B A B L I M A B E L A S
LOUIS FARRAKHAN, ISLAM DAN PERBUDAKAN
Beberapa tahun yang lalu Larry King dari CNN mewawancarai pimpinan
Bangsa Islam di Amerika yang bernama Louis Farrakhan. King bertanya
mengapa Farrakhan menghimbau orang-orang Amerika keturunan Afrika
untuk meninggalkan kekristenan dan kemudian memeluk agama Islam.
Farrakhan menyatakan bahwa agama Kristen adalah agamanya orang-orang
yang memperbudak orang-orang kulit hitam Afrika. Sebaliknya, sebagai suatu
agama yang telah lama menjadi pelopor pembela hak-hak orang-orang kulit
hitam, Islam layak mendapatkan kehormatan untuk dijadikan agamanya
orang-orang Amerika keturunan Afrika tersebut. 1
Nampaknya Larry King tidak mempunyai persiapan yang memadai untuk
mewawancarai Farrakhan, sehingga dia tidak mampu memberi pertanyaanpertanyaan
yang lebih relevan dan membuat wawancaranya dengan
Farrakhan lebih hidup. Farrakhan memperoleh sebagian dana untuk
menjalankan organisasinya dari dua negara kaya minyak yaitu Libya dan
Sudan. Dana dari kedua negara tersebut memampukan para pimpinan Muslim
di seluruh dunia untuk dapat mengalahkan kekristenan dan sekularisme
terutama di Amerika.2 Berita-berita utama di dunia Arab melaporkan bahwa
sejumlah besar masyarakat kulit hitam di Amerika telah memeluk Islam, dan
jutaan lainnya sedang mempertimbangkan untuk masuk Islam.
Sebenarnya apa yang diyakini oleh Farrakhan dan organisasinya tersebut
tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang tertulis dalam Alquran (tidak sesuai
dengan doktrin Alquran). Misalnya, Islam yang sejati menolak definisi tentang
setan yang digambarkan oleh organisasi Bangsa Islam yang dipimpin oleh
Farrakhan sebagai semua orang kulit putih. Kalau Islam benar-benar
mendominasi Amerika, orang-orang semacam Louis Farrakhan tersebut pasti
disingkirkan. Mereka bahkan akan menganggap organisasi Farrakhan tersebut
sebagai salah satu dari bidah-bidah. Namun demikian karena dia dianggap
sebagai orang yang setidak-tidaknya telah ikut memajukan Islam di Amerika,
raja Arab Saudi menganugerahi hadiah uang dalam jumlah yang cukup besar
serta mengundangnya ke Arab Saudi.
FAKTOR PERBUDAKAN
Pada saat Larry King mewawancarai Farrakhan , salah satu anak saya
sedang mengikuti mata kuliah sejarah Afrika di sebuah universitas di
Kalifornia Selatan. Dosennya adalah seorang profesor Muslim yang berasal
dari Kenya. Sang profesor juga menjadikan kelas tersebut sebagai mimbar
untuk berbicara tentang hal yang sama seperti yang dibicarakan oleh
13
Farrakhan dalam wawancaranya dengan King. Sang profesor juga
merendahkan kekristenan karena dianggap ikut mendukung adanya
perbudakan, sebaliknya memuji-muji Islam karena dianggap selalu
menentang perbudakan.
Apakah sang profesor juga mendengar wawancara King dengan
Farrakhan? Apakah ketidakmampuan King menyelidiki kebenaran pernyataan
Farrakhan itu menjadi petunjuk bagi sang profesor Kenya tersebut untuk
menghafalkan apa yang telah dikatakan oleh Farrakhan? Barangkali.
Sejumlah pendeta kulit hitam di seluruh Amerika juga menghadapi situasi
yang sulit manakala ada seorang pemuda Kristen berkulit hitam meninggalkan
gereja untuk bergabung dengan Farrakhan.
Di Amerika, berjuta-juta orang Amerika berkulit hitam keturunan Afrika
memandang Abraham Lincoln yang beragama Kristen sebagai seorang suci
karena dia telah berhasil membebaskan mereka dari perbudakan. Namun,
berbicara di depan para pendengarnya di Washington D.C. , Farrakhan dengan
tersenyum menolak dengan tegas anggapan bahwa Abraham Lincoln adalah
orang yang telah membebaskan masyarakat kulit hitam Amerika keturunan
Afrika dari perbudakan. 3
Suatu Kebenaran Tentang Akar-Akar Dari Perbudakan
Kata "slave (budak)" dalam bahasa Inggris berasal dari kata "slav". 4
Orang-orang Romawi , pada jaman maraknya perbudakan, menangkapi para
"slav" yang ada di Eropa Timur dan kemudian menjual mereka sebagai budakbudak
kepada majikan-majikan yang ada di kekaisaran Romawi. Sampai
sekarang belum ada bukti bahwa pada masa itu orang-orang Romawi telah
melintasi padang pasir Sahara yang penuh misteri hanya untuk mengejar
budak-budak berkulit hitam.
Secara spekulatif, orang-orang Muslim pencari budak-budak
memperkirakan bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan dari jual beli
budak kalau mereka dapat memasukkan banyak budak melintasi gurun
Sahara menuju ke pasar-pasar budak di Afrika Utara. Sejak itulah para
pencari budak dari negara-negara Muslim seperti Libya, Maroko, Aljazair,
Tunisia, dan Mesir mulai mengirimkan ribuan karavan trans-Sahara (pelintas
gurun Sahara) untuk mendapatkan atau membeli budak-budak berkulit hitam
di pasar-pasar budak di Afrika Utara. Pada tahun 1600 sesudah Masehi atau
900 tahun setelah perbudakan dilegitimasi di Afrika Utara barulah orang-orang
Eropa mengikuti jejak tetangganya Afrika Utara yang Muslim dalam mencari
budak-budak.
Selanjutnya orang-orang Muslim pencari budak membawa bersama mereka
para ulama Muslim untuk mengajarkan tentang Islam kepada para budak
yang mereka dapatkan. Namun, para ulama tersebut hanya menyebarkan
agama Islam di kalangan para pemasok budak yang ada hubungan dengan
umat Muslim saja.
13
Keuntungan Islam dalam Soal Waktu
Pada waktu Islam sudah tersebar sampai ke Afrika Utara yaitu kira-kira
pada tahun 700 sesudah Masehi, umat Kristen Eropa masih sama sekali tidak
berpikir (menyadari) tentang kemungkinan menyebarkan Injil di sana,
sehingga memberi kesempatan pada Islam selama 1000 tahun untuk
mengislamkan benua Afrika lebih dahulu. Kristen sudah didahului oleh Islam,
sehingga ketika misi-misi Kristen masuk ke kota-kota di Afrika yaitu kira-kira
tahun 1800 sesudah Masehi, mereka mendapat kesulitan besar untuk
membuka gereja di sana.
Namun demikian kalau berbicara soal perbudakan, kaum ulama Muslim
walaupun telah berhasil mengislamkan Afrika masih tetap menghadapi satu
masalah besar yaitu mereka tidak diberi wewenang oleh Alquran untuk
menghapuskan perbudakan. Bagaimana mungkin mereka akan berbuat halhal
yang menentang apa yang dilegitimasi oleh Alquran? Alquran sendiri
menyatakan bahwa Muhammad adalah pemilik budak-budak. Sementara itu
sebenarnya bagi para misionari Kristen hal tersebut tidak menjadi masalah
karena memang Yesus tidak pernah melegitimasi perbudakan (bahkan Yesus
telah membebaskan manusia dari perbudakan setan). Namun sayangnya pada
waktu itu belum ada orang yang memberitakan tentang kebenaran Kristen
kepada orang-orang Afrika.
Umat Muslim pada jaman perbudakan masa lalu tidak pernah bermimpi
bahwa pada suatu saat di masa yang akan datang, kekristenan Eropa akan
membentuk cabang baru yang disebut Protestan Reformasi. Salah satu sayap
dari cabang Protestan Reformasi ini disebut Anabaptis. Anabaptis dibentuk di
Augsburg, Jerman, pada tahun 1527. Anabaptis ini dengan segera mengirim
para misionari ke segala penjuru dunia termasuk ke Eropa dan Afrika. Kaum
Anabaptis ini menggunakan cara baru dalam menyampaikan berita Injil Tuhan
kepada seluruh dunia, mereka juga menggunakan metode baru untuk
mengkomunikasikan kebenaran-kebenaran alkitabiah. Mereka juga menolak
dengan tegas bantuan-bantuan secara politis maupun secara militer dari
pemerintahan sekuler. Mereka justru mendukung dan berpihak pada
penggunaan cara-cara halus, karismatik, contoh-contoh yang konsisten
dengan ajaran Alkitab Perjanjian Baru dan pendekatan persuasif yang masuk
akal.
Kaum ulama di benua hitam Afrika menghadapi satu
masalah besar yaitu Alquran tidak memberi
wewenang kepada mereka untuk menentang
perbudakan.
Riwayat Singkat Misi Kristen
Walaupun ada usaha penginjilan di sana sini, pada dasarnya gerakan
Reformasi kaum Protestan tersebut tidak mencanangkan program
penginjilan . Bukan hanya itu saja, bahkan kelompok utama kaum Protestan
13
justru membunuhi saudara-saudara mereka yang berusaha mengabarkan Injil
seperti misalnya kelompok Anabaptis.
Sejumlah kaum Protestan kelompok utama bahkan membantai orangorang
Yahudi yang tidak mau bertobat masuk Kristen. Sungguh mereka
melakukan kesalahan besar.
Kelompok Anabaptis yang tersisa jumlahnya terlalu sedikit untuk memulai
lagi dengan penginjilan mereka. Baru pada pertengahan abad ke-19 kelompok
Anabaptis akhirnya dibebaskan untuk melebarkan sayap mereka. Saat itu
mereka lebih dikenal dengan nama "Mennonit".
Kelompok berikutnya yang serupa dengan Anabaptis yaitu gerakan
Moravia, yang dibentuk di dekat kota Dresden, Jerman, pada tahun 1722.
Kaum Moravia inilah yang memelopori penginjilan kepada suku-suku Afrika
yang terpencil di wilayah gurun Sahara, sehingga mereka yang selama 1000
tahun menderita di bawah perbudakan Muslim dapat memperoleh kesegaran
jiwa yang baru ketika mereka mendengarkan berita kesukaan Injil yang
membuka pikiran mereka bahwa "mereka diciptakan serupa dengan gambar
Tuhan".
Penginjilan Dari Dalam Penjara
Kemanapun para misionari Moravia pergi, mereka selalu dikaitkan dengan
hadirnya para budak. Ketika orang-orang Eropa pemilik budak-budak di
pulau Karibia atau yang disebut juga pulau Santo Thomas memenjarakan
orang-orang Moravia karena bergaul dengan budak-budak mereka, setiap hari
Minggu ratusan budak menunggu sampai para majikan mereka masuk ke
dalam gereja untuk kebaktian. Kemudian mereka (para budak tersebut)
dengan tergopoh-gopoh lari menuju ke penjara untuk mendengarkan kotbah
yang disampaikan oleh orang-orang Moravia dari balik jeruji-jeruji penjara.
Delapan ratus budak di pulau Santo Thomas bertobat dan menjadi anggotaanggota
paduan suara Kristen.
Dimanakah lokasi yang ideal yang terdapat di pulau Thomas untuk
dibangun gereja -- di bawah menara atau di penjara ?
Makin banyak pembicaraan mengenai contoh-contoh yang diperlihatkan
oleh kaum Moravia yang anti perbudakan, makin banyak pula orang terbantu
sehingga akhirnya pemilik budak-budak merasa malu pada diri sendiri. Hal ini
merupakan langkah besar menuju ke arah penghapusan perbudakan.
Kaum Moravia juga menyatakan bahwa umat Kristen tidak boleh memaksa
orang-orang termasuk orang-orang Yahudi untuk memeluk agama Kristen.
Satu-satunya pendekatan yang dijalankan untuk mengajak orang
mengikut Yesus adalah melalui kasih dan persuasi , apapun hasilnya.
Memperluas Usaha Penginjilan
Para misionari Moravia mempelajari bahasa-bahasa penduduk asli setempat
mulai dari Greenland sampai Cape Town. Mereka kemudian mengajar
membaca kepada para budak tersebut, menyediakan kebutuhan para janda
dan anak-anak yatim, merawat orang-orang yang sakit dan menterjemahkan
13
Alkitab ke dalam bahasa penduduk asli setempat yang sangat mereka kasihi
agar mereka terinspirasi olehnya. Sejarawan Paul E. Pierson berkomentar :
"Kaum Moravia tidak mencari kemuliaan bagi diri mereka sendiri. Mereka
mengalami penuh penderitaan, bahkan menghadapi kematian dan dilupakan
orang".5
Kaum Moravia bukan saja berusaha keras dalam mencari jiwa-jiwa buat
Tuhan yang patut kita tiru, tetapi mereka juga memberikan inspirasi kepada
orang-orang lain untuk mengikuti jejak mereka. Karena pengaruh mereka
tersebut, John dan Charles Wesley menemukan makna pertobatan yang
sebenarnya, dan akhirnya gerakan kaum Metodis mengikuti jejak kaum
Moravia dalam menyampaikan kabar Injil ke seluruh dunia. Dengan mengikuti
contoh yang sama , William Carey , seorang anggota dari gerakan Baptis
Inggris dengan dukungan para pendeta berhasil membawa misi penginjilan ke
India pada tahun 1790.
Perluasan Sampai ke Wilayah Afrika Sub-Sahara
Akhirnya para misionari tiba di wilayah Afrika sub-Sahara dengan penuh
semangat walaupun sudah sangat terlambat. Barangkali orang pertama yang
sampai di sana adalah seorang dari kelompok Moravia yang bernama Georg
Schmidt yang mulai bekerja di Afrika paling selatan pada tahun 1738. Pada
tahun 1787, orang-orang Kristen anti-perbudakan di London mengurus
kebebasan 411 budak kemudian mendidik dan mengirim mereka kembali ke
Afrika Barat tepatnya ke kota Freetown yaitu kota yang sekarang disebut
Sierra Leone untuk membangun perumahan dan sekolah yang rencananya
akan digunakan untuk menampung mereka dan juga ribuan budak lainnya
yang juga akan segera dibebaskan.
Setelah kota Freetown dibangun, mereka juga akan membangun kota
Abeokuta dan Badagry untuk keperluan yang sama yaitu menampung para
budak yang telah dibebaskan, kedua kota tersebut terletak di Nigeria. Secepat
tindakan yang dilakukan oleh kapal-kapal perang Inggris dalam membebaskan
para tawanan yang akan dijadikan budak yang berasal dari Afrika dari
sekapan kapal-kapal pengangkut para budak milik Portugis dan Spanyol di
perairan terbuka Atlantik, secepat itu pula mereka (orang-orang Inggris)
mengirim para tawanan tersebut untuk ditempatkan di ketiga kota yang
disponsori orang-orang Kristen yang baru selesai dibangun tersebut di atas.
Selanjutnya, dimulai tahun 1816 Robert Moffat melakukan semacam
gerakan menentang perbudakan di sepanjang wilayah mulai dari Afrika
Selatan sampai ke Bechuana. Pada tahun 1830 para misionari lain tiba di
Ethiopia. Pada tahun 1840-an seorang misionari lain yang bernama Mary
Slessor juga melakukan hal yang sama yaitu menentang perbudakan di
wilayah Calabar, selanjutnya pada tahun 1850-an David Livingston tiba di
Afrika Timur juga untuk tujuan yang sama.
Para misionari Kristen secara aktif menentang perbudakan baik yang
dilakukan oleh kaum Muslim maupun oleh orang-orang Eropa hampir di
seluruh wilayah Afrika sub-Sahara. Bukan hanya itu saja, mereka juga
13
menolak semua bentuk bantuan untuk mendukung pekerjaan mereka yang
asalnya dari orang-orang Eropa yang memiliki dan memperdagangkan budakbudak.
Mendekati tahun 1900 hampir 4 juta orang Afrika sub-Sahara menjadi
Kristen. Pada saat itu perbudakan di Eropa telah dihapuskan. Perdagangan
budak oleh kaum Muslim kemudian bergeser ke wilayah bagian utara dan
sampai saat ini masih tetap berlangsung dan makin disemarakkan oleh
keikutsertaan suku-suku bangsa Hausa, Fulanis, Arab, Lybia, dan Somalia baik
dari kalangan orang-orang Muslim maupun dari kalangan penganut
paganisme.
Para misionari Kristen menentang segala macam
bentuk perbudakan di Afrika sub-Sahara yang
dilakukan oleh orang-orang Eropa maupun oleh kaum
Muslim.
Jumlah orang-orang Kristen di Afrika meningkat dengan pesat dan
mendekati tahun 2000 jumlahnya sudah mencapai lebih dari 300 juta orang.
Coba bayangkan kalau seandainya para ulama Muslim pada masa lalu
diijinkan oleh Alquran untuk menghapuskan perbudakan , pastilah keadaan
tidak menjadi seperti sekarang ini. Kemungkinan besar Afrika telah menjadi
suatu benua Islam. Jadi dengan tidak diijinkannya para ulama Muslim tersebut
untuk menghapuskan perbudakan, kesempatan itu dimanfaatkan oleh Kristen
dengan sebaik-baiknya untuk memenangkan jiwa buat Tuhan di Afrika.
PERBUDAKAN MASA KINI
Perbudakan baru dinyatakan ilegal di Saudi Arabia pada tahun 1965, dan
hal tersebut semata-mata disebabkan karena negara-negara demokrasi
mengecam Saudi Arabia sebagai negara barbar. Negara Islam Sudan baru
menyatakan bahwa perbudakan sebagai perbuatan ilegal pada tahun 1991,
tetapi kenyataannya perbudakan masih ditolerir di sana. Banyak media
melaporkan bahwa budak-budak kulit hitam dari Sudan Selatan masih
diperjualbelikan disepanjang wilayah Arab melintasi Sudan Utara sampai ke
Lybia. Majalah Reader's Digest terbitan bulan Maret 1996 mempublikasikan
suatu artikel berjudul "Kembalinya Perbudakan Yang Sangat Tercela ke
Afrika". Padahal sebenarnya perbudakan tidak pernah meninggalkan negara
Muslim Afrika Utara. Jadi judul yang diberikan seharusnya "Tindakan Islam
Melestarikan Perbudakan Yang Sangat Tercela di Afrika".
Berikut ini kutipan dari suatu artikel yang berjudul "The Flourishing
Business of Slavery (Usaha Perbudakan Yang Sangat Berkembang)" dalam
majalah Economist:
Organisasi "Christian Solidarity International" yang berkedudukan di
London telah menyerahkan uang tebusan bagi pembebasan 20 budak
13
Sudan. Meskipun demikian pemerintah Sudan dengan keras menyangkal
adanya perbudakan di negaranya. Sungguh suatu kebohongan. Buktibukti
yang disampaikan oleh berbagai organisasi pembela hak asasi
manusia, para pedagang budak, para mantan budak, dan orang-orang
dalam pengasingan sangat banyak jumlahnya. Louis Farrakhan, yang
kadang-kadang menjadi tamu pemerintah Sudan maupun Lybia, telah
menyangkal keras hal tersebut di atas dengan mengatakan bahwa
semua pernyataan itu hanya suatu omong-kosong yang dihembushembuskan
oleh Zionis Israel ............. Dia bahkan menantang para
junalis untuk berkunjung ke Sudan dan melihat sendiri keadaan di sana.
Dua reporter dari Baltimore Sun sudah mengunjungi Sudan dan
mempublikasikan penemuan-penemuan mereka ........................
memicu perdebatan sengit di kalangan ..................... umat Muslim
berkulit hitam terutama mengenai bagaimana mereka harus memberi
respons atas situasi menyedihkan yang dialami orang-orang Afrika
berkulit hitam yang menjadi budak-budak. 6
Mengapa berdebat ? Respons pertama dan terbaik adalah meninggalkan
Islam. Jika dua atau tiga orang Muslim laki-laki berkulit hitam yang
terkemuka, setelah melihat fakta-fakta tentang perbudakan yang memalukan
tersebut, akan secara terbuka meninggalkan Islam pastilah jutaan orang
Muslim lainnya yang masih memiliki suara hati juga akan mengikuti jejak
mereka. Protes apapun yang dapat mendorong penghapusan perbudakan
masa kini yang masih dilakukan oleh sejumlah negara Islam sebaiknya
disampaikan saja. Kaum pria Muslim yang harus melakukan protes tersebut,
karena protes dari wanita Muslim tidak akan digubris.
Para Wanita Yang Melakukan Protes
Jika seorang laki-laki Muslim sangat marah terhadap isterinya yang
melakukan protes, Alquran mengijinkan sang suami untuk langsung
menceraikan sang isteri dengan mengatakan "aku ceraikan kau" sampai tiga
kali. Kemudian laki-laki Muslim tersebut boleh menikahi wanita lain sebagai
ganti isterinya terdahulu yang baru saja diceraikannya tersebut. 7
Kembali pada pembicaraan mengenai perbudakan, kita dapat
menyimpulkan bahwa orang-orang Muslim yang mencoba untuk
menghapuskan perbudakan dengan meninggalkan Islam pasti akan dicap
sebagai orang-orang yang murtad dan hukuman buat orang-orang murtad
adalah api neraka yang sangat memedihkan. Sekalipun bukti-bukti
menunjukkan adanya perbudakan di negara-negara Islam, orang-orang
Muslim tetap akan berpikir dua kali untuk memprotes keadaan tersebut. Itulah
sebabnya sampai saat ini tidak ada generasi baru Muslim yang
memperjuangkan dihapuskannya perbudakan. Padahal kalau mereka berhasil
menghapuskan perbudakan melalui protes-protes mereka, pastilah para budak
yang terbebas dari perbudakan akan sangat menghargai mereka bahkan
menganggap mereka sama seperti para rasul yang sebenarnya.
13
Keturunan-Keturunan Para Budak
Inilah barangkali perspektif lain tentang perbudakan yang ingin
disembunyikan oleh Farrakhan yaitu bahwa pada masa lalu para budak baik
laki-laki maupun perempuan yang berasal dari rumpun Afrika sebagian dibawa
ke Amerika Serikat dan sebagian lagi dibawa dengan paksa ke negara Afrika
Utara yang Muslim, ke Arabia, dan ke Timur Tengah. Jadi secara alamiah
keturunan para budak yang sekarang berada di Amerika Serikat (yang
jumlahnya sekitar 30 juta orang) semestinya mempunyai kesamaan jenis
dengan keturunan para budak yang sekarang berada di negara Afrika Utara
yang Muslim, di Arabia, dan di Timur Tengah (yang jumlahnya diperkirakan
300 juta orang). Mengapa sama jenis ? Karena nenek moyang mereka
memang berasal dari rumpun yang sama yaitu rumpun Afrika. Tetapi apa
yang justru terjadi ? Keturunan para budak yang berasal dari Afrika yang
sekarang berada di Amerika Serikat ternyata tidak ada kesamaan (baik bentuk
maupun warna kulitnya) dengan keturunan para budak yang juga berasal dari
Afrika tetapi yang sekarang berada di negara Afrika Utara yang Muslim, di
Arabia, dan di Timur Tengah. Mengapa bisa terjadi demikian ? Kenyataan
inilah yang nampaknya juga disembunyikan oleh ensiklopedia, majalah
National Geographic , dan media-media lain. Berikut ini dipaparkan
mengenai kenyataan yang sesungguhnya terjadi:
Orang-orang Arab Muslim pemilik budak-budak selalu mengebiri budakbudak
laki-laki yang mereka dapatkan. Mengapa ? Pertama, agar budak-budak
laki-laki berkulit hitam tersebut tidak menjadi ancaman seksual bagi wanitawanita
Arab Muslim. Kedua, agar satu-satunya orang yang dapat berhubungan
seks dengan budak-budak perempuan berkulit hitam hanyalah pemiliknya saja
yang adalah orang-orang Arab Muslim. Alquran melegitimasi hal tersebut
(lihat Surat 23 : 6 dan Surat 70 : 30).
Orang-orang Arab Muslim pemilik para budak menganggap bahwa tidak
perlu budak-budak laki-laki memiliki keturunan walaupun keturunan mereka
bisa saja dijadikan budak-budak berikutnya. Mengapa tidak perlu ? Karena
budak-budak yang beredar sekarang saja jumlahnya sangat banyak dan
harganya murah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para pemilik
budak tersebut sangat tidak berperasaan karena mereka bukan hanya
merampas kebebasan dan penghasilan para budak tetapi juga mengabaikan
hak asasi para budak untuk menikah, menikmati seks, dan memiliki
keturunan.
Di atas telah disebutkan bahwa orang-orang Arab Muslim pemilik para
budak selalu mengebiri budak-budak laki-laki yang mereka dapatkan.
Akibatnya para budak laki-laki tersebut tidak bisa mempunyai keturunan.
Sementara itu yang bisa mengawini para budak perempuan berkulit hitam
hanya sang majikan Arab Muslim mereka sehingga keturunan mereka dikenal
sebagai orang-orang Haratin yang berkulit coklat. Orang-orang Haratin ini
jumlahnya berpuluh-puluh juta orang dan tersebar di seluruh Afrika Utara dan
Timur Tengah. Bahkan di Mauritania saja terdapat sejumlah satu juta orang
Haratin. (Itulah sebabnya keturunan para budak yang ada di Amerika Serikat
13
berbeda dengan keturunan para budak yang ada di Afrika Utara , di Arabia,
maupun di Timur Tengah walaupun mereka berasal dari rumpun yang sama,
yang di Amerika Serikat tetap berkulit hitam karena mereka berkembang biak
secara alamiah dan kodrati maksudnya budak-budak perempuan berkulit
hitam dibebaskan kawin dengan budak-budak laki-laki berkulit hitam sesuai
pilihan mereka sendiri sementara di Afrika Utara dan Timur Tengah budakbudak
perempuan hanya boleh dikawini oleh majikan Arab mereka).
Perlu dicatat bahwa perbudakan di Amerika Serikat telah menimbulkan
dampak negatif dengan terjadinya perang saudara antara masyarakat bagian
selatan yang mendukung perbudakan melawan masyarakat bagian Utara
Amerika Serikat yang anti perbudakan. Akibat dari perang saudara tersebut
600 ribu orang Amerika tewas dan 2 juta lainnya luka-luka. Perang di Vietnam
yang berlangsung selama 10 tahun telah menewaskan 58 ribu orang Amerika,
padahal dalam perang saudara yang terjadi di Gettysburg yang berlangsung
hanya tiga hari saja telah menewaskan 51 ribu orang Amerika.8
Sementara itu perbudakan di negara-negara Islam tidak pernah
menimbulkan masalah sama sekali karena perbudakan tidak dianggap sebagai
suatu yang jahat.
Jasa Amerika bagian utara yang telah memperjuangkan dihapuskannya
perbudakan ternyata tidak dihargai sama sekali oleh Farrakhan, bahkan dia
memuji-muji Islam yang sesungguhnya pro- perbudakan. Alangkah ironisnya !
Catatan:
1. Louis Farrakhan, interview by Larry King, Larry King Live, CNN, July 3, 1997.
2. Libyan leader Mu'ammar al-Qadhdhafi has promised Farrakhan at least $1 billion.
Daniel Pipes, "The New Anti-Semitism", Daniel Pipes.org, October 16, 1997,
http://www.danielpipes.org/article/288 (diakses 24 September, 2002).
3. Louis Farrakhan, "Minister Farrakhan Challenges Black Men: Transcript from Minister
Louis Farrakhan's Remarks at the Million Man March", CNN, October 17, 1995,
http://www3.cnn.com/US/9510/megamarch/10-16/transcript/index.html
(Diakses 28 Oktober 2002).
4. Merriam-Webster's Collegiate Dictionary, 10th ed.,s.v. "Slave", Fr. Sclavus Slav; from
the frequent enslavement of Slavs in central Europe.
5. Paul E. Pierson, source unknown.
6. "The Flourishing Business of Slavery", The Economist, September 21, 1996, n.p.
7. Daniel Pipes, Militant Islam Reaches America (New York: W. W. Norton and Company,
2002), p. 224.
8. "Kerry Angers Vietnamese Americans", Daily Hampshire
Gazette,http://www.gazettenet.com/08192002/news/644489.htm (diakses 28
Oktober 2002); "The Turning Point of the Civil War", Gettysburg Pennsylvania Welcome
Center, http://www.gettysbg.com/battle.html (diakses 28 Oktober 2002).
13
B A B E N A M B E L A S
TINJAUAN ATAS BUKU BERJUDUL ISLAM
MILITAN MENCAPAI AMERIKA
Dr. Daniel Pipes telah menulis suatu peringatan bagi Amerika dalam
bukunya yang berjudul Militant Islam Reaches Amerika (Islam Militan
Mencapai Amerika). 1 Kutipan-kutipan dari buku tersebut pada suatu hari nanti
mungkin akan ditulis pada batu prasasti di Commemorative hall di
Washington, D.C.
Dr. Pipes adalah mantan instruktur di Universitas Chicago dan di
Universitas Harvard. Dia juga membantu Kementerian Pertahanan dan
Kementerian Negara Amerika Serikat. Dia sekarang menjadi direktur Forum
Timur Tengah wilayah Philadelphia dan telah menulis 10 buku sebelumnya.
Dia juga seorang kolumnis di New York Post dan Jerusalem Post.
Dalam buku tersebut di atas Dr. Pipes tidak menyampaikan kritikan
terhadap Alquran sebagaimana yang saya lakukan. Dia juga tidak mencermati
perbuatan-perbuatan dan motif-motif Muhammad melakukan perbuatan
tersebut.
Dr. Pipes nampaknya tidak menganggap dunia Barat perlu berjuang untuk
menghadapi Islam radikal dengan cara mengekspos secara terbuka bahwa
Muhammad adalah seorang nabi yang mendiskreditkan dirinya sendiri dan
bahwa Alquran adalah kitab yang mendiskreditkan dirinya sendiri..
Dr. Pipes juga tidak menyebutkan tentang puluhan ribu madrasah milik
Muslim radikal yang telah menyiapkan banyak sekali sumber daya manusia
untuk menjadi kader-kader pimpinan Islam radikal di masa mendatang,
padahal kaum Muslim moderat tidak memiliki sumber daya manusia semacam
itu.
Nampaknya Dr. Pipes tidak pernah membaca buku tulisan Bat Ye'or. Maka
dari itu dia memuji peradaban Islam pada abad-abad yang lalu yang
dianggapnya sempurna seolah-olah seperti peradaban taman Eden yang
teratur rapi.2 Dia kelihatannya tidak menyadari tentang kekerasan,
penculikan, perdagangan budak, dan penetapan pajak tinggi yang harus
dibayar oleh para tawanan Yahudi dan Kristen yang pernah dilakukan oleh
Islam pada masa lalu. Dr. Pipes hanya berpikir bahwa Islam menjadi radikal
baru-baru ini saja (dulunya tidak demikian).
Dalam pengamatan Dr. Pipes pada jaman moderen ini Umat Muslim radikal
memang menindas umat Muslim moderat dan memperlakukan orang-orang
non-Muslim sebagai manusia yang lebih rendah derajatnya dari mereka. 3
Dr. Pipes juga tidak menyadari bahwa apa yang dideskripsikannya sebagai
Islam moderen sesungguhnya tak lain dan tak bukan adalah para kalifah dan
14
para sultan Muslim masa lalu. Ketika dia menulis tentang "memenangkan
peperangan untuk mempertahankan esensi Islam", 4 seseorang harusnya
menanyainya : "Wahai profesor Pipes, dapatkah anda menjelaskan pada kami
kapan dan dimanakah pernah dimanifestasikan secara politis pencapaian
(prestasi) Islam yang memperlihatkan sifat- sifat mulia atau luhur budi yang
layak dan pantas dijadikan model dari "esensi Islam" untuk dapat dijadikan
panutan ?"
Sungguh sangat disayangkan bahwa ternyata tabiat mulia yang ada dalam
penglihatan profesor Pipes tentang Islam tersebut hanyalah merupakan suatu
impian saja karena dari 55 negara Islam yang ada saat ini tidak terdapat
satupun yang dapat disebut sebagai model yang layak dijadikan
panutan/rujukan bagi sifat mulia dari "esensi Islam" yang dimaksud oleh Dr.
Pipes tersebut di atas.
Meskipun tidak ada satupun negara Islam yang ada saat ini yang dapat
dijadikan model atau panutan bagi "esensi Islam", Dr. Pipes tetap bersikeras
memukul gong yang menyuarakan tentang model "esensi Islam" tersebut di
atas. Dia mendokumentasikan ancaman Islam yang melanda seluruh Amerika
saat ini dengan pernyataan-pernyataan yang bergemuruh seperti hujan salju
yang disertai dengan hempasan badai. Dalam bab ke-11 saya pernah
menyebutkan tentang Ibn Warraq yang telah mengutip pernyataan Kalim
Siddiqui yang adalah direktur dari Institut Muslim di London. Berikut ini Dr.
Pipes juga memberikan komentar-komentar yang hampir serupa dengan Ibn
Warraq tetapi terhadap pengajaran dari seorang aktivis Muslim Amerika yang
bernama Shamim A. Siddiqi :
Siddiqi berargumentasi bahwa bagi Islam mengendalikan Amerika
Serikat lebih penting daripada mempertahankan revolusi Iran atau
menghancurkan Israel karena pengendalian terhadap Amerika akan
memberi pengaruh yang lebih besar bagi masa depan Islam. 5
Pendapat Siddiqi lainnya yang dikutip oleh Pipes adalah :
Membiarkan Islam mencapai posisinya yang benar berarti bahwa
"ideologi Islam memenangkan cakrawala mental orang-orang
Amerika". ...................................... Membangun Islam militan di
Amerika dapat menjadi tanda kemenangan Islam militan ............ atas
musuh-musuhnya yaitu paham kekristenan dan liberalisme yang
menjadi cikal bakal peradaban Barat. 6
Manakala berbicara tentang musuh-musuh yang harus dikalahkan oleh
Islam, Siddiqi menganggap kekristenan dan liberalisme Barat perlu mendapat
perhatian sangat serius, sedangkan Hinduisme, Budhisme, dan Taoisme tidak
perlu dianggap seserius itu.
14
Umat Muslim Amerika ...............memiliki tanggungjawab yang sangat
besar dalam rangka menjadikan Islam berdaulat di Amerika. 7
Siddiqi meramalkan umat Islam akan berdaulat di Washington sebelum
2020. 8
Dr. Pipes menyebutkan tiga sarana utama yang dapat dimanfaatkan oleh
umat Muslim di Amerika untuk mewujudkan impian mereka yaitu imigrasi,
reproduksi, dan masuknya orang-orang Amerika menjadi Islam.9
Ketika juri Mahkamah Agung Amerika yang bernama Harry Blackmun
bersama dengan juri-juri senegaranya yang lain serta para juri dari negaranegara
Barat mulai mengambil keputusan yang semacam Roe v. Wade pada
tahun 1960-an dan 1970-an, mereka tidak memikirkan sama sekali tentang
akan berkurangnya jumlah penduduk negara-negara Barat. Ketika mereka
akan mengambil keputusan radikal semacam itu, mereka pasti yakin benar -
benar bahwa wanita yang ingin melakukan aborsi dengan kemauan sendiri
hanya sedikit sekali jumlahnya. Mereka pasti meyakini bahwa sebagian besar
wanita memiliki naluri alamiah untuk mencintai bayi-bayi mereka dan mereka
lebih suka menyusui dan merawat anak-anak, sehingga pertumbuhan
penduduk khususnya penduduk negara-negara Barat akan terjamin
kelestariannya.
Namun apa yang ternyata terjadi ? Keyakinan mereka itu ternyata salah.
Justru sebagian besar kaum wanita Barat lebih suka melakukan aborsi atas
satu, dua, tiga, atau empat kali kehamilan (maksudnya mereka bahkan siap
melakukan aborsi secara berulang-ulang). Hal inilah yang menyebabkan
sangat minimnya pertambahan jumlah penduduk ,untuk tidak menyebut, tidak
ada pertambahan penduduk sama sekali bahkan jumlah penduduk makin lama
makin berkurang karena adanya kematian penduduk.
Untuk mengatasi kekurangan penduduk tersebut negara-negara Barat
harus menerima ratusan juta imigran dari negara-negara lain baik dari Timur
Tengah maupun dari negara-negara dunia ketiga. Sebagian kaum imigran
yang membanjiri negara-negara Barat adalah orang-orang Muslim. Dengan
demikian kelompok Islam supremasi hanya tinggal menunggu waktunya saja
untuk mencaplok dunia Barat dan menjadikan Islam sebagai agama mereka.
Harry Blackmun dan para juri yang hadir pada saat keputusan tersebut di
atas diambil benar-benar telah memberikan andil yang besar bagi terjadinya
pencaplokan dunia Barat oleh kelompok Islam supremasi.
Program Islam supremasi seperti inilah yang lebih berbahaya daripada
yang dikerjakan oleh Saddam Hussein dan lain-lain di Timur Tengah. Rue v.
Wade tersebut harus segera diganti atau paling tidak direvisi.
Sekarang jelas bahwa budaya yang mendorong para wanita untuk
melakukan tugas-tugas keibuan (termasuk melahirkan, menyusui dan
memelihara/merawat bayi) harus lebih digalakkan daripada mengurusi DNA
melulu. Dunia Barat harus kembali pada norma-norma budaya yang berlaku
sebelumnya atau kami semua menghadapi kepunahan. 10
14
Dr. Pipes mengutip pernyataan Siraj Wahhaj sebagai berikut :
"Jika kami bersatu dan kuat, kami dapat memilih pimpinan kami sendiri
dan bersumpah setia padanya ...............Percayalah, jika 6 - 8 juta
orang Muslim di Amerika bersatu, negara tersebut akan kita kuasai".
Jika umat Muslim lebih pandai dalam berpolitik, mereka dapat
mengambil alih Amerika Serikat dan menggantikan pemerintahan
konstitusional dengan pemerintahan seorang kalifah. 11
Dalam salah satu bab di bawah judul "Pemerintahan Amerika Serikat:
Patron Islam", yang terdapat dalam buku karangannya, Dr. Pipes menyatakan
bahwa hal pertama adalah mendengarkan pernyataan- pernyataan pro-Islam
yang disampaikan oleh pejabat-pejabat pemerintah selama 10 tahun terakhir,
kemudian mengumpulkan, memilah-milah , dan mempertimbangkan
pernyataan-pernyataan tersebut ............... .12
Dr. Pipes menambahkan bahwa dengan cara menolak anggapan adanya
koneksi antara Islam dengan terorisme, dengan cara menyampaikan
keluhan tentang distorsi media, dan dengan cara mengklaim bahwa
Amerika perlu Islam yang diterapkan oleh pemerintah Amerika, kami
menyimpulkan bahwa juru bicara resmi pemerintah telah membelokkan
arah pemerintahan Amerika Serikat ke arah pemantapan (penyebaran)
Islam ................ 13
Dr. Pipes juga berkomentar :
Beberapa waktu yang lalu orang-orang Barat masih dapat secara
bebas dan terbuka mengemukakan pendapat mereka mengenai
Muhammad, Islam, Muslim, dan Islam militan seperti halnya mereka
berbicara tentang masalah-masalah kekristenan. Tidak lagi
sekarang .................. kekerasan dan intimidasi telah menyebabkan
diskusi secara terbuka dan terus terang tentang Islam menjadi sirna.
Perkembangan yang aneh terjadi di Amerika yang merupakan suatu
negara sekuler dengan mayoritas penduduk beragama Kristen dimana
para penulis riwayat hidup Yesus bebas menghujat Yesus sementara itu
para penulis riwayat hidup Muhammad harus memperlakukan
Muhammad sebagai seorang nabi yang saleh (tidak boleh dihujat).
Kenyataan ini telah mengindikasikan adanya suatu langkah awal bagi
diberlakukannya hukum Islam di Amerika. 14
Selanjutnya Dr. Pipes secara tidak pada tempatnya mempercayai bahwa Islam
moderat adalah ksatria-ksatria yang harus melakukan peperangan ideologi melawan
Islam radikal demi untuk mempertahankan "esensi Islam" yang dicetuskannya. Dia
mengakui : "Walaupun kaum Muslim moderat nampaknya lemah, mereka
sesungguhnya memiliki peran penting karena mereka dapat menjadi juru damai
(penengah) antara Islam dengan kemoderenan".15
14
Namun dalam kesempatan lain Dr. Pipes juga mengakui : "Internet mendata
ratusan situs Islam militan sementara itu hanya beberapa situs Islam tradisional yang
terdata ". 16 Situs yang dilaksanakan oleh Islam moderat, yang berbeda dengan
Islam militan maupun Islam tradisional , justru tidak terdata sama sekali. Apakah
situs Islam yang disebut moderat tersebut memang benar-benar ada atau tidak ?
Pada akhir buku karangannya yang tebal tersebut, Dr. Pipes merekomendasikan
bahwa negara-negara demokrasi Barat harus mencurahkan harapannya kepada Turki
dengan cara membantu Turki sebagai suatu negara Muslim yang paling demokrasi
agar dapat dijadikan model (percontohan atau panutan) bagi pembentukan
pemerintahan-pemerintahan demokrasi di kalangan dunia Muslim lainnya. Namun
demikian dia juga memperingatkan bahwa Turki mungkin tidak akan bersedia
menerima bantuan dari Barat dalam soal ter sebut.
Kita harus mempelajari dan mengerti tentang ayat-ayat
Alquran agar dapat dimanfaatkan untuk memahami latar
belakang keyakinan umat Muslim kepada Muhammad
dan tulisan-tulisan atau perintah-perintahnya.
Namun sekalipun Turki menerima bantuan kita, dan kaum Muslim radikal
menghapuskan agenda-agenda militan mereka, serta mereka menerima
usulan-usulan Amerika yang disampaikan Dr. Pipes, Alquran tetap ada dan
tetap menyampaikan perintah-perintah anti-kafirnya kepada generasigenerasi
penerus berikutnya dan ayat-ayat tersebut tetap berpotensi besar
untuk mengilhami orang-orang seperti Osama bin Laden di masa-masa
mendatang.
Kita tidak punya alternatif lain. Kita harus menerima solusi yang
disampaikan kepada kita yaitu perintah-perintah Muhammad dan catatancatatan
riwayat historis Muhammad sendiri untuk mengungkapkan bahwa
Muhammad sesungguhnya mendiskreditkan dirinya sendiri. Kita harus belajar
mengerti ayat-ayat Alquran agar dapat memahami latar belakang keyakinan
umat Muslim kepada Muhammad serta tulisan-tulisan atau perintahperintahnya.
Perlihatkan pada umat Muslim bahwa meninggalkan Muhammad
akan membebaskan mereka agar dapat bertemu dengan Tuhan dalam
kebenaran yang sejati. Hal tersebut mengajak kita untuk bersama-sama
berusaha mengadakan pembahasan di kalangan umat non-Muslim secara
internasional. Kami secara bersama-sama harus membantu berjuta-juta orang
Muslim untuk dapat membuktikan kepada mereka bahwa apa yang dibenci
Islam yang disebut Rumah Perang itu sesungguhnya adalah keluarga besar
manusia dimana mereka merupakan bagian di dalamnya.
Muhammad telah menjauhkan umat Muslim dari keluarga besar manusia
yang lain. Marilah kita ajak mereka kembali ke pangkuan keluarga besar
manusia ini.
14
Catatan :
1. Daniel Pipes, Militant Islam Reaches America (New York: W.W. Norton and Company,
2002).
2. Ibid., pp. 4, 74.
3. Ibid., p. 13.
4. Ibid., n.p.
5. Ibid., p. 114.
6. Ibid., p. 114.
7. Ibid., p. 115.
8. Ibid., p. 122.
9. Ibid., p. 118.
10. Patrick J. Buchanan, The Death of the West (New York: Thomas Dunne Books, 2002)
pp. 1-49.
11. Pipes, Militant Islam, p.112
12. Ibid., p. xv.
13. Ibid., pp. xv-xvi.
14. Ibid., pp. xvii-xviii
15. Ibid., p. xix
16. Ibid., p. 15.