Giza dekat Kairo. Th 1994 ia menerbitkan buku, Islam: the Religion,  buku berisi 500 halaman yg mengulas Islam.
 
 
Tetapi ia semakin kecewa dengan Islam dan 5 tahun lalu  ia mulai mencari versi Tuhan yang bisa dikenalinya secara pribadi. Baru  pada bulan Januari 2005 ia mulai mempelajari Injil secara intensif dan  dalam beberapa minggu ia MURTAD TOTAL !
 
 
“Ini bukti bagi semua  Muslim,” tulis El-Akkad, “bahwa orang yang mempelajari kedua agama dari  perspektif serius dan obyektif akan memilih pendekatan cara Kristen.”
  
 
Tetapi dua bulan kemudian,  kemurtadan El-Akkad membuat marah intel dan ia dijemput dari kantornya.
  
 
Walau kaum Kristen Mesir  bebas memeluk Islam, namun warga Muslim TIDAK BOLEH mengganti identitas  agama mereka. Mereka yang murtad akan ditangkap intel dan dituduh  menghujat Islam atau mengancam kemanan nasional.
 
 
 
IRAN – Dituduh sebagai  pengedar narkoba karena murtad
 
  
 
Tujuh tahun setelah Issa  Motamedi Mojdehi beralih dari Islam ke agama lain, polisi rahasia  Iran memenjarakannya karena meninggalkan Islam namun memakai tuduhan  resmi (palsu) pengedaran narkoba  
 
 
Para  pejabat secara resmi membuat tuduhan bahwa manusia 31 tahun ini  mengedarkan narkoba ketika dia diciduk dua pekan lalu. Tapi pejabat2  Savama (polisi rahasia) telah memberitahu Motamedi Mojdehi bahwa  pelanggarannya sesungguhnya adalah MENINGGALKAN ISLAM. Jika dia tidak  menyangkal iman agama barunya dan kembali ke Islam, para pejabat  memperingakannya, ia akan tetap dipenjara dan bahkan kemungkinan akan  dihukum mati.
 
  
Dalam surat penahanan  tertanggal 22 Juli, Motamedi Mojdehi diperintahkan untuk melapor dalam  tempo tiga hari ke kantor polisi urusan kriminal di Rasht, kota  kelahirannya di Iran barat-daya. Ketika ia patuh melapor pada July 24,  ditangkaplah ia. Seminggu kemudian ia dipindahkan ke penjara Lakan  Prison.
 
 
Para pejabat keamanan  memperingati Motamedi Mojdehi bahwa tidak seorang pun di luar Iran yang  akan tahu atau peduli dengannya, beberapa narasumber membocorkan ini  kepada Compass.
 
  
Seorang pejabat yang  dikenal hanya sebagai Mr. Baghani mengancam  Motamedi yang ditawan ini  bahwa dirinya mungkin akan menjalani “hukuman mati berulang-ulang”  hingga orang2 Iran mengerti ngerinya akibat murtad / pindah agama di  dalam Hukum Syari'ah Islam. Dalam system peradilan Iran, kasus murtad  ditaruh dalam daftar yang sejajar dengan kasus pembunuhan dan pengedaran  narkoba dengan ancaman hukuman mati.
 
 
Sumber-sumber  lokal setempat memastikan bahwa benar Motamedi Mojdehi dan istrinya  Parvah, yang juga telah menjadi pemeluk agama lain, “telah menjadi bahan  keprihatinan para penguasa” pada January, ketika mereka mengambil nama  dari Bible, Micah, bagi putra mereka yang baru lahir. Tidak jelas apakah  pasangan ini diizinkan mendaftarkan nama bayi tersebut pada kantor  catatan sipil setempat.
 
 
Motamedi  Mojdehi diperkirakan akan diadili segera dihadapan sebuah pengadilan  revolusi Iran di Rasht, ibukota provinsi Gilan. Menurut laporan 1  Agustus dari Komisi Kebebasan Beragama Sedunia Evangelical Alliance  (WEA), kabar-kabar burung juga telah tersebar bahwa istri orang ini pun  akan ditahan dengan tuduhan palsu narkoba.
 
 
Pemerintah Iran secara sering dan rutin memang  menggunakan tuduhan2 palsu pengedaran narkoba sebagai alasan untuk  memenjarakan mereka yang dianggap penjahat politik atau agama. Ini  dimaksudkan untuk mengakali jaminan2 dari pasal 23 UU Iran, yang mana  melarang penyelidikan ke dalam masalah kepercayaan pribadi dan yang  menyebut bahwa "tidak seorang pun akan diganggu atau dizalimi cuma  karena kepercayaan yang dianutnya".
 
 
Penyalahgunaan  narkoba yang meluas seolah menjadikan tuduhan tersebut sah saja.  Pejabat berwenang Iran juga menyebut bahwa lebih 60 percent dari tahanan  penjara Iran adalah dari kasus seputar narkoba, menurut sebuah laporan  Radio Free Europe pada June 26. Thn lalu, director dari Iranian National  Center for Addiction Studies memperkirakan bahwa 20 percent dari  penduduk Iran “sedikit banyak terlibat penyalahgunaan narkoba,”  menempatkan Iran pada ranking teratas soal urusan kecanduan narkoba di  dunia.
 
 
Sejak revolusi Iran,  pemerintah telah secara ketat melarang semua jenis kegiatan warga agama  lain, menutup banyak tempat ibadah agama lain dan memenjarakan pemeluk2  agama lain yang berasal dari latar belakang Islam.
 
 
Di Gorgan, murtadin Ali  Kaboli akhirnya dibebaskan dengan jaminan pada 12 Juni setelah enam  pekan dipenjara atas tuduhan yang tidak jelas. Seorang murtadin lainnya,  Hamid Pourmand, telah menjalani penjara hampir dua tahun atas  tuduhan "menyembunyikan" identitas agama barunya selagi menjabat pangkat  kolonel dalam angkatan militer Iran. Pourmand telah menjadi murtadin  sejak lebih dari 25 thn lalu.
 
 
Menurut  sumber-sumber laporan, petinggi2 Savama baru2 ini telah mengeluarkan  surat2 penangkapan di banyak kota mengejar2 para murtadin yang menjadi  pemeluk agama lain, menuntut mereka balik ke Islam.
 
 
 
MESIR – Aktivis HAM  dibunuh karena berlawanan dengan Islam
 
  
 
Dr. Farag Foda adalah  pemikir, pejuang HAM, aktivis, penulis dan kolumnis terkenal Mesir.  Bermarkas di Kairo, ia dikenal karena artikel2 dan satir2nya yang tajam  tentang Islam fundamentalis di Mesir
 
 
Dalam  surat kabar ia sering menunjukkan titik2 kelemahan ideologi Islam.  Diantaranya, ia mengekspos imam paling populer Mesir, Abd al-Hamid  Kishk, karena "mengatakan pada pemirsanya bahwa Muslim yang masuk surga  akan menikmati EREKSI ABADI ditemani lelaki2 muda yang penuh didandani  anting2 dan kalung2 dan menjanjikan mereka "
 
  
 
Ia ditembak mati di  kantornya, 8 Juni 1992 oleh 2 Muslim fundamentalis dari Al-Gama'a  al-Islamiyya. Puteranya dan saksi mata luka2 serius dalam serangan  itu. Sebelum kematiannya, Farag Foda dinyatakan sebagai murtad dan musuh  Islam.
 
 
 Pakar AL-AZHAR, Mohammad  Al-Ghazali, ahli saksi pada pengadilan mengatakan : TIDAK SALAH UNTUK MEMBUNUH MUSUH  ISLAM.
 
  
Al-Ghazali mengatakan:  "Pembunuhan Farag Foda sebenarnya merupakan implementasi hukuman terhdp  murtadin dimana imam (negara) gagal memberlakukannya."
 
 
Namun salah satu pembunuh  Foda, Abd al-Shafi Ahmad Ramadhan, dihukum mati pada tanggal 30 Desember  1993 dan di-eksekusi tgl 26 February 1994. Yang lainnya di-eksekusi  untuk pembunuhan lain.
 
 
NAH, SIAPA YANG BERANI BILANG BAHWA  SI PAKAR AL AZHAR DIATAS, SALAH MENAFSIRKAN ISLAM ??
 
 
 
IRAK - Murtad dari Islam  ditembak mati  
 
  
 
Ziwar Muhammad Isma’il,  Seorang muslim yang murtad ke agama lain ditembak dan dibunuh karena  agamanya, demikian Middle East Concern.
 
 
Ziwar, pengendara taksi di Zakho, di kawasan Kurdi (Irak  Utara) ditembak oleh Abdul-Karim Abdul-Salam di sebuah tempat  perempatan taksi, pada tanggal 17 February.
 
 
Abdul Salam mendekati Ziwar dan menentangnya agar  kembali ke Islam. Ketika Ziwar menolak, ia ditembak dengan senjata  otomatisnya. Ketika ditangkap, Abdul-Salam mengatakan bahwa nabi Muhammad  datang kepadanya dalam sebuah mimpi dan mengatakan untuk membunuh Ziwar.
  
 
Ziwar murtad 7 tahun yang  lalu, dan berbeda dengan murtadin lainnya, ia dengan terbuka menyatakan  kemurtadannya. Akibatnya, ia diancam oleh keluarganya sendiri, Muslim2  lain, ditangkap dua kali, walau tidak pernah dikenakan tuduhan secara  resmi. Ziwar meninggalkan seorang janda dan 5 anak.
 
 
 
INDIA – Murtadin yang  dibunuh muslim
 
  
 
Dua Muslim tulen membunuh  seorang murtadin yang pindah dari Islam 10 tahun yang lalu. Bashir Ahmad  Tantray dibunuh disaat siang bolong. Ia meninggalkan isteri dan 4 orang  anak.
 
 
Setelah ia ganti agama, ia  mulai menerima ancam terhadap nyawanya. Ia tidak dikubur dengan tata  cara agama lain, takut kuburannya dirusak. Ia dikubur SECARA ISLAM !!!    
 
 
(Bahkan dalam kubur PUN,  murtadin tidak tenang !)
 
 
  
IRAN – Wanita Iran  yang mengkritik Islam  
 
  
 
 
Sejak kecil Chahdortt  Djavann sudah dianggap sebagai pemberontak. Akibat Revolusi di Iran,  keluarganya pindah ke Perancis. Th 1998, ia mempertahankan gelar  Masternya dengan tesis tentang indoktrinasi agama : menganalisa buku2  wajib SD-SD di Iran. Ia kemudian memfokuskan studinya tentang masalah  imigrasi di Perancis.
 
  
 Th 2002, ia menerbitkan novel pertamanya,  menceritakan pengalaman hidupnya, Je viens d’ailleurs. Setahun  kemudian ia membuat HEBOH dengan bukunya : Bas les voiles !  (Campakkan Jilbab!) dan mengutuk jilbab Muslimah. Namanya langsung  tersohor. Dan banyak yang berkali2 lewat telpon.
Th 2002, ia menerbitkan novel pertamanya,  menceritakan pengalaman hidupnya, Je viens d’ailleurs. Setahun  kemudian ia membuat HEBOH dengan bukunya : Bas les voiles !  (Campakkan Jilbab!) dan mengutuk jilbab Muslimah. Namanya langsung  tersohor. Dan banyak yang berkali2 lewat telpon. 
 
September 2004, ia lagi2  membuat heboh dengan menerbitkan Que pense Allah de l’Europe ? (Apa  yg Dipikirkan Allah ttg Eropa ?).
 
 
Ia  diwawancarai macam2 media : Le Point, Libération, le Figaro, Elle….  Ia juga sering memberikan kuliah di Senat Perancis, la Mairie de Paris,  le Grand Orient de France, the Assembly of Women dan la LICRA (the  International League against Racism and Anti-Semitism) yang memberinya  hadiah 'The International Prize for Secularism,' th 2004.
 
 
 
SOMALIA - Militan bunuh  para murtadin
 
  
 
Barnabas Fund, yayasan yang  membantu kristen di negara2 muslim, melaporkan bahwa, Ali Mustaf  Maka‘il-usia 22 tahun, dibunuh tanggal 7 September di ibukota Mogadishu.
  
 
"Ia ditembak dipunggungnya  karena MENOLAK BERGABUNG DENGAN MASSA MELANTUNKAN AYAT2 QURAN PADA SAAT  GERHANA BULAN," kata Barnabas Fund. Gerhana matahari dan bulan sangat  penting dalam Islam dan selalu diikuti dengan pembacaan ayat2 tertentu,  demikian para pakar.
 
  
Kelompok yang  menembaknya "menahan jenazahnya selama 24 jam" sebelum mengembalikannya  kepada keluarganya, demikian Barnabas Fund.
 
 
"Nampaknya penguasa Islam di Somalia semakin  meningkatkan tekanan terhadap komunitas kristen yang kecil," kata BF.
  
 
Sejak bulan Juli, tiga  Kristen ditembak dan dibunuh oleh Islamis (baca :: Muslim tulen).  Oktober 2005, seorang evangelist dan pemimpin gereja rumah (house church  leader), Osman Sheik Ahmed, "ditembak mati oleh Islamis radikal," kata  BF.
 
 
Selain itu, anak2 pengungsi  Somalia yang Kristen di Kenya diculik oleh keluarga2 Muslim dan dibawa  ke madrasah untuk “rehabilisi”, kata polisi.
 
 
Pemimpin kelompok Islamis  radikal (ICU), Hassan Dahir Aweys, berjanji untuk memberlakukan Shariah  di daerah2 yg dikuasainya. Dibawah Shariah, mereka yang meninggalkan  Islam bagi agama lain HARUS DIBUNUH.
 
 
"Para  pemimpin ICU sudah mengancam untuk membunuh Muslim yang murtad, yang  malas dalam melakukan sholat 5 kali/hari, dan mengatakan bahwa ini  diperintahkan oleh Shariah,"
 
 
MESIR  – Dibunuh karena berbicara tentang Islam
 
  
  
 
 
4 Orang dalam satu keluarga  DIBUNUH di New Jersy setelah menerima ancaman mati karena berbicara  menentang Islam
 
 
 Imigran  Koptik Mesir yang berimigrasi ke Amerika dan tinggal di New Jersey,  Hossam Armanious, isterinya dan kedua puteri mereka, 15 dan 8 tahun,  ditemukan tewas terbunuh secara BRUTAL di kediaman mereka pada tanggal  14 Jan.
Imigran  Koptik Mesir yang berimigrasi ke Amerika dan tinggal di New Jersey,  Hossam Armanious, isterinya dan kedua puteri mereka, 15 dan 8 tahun,  ditemukan tewas terbunuh secara BRUTAL di kediaman mereka pada tanggal  14 Jan.  
 
Tattoo salib Koptik di pergelangan tangan gadis 15 tahun  ini ditikam, dicabik2 dan wajahnya dirusak sampai tidak lagi dikenali.  Ini jelas bukan pekerjaan perampok biasa !!
 
 
 
 Armanious  menghabiskan waktu luangnya di chat room internet, berbicara online  menentang penindasan Muslim atas kaum Koptik di Mesir. Ia diancam mati  oleh anggota2 Muslim di situs bersangkutan.
Armanious  menghabiskan waktu luangnya di chat room internet, berbicara online  menentang penindasan Muslim atas kaum Koptik di Mesir. Ia diancam mati  oleh anggota2 Muslim di situs bersangkutan. 
 
"Sebaiknya kau menghentikan bullshit ini atau kami akan  mencarimu dan akan mengejarmu seperti ayam dan MEMBUNUHmu," demikian  bunyi ancamannya. Tapi Armanious mengatakan bahwa ia berada di AS dan  berhak mengatakan apapun yang ia inginkan. Malang bagi lelaki ini,  bahkan di AS pun ia tidak bebas mengungkapkan pendapatnya.
 
 Pihak  penyidik mengatakan bahwa setiap korban diikat, disumpel mulut mereka  dan ditikam berkali di leher dan dada. Pergelangan tangan Sylvia yg  bert-tattoo-kan gambar salib Koptik kecil, dicabik2 (dimutilasi). Ini  jelas tindakan Islam. Ini tindakan teror.
Pihak  penyidik mengatakan bahwa setiap korban diikat, disumpel mulut mereka  dan ditikam berkali di leher dan dada. Pergelangan tangan Sylvia yg  bert-tattoo-kan gambar salib Koptik kecil, dicabik2 (dimutilasi). Ini  jelas tindakan Islam. Ini tindakan teror. 
 
Anggota Koptik di Jersey City seperti keluarga Armanious  mengungsi dari Mesir untuk menghindari ancaman religius - tahu benar  akan hubungan Islam fundamentalis dengan pembunuhan saudara2 mereka ini.  Salah seorang yang hadir dalam upacara penguburan mereka berteriak pada  Muslim2 yang tidak tahu malu menghadiri upacara tersebut, termasuk  seorang sheik. "Islam pembunuhnya!" teriaknya berkali2 sebelum ia  akhirnya diseret kedalam mobil polisi. Ternyata di AS pun, kebenaran  tidak dapat diungkapkan.
 
 
  
BANGLADESH – Hukuman  mati bagi sang Rektor
 
  
  
 
Pada tanggal 16 November,  2001, Rektor Hindu bernama Gopal Krishna Muhuri dari perguruan  tinggi Nazirhat di Chittagong ditembak mati oleh anggota fundamentalis  Islam Jamat-e-Islami, yang adalah sekutu partai nasional  Bangladesh yang berkuasa di daerah itu. Sang Rektor adalah orang yang  terkenal dan dihormati sebagai pejuang kemerdekaan. Empat pria yang  tampaknya bersahabat tahu2 menodongkan senjata api mereka ke kepala  Muhuri dan menembaknya dari jarak dekat. Inilah cara mereka berterima  kasih pada pejuang kemerdekaan. Peluru2, bom2 dan airmata buaya dari  pihak penguasa.
  
 
NIGERIA – Karena Murtad diancaman Mati
 
  
 
 
 Muhamad  Sarajo dan Idris Aliyu
Muhamad  Sarajo dan Idris Aliyu 
 
Idris  Aliyu menjadi murtadin bulan Maret tahun ini setelah membaca kitab  Lukas tentang kebangkitan Isa. Muhamad Sarajo murtad setelah disembuhkan  dari penyakit kronisnya lewat sebuah mukjizat.
 
 
Idris, berusia 24, asal dari  desa Kominjak dari kota Namu di negara bagian Plateau. Ia bekas murid  madrasah. Ia diancam nyawanya oleh paman dan muslim2 lain di daerahnya.  Mereka mengatakan agar ia bersiap2 mati sebagai kafir.
 
 
"Saya tidak dapat  menganggap enteng ancaman mereka, karena saya tahu bahwa seorang mantan  Muslim di kota Katsina dibunuh beberapa waktu lalu ketika ia berpindah  agama," kata Idris. Bahkan orang tuanya sendiri tidak bersimpati  padanya.
 
  
"Daripada meninggalkan  Isa, mending saya lari dari rumah," katanya. “Saya membaca bahwa  keselamatan dalam Quran hanya tersedia bagi mereka yang beruntung. Namun  dalam agama lain, keselamatan tersedia bagi siapa saja yang percaya  Isa."
 
 
Muhammad Sarajo menjadi  Kristen pada usia 16 (12 tahun lalu). Ia menderita penyakit misterius,  yaitu luka2 menyakitkan diseluruh tubuhnya, bulan Juli 1993 that  penyakitnya membuta kesakitan yang luar biasa dan darah mengucur  diseluruh tubuh. Ia sudah dibawa ke seorang imam yang mencoba  menyembuhkannya dengan ayat2 Quran, tetapi tidak berhasil.
 
 
Ia akhirnya terbaring  dirumah karena semua orang mengharapkan ia akan segera mati. Desember  1993, setelah dirumah selama 5 bulan, ia mulai bosan dan pelan2 bergerak  ke rumah tetangganya yang kebetulan Kristen. Dirumahnya itu, Muhamad  menemukan Injil dan secara iseng membacanya. Ia secara tidak sengaja  menemukan Surat Mateus 7.7–9 tentang janji keselamatan Isa bagi mereka  yang meminta, mencari dan mengetuk pintunya. Dalam hatinya, ia lalu  meminta Isa untuk menyembuhkannya. Kalau ia benar sembuh, maka Muhamad  berjanji akan jadi Kristen. Dua hari kemudian, ia sembuh.
 
 
Keluarganya tidak percaya,  terkejut atas kesembuhannya! Dan ayahnya membawanya ke imam terdekat.  Singkat kata, sang imam dan keluarganya membujuknya untuk kembali masuk  islam. Setelah ia menolak, ayahnya mencapnya sebagai Kafir dan  mengusirnya dari rumah. Bahkan pakaiannya tidak boleh ia bawa serta.
  
 
Muhamad mengungsi ke rumah  tetangga Kristennya, dan keesokan harinya ayah Muhamad mendatanginya  dengan botol Coca Cola dan memukul kepala Muhamad dengan botol CC  tersebut.
 
 
Kotanya, Wamba, yang  mayoritas Muslim, sangat tegang karena kemurtadan Muhamad ini karena ia  dikenal sebagian siswa Quran terbaik di kota itu. Semangat Islaminya  dikenal luas. Oleh karena itulah insiden pemurtadannya ini sangat  membuat shock. Akibatnya ia juga diusir dari sekolahnya.
 
 
Setelah ia kabur, mengungsi  dari satu keluarga Kristen ke keluarga Kristen lainnya, ayahnya melapor  kepada polisi dan polisi melacaknya dengan mengumumkannya lewat radio  dan menyatakan dirinya "wanted" (dicari).
 
 
Ia berhasil ditangkap dan dituduh 'menyebarkan  kebingungan dikota tersebut karena ia Kristen.' Dan berbagai pemimpin  Islam berusaha keras agar ia kembali ke Islam.
 
 
Polisi terpaksa  membebaskannya karena UU Nigeria menjamin kebebasan warga untuk memilih  agama sendiri. Tapi bulan Maret 1994, ia terpaksa melarikan diri karena  ancaman dari Muslim di kotanya semakin gencar.
 
 
Kedua murtad Nigeria ini  sampai sekarang masih kukuh pada pendirian mereka, walau tahu bahwa  suatu saat kebandelan mereka harus ditebus dengan nyawa mereka. Mereka  membaktikan diri untuk menarik Muslim dari Islam.
 
 
Alhamdullilahhhhh ...
 
 
 
TURKI : Pakar yang  diseret ke pengadilan
 
  
 
Muazzez Ilmiye Cig:  dibebaskan pengadilan karena menghina Muslimah dalam buku yang mengulas  sejarah jilbab kepada prostitusi 5000 tahun yang lalu.
 
 
Sejarawan berusia 92 tahun  diseret ke pengadilan karena tulisannya dianggap menghina kehormatan  religius dan menyulut kebencian. Tuduhan tidak terbukti pengadilan  Istanbul.
 
 
Puluhan tokoh intelektual,  termasuk pemenang hadiah Nobel untuk literatur, Orhan Pamuk, disidang  karena menyerang konsep2 yang dianggap tabu oleh masyarakat Islam Turki.
  
 
Cig, yang menerjemahkan  3.000 batu2 berisi pahatan tulisan bersejarah dan menerbitkan  penemuannya tahun lalu menghadapi penjara 3 tahun kalau terbukti  bersalah.
 
 
Cig, wanita asal Sumeria  (kini bagian dari Irak), dalam bukunya, 'My Reactions as a Citizen,' mengatakan bahwa JILBAB DIKENAKAN  WTS DLM KUIL2 dalam era Sumeria untuk membedakan mereka dari wanita  yang bekerja sebagai pendeta. Wanita sering menjadi ketua  upacara di kuil dalam masyarakat polytheisme, kata Cig.
 
 
 
IRAK – Wanita pejuang HAM  diembak mati
 
  
 
KIRKUK, Iraq (AFP) - Orang2  bersenjata mendobrak rumah seorang wanita Irak, pejuang HAM bagi wanita,  mereka MENEMBAKNYA MATI DIDEPAN KETIGA ANAKNYA, demikian kata polisi.
  
 
Kaum wanita profesional dan  pejuang HAM sering menjadi target kelompok2 Islamis yang ingin agar  wanita memainkan peran yang lebih tradisional dan menggunakan kekerasan  untuk mengusir wanita dari jabatan2 umum.
 
 
Kehidupan wanita pejuang HAM ini berubah drastis ketika  AS menginvasi Irak pada Maret 2003. Keamanan jiwanya teramcam karena  sisiten negara yang dipimpin Saddam mengekang Islam Radikal, namun  setelah pemerintahan Saddam runtuh, para kaum Islam Radikal berusaha  untuk membunuhnya.  
 
  
Kolonel Imad Khudir,  kepala polisi Kirkuk mengatakan bahwa Halima Ahmed Hussein al-Juburi, 38  tahun terbunuh setelah diserang dirumahnya di selatan Hawijah. Jubiri  adalah Ketua Pembela HAM.
 
 
  
PALESTINA – Hukuman  bagi yang meninggalkan Islam
 
  
  
 
(hal 155): "Hukuman logis  bagi eksekusi orang yang meninggalkan islam adalah sebagai berikut:  Tidak ada hal dalam Islam yang bertentangan dengan kemanusiaan. Siapapun  yang bergabung dengan Islam setelah mengakui kebenaran dan setelah  merasakan kemanisannya kemudian meninggalkannya – sebenarnya memberontak  melawan kebenaran dan logika. Seperti rejim manapun, Islam harus  melindungi diri dan oleh karena itu hukuman (eksekusi) menunggu mereka  yang meninggalkannya, karena ia menyebarkan keraguan tentang Islam" …
  
 
"Meninggalkan Islam adalah  kejahatan yang mengakibatkan hukuman keras … [Tahap2 hukuman adalah]:
  
 
"Mendesak [murtadin yang  berdosa itu] untuk segera bertobat…
 
"Memperingatkannya bahwa sikap kerasnya untuk tetap  murtad akan mengakibatkan ia dieksekusi ...
 
"Exekusi murtadin kalau tetap memutuskan untuk  murtad dari Islam ..."
 
 
Sheik  Taissir Tamimi, kepala pengadilan Syariah di Tepi Barat dan Gaza  mengatakan bahwa wanita Palestina yang ingin cerai sering menuduh suami  mereka karena murtad, demi membatalkan perkawinan mereka. Ini satu2nya  cara wanita mencari perceraian, karena dalam Islam, dilarang bagi isteri  untuk menceraikan suami.  
 
 
  
IRAN - Puteri seorang  pastor yang dieksekusi dan suaminya ditahan
 
  
 
TEHRAN, IRAN - Polisi  rahasia Iran menahan pasangan Kristen di kota Mashhad, memaksa mereka  meninggalkan puteri mereka yang berusia 6 tahun, demikian dilaporkan  pada tanggall September 29.
 
 
Preman  menjemput Reza Montazami, 35, dan isterinyan Fereshteh Dibaj, 28, di  rumah mereka, September 26, kata Compass Direct News.
 
 
Komputer dan barang2 milik  mereka juga disita, beserta dengan literatur Kristen. Badan intel Iran  tidak memberikan alasan bagi penahanan tersebut.
 
 
Montazami meninggalkan Islam  pada usia 20-an. Isterinya, Fereshteh, adalah puteri termuda, Rev.  Mehdi Dibaj, seorang pastor dari Assemblies of God yang dibunuh karena  agamanya, 12 tahun yang lalu, kata Compass Direct News.
 
 
Mehdi Dibaj dipenjara  selama 9 tahun dan diberikan hukuman mati karena murtad. Karena protes  internasional, ia dibebaskan tetapi tidak lama sesudahnya, ia diculik  dan dibunuh saat dalam perjalanan ke pesta ultah puterinya, Fereshteh.
  
 
Montazami dan isternya  memimpin gereja independen di Mashhad, dan pada tahun 1998an yang  kemudian ditutup pemerintah Islam Iran.
 
 
Desember 1990, pemerintah Iran juga mengeksekusi pastor  lain dari Mashhad, Rev. Hussein Soodmand. Ia mantan Muslim yang menolak  meninggalkan agama barunya dan selama 4 bulan di penjara ia mengalami  “perlakuan ekstrim terhadap badan dan jiwanya,” demikian badan HAM.
 
 
Sejak itu, pengikut2 Kristen  di Mashhad ditahan, diancam, ditahan karena tuduhan murtad dan bahkan  diusir dari rumah mereka oleh penguasa setempat. Kebanyakan keluarga  Kristen ini mencari suaka di luar negeri, kata Compass Direct News.
 
 
Kota Mashhad dianggap salah  satu kota tersuci kaum Shiah, dan merupakan kota ziarah yang mengandung  kuburan Imam Ali Reza, abad ke 9.
 
 
  
ARAB SAUDI – Seorang  guru dipenjara karena memuji seorang Yahudi
 
  
 
Saudi, menurut KOMISI  KEBEBASAN AGAMA INTERNASIONAL adalah pelanggar terbesar HAM dalam bidang  kebebasan beragama. Bahkan seseorang yang tidak beragama Islam  dilarang menginjakkan kakinya di “TANAH SUCI” tersebut.
 
 
SILAHKAN ANDA MELIHAT KASUS2   LAINNYA DIBAWAH INI;
 
 
Amina  Lawal di Nigeria
 
  
 
Penculikan karena  'Penghinaan' terhadap Islam
 
  
 
Remaja dicambuk karena sex
  
  
 
Diperkosa karena  meninggalkan Islam
 
  
 
600 Orang pertahun dipaksa  masuk Islam
 
  
 
SUDAN - Mahmud Mahammad Taha  dihukum gantung  
 
  
 
 
Jutaan orang didunia telah mengetahui kebohongan Islam, dan  mereka tetap memutuskan untuk meninggalkan Islam meski mereka tau resiko  apa yang akan dihadapinya.
 
 
SUDAHKAH  ANDA MURTAD HARI INI ?