ASAL USUL AZAN

ASAL USUL ADZAN

Darimanakah Asal usul Adzan menurut sumber Islam

SAHIH BUKHARI, Book 11, Number 578:
Ibnu Umar berkata; "Ketika kaum muslimin datang di Madinah, mereka berkumpul. Lalu, mereka menentukan waktu shalat, sedang belum ada panggilan untuk shalat (azan). Pada suatu hari mereka memperbincangkan hal itu. Sebagian dari mereka berkata, 'Ambillah lonceng seperti lonceng (gereja) orang-orang Kristen.' Sebagian mereka berkata, 'Ambil terompet saja seperti terompet orang-orang Yahudi.' Umar berkata, 'Apakah kalian tidak mengutus seorang laki-laki yang memanggil untuk shalat? Rasulullah. berkata, 'Hai Bilal, berdirilah, panggilah (azanlah) untuk shalat!'"

SAHIH MUSLIM, Book 004, Number 0735:
Ibnu Umar berkata; Ketika orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu salat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk salat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar berseru untuk salat? Rasulullah berkata: “Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat.”

SAHIH BUKHARI, Book 11, Number 577:
Anas bin Malik berkata, "Pada waktu orang-orang sudah banyak", ia mengatakan selanjutnya, "Mereka mengusulkan supaya mengetahui waktu shalat telah tiba, dengan suatu tanda yang mereka kenal. Ada yang mengusulkan dengan menyalakan api atau membunyikan lonceng. (Mereka menyebut-nyebut orang Yahudi dan orang-orang Nasrani). Maka, Bilal disuruh untuk menggenapkan (dua kali-dua kali) azan dan menggasalkan (satu kali-satu kali) iqamah, kecuali lafal-lafal iqamat, "Qad qaamatish shalaah."

SEPERTI BIASA MUHAMMAD MENCOMOT HABIS AJARAN YAHUDI DAN KRISTEN.

Karena ingin menyaingi ibadah umat kafir, akhirnya ia suruh Bilal untuk berteriak sekencang2nya. Hal yang sama diikuti para pengurus masjid jaman sekarang. Memasang toa dan speaker ke empat penjuru dengan volume suara sekeras2nya, tanpa memperdulikan bagaimana perasaan umat agama lain.