ISLAM FANATIK BUTA

OTAK / RASIONALITAS VS IMAN BUTA / FANATISME

Kebanyakan muslim menggunakan pola berpikir yang sama dengan Mustafa Basheer ini. Karenanya kami postingkan artikel ini, agar kita mengerti perbedaan pola pikir seorang MUSLIM dan pola pikir seorang MURTADIN.

Sebuah debat antara Ali Sina (Murtadin Iran) dan Mustafa Basheer (Cendekiawan Muslim Iran). Warna biru perkataan Basheer, warna hitam perkataan Sina;

Yth Ali Sina,
Assalamu Alaikum

Saya Muslim, alhamdulillah. Cara anda menyampaikan argumen memang luar biasa. Cuma anda tidak berhasil meyakinkan saya, apalagi muslim dengan iman tidak akan terbuai oleh argumen anda. Mungkin anda berhasil menarik muslim-muslim biasa yang tidak dalam mempelajari agama mereka. MashaAllah, pengetahuan saya tentang Islam cukup mendalam dan saya mampu membelanya. Dan inilah yang akan saya lakukan sekarang.

Saya tahu anda menawarkan US$50,000 bagi mereka yang berhasil mengalahkan anda dalam debat. Nah, Mr Sina, saya bukan disini untuk duitnya. Saya hanya ingin anda mengaku kekalahan kalau saya membuktikan anda salah.

Saya hanya muslim biasa yang ingin diberi kesempatan untuk mengatasi problem yang dimiliki anda (para ex-muslim) dan non muslim dengan Islam, nabi dan siratnya.

Jadi, jika anda siap, saya pun siap. Nah dari mana kita akan mulai? Anda sudah membuat begitu banyak tuduhan tentang nabi kami (yang saya rasa adalah orang yang paling mulia yang pernah hidup di dunia ini). Anda pilih topiknya dan saya akan menjawab.

Walaikum Assalamu Rahmathullah.
M. Basheer.


JAWABAN ALI SINA


Kutipan dari tulisan M Basheer:
Cuma anda tidak berhasil meyakinkan saya, apalagi muslim beriman tidak akan terbuai oleh argumen anda ....

Yth Mustafa,
Terima kasih atas suratmu. Kita pilih topik Otak VS Iman. Berita baik buat anda ; saya tidak ingin meraih Muslim dengan Iman, saya ingin meraih para muslim KTP yang punya otak. Kami semua ini yang meninggalkan Islam memang bukan muslim-muslim sejati. Karena setelah kami menyadari apa itu Islam sebenarnya, kami sadar kami membohongi diri sendiri. Mungkin iman kami kurang kuat ketimbang otak kami, jadi kami meninggalkan iman kami yang lemah itu.

Mereka yang otaknya lebih lemah daripada iman, akan tetap bertahan sebagai muslim dan kami tidak sedikitpun interes pada mereka. Jadi, anda tidak perlu khawatir. Kami hanya mencari orang-orang ber-otak. Jadi anda boleh bergembira sekarang.

Kutipan:
MashaAllah pengetahuan saya tentang Islam cukup mendalam sehingga saya mampu membelanya. Dan inilah yang akan saya lakukan sekarang.

Kalau begitu, anda tidak perlu iman. Iman adalah penerimaan sesuatu tanpa bukti. Jika kamu punya butki, ini namanya bukan iman, tetapi FAKTA. Kalau faktamu kuat, saya juga akan menerimanya.

Kutipan:
Saya hanya muslim biasa yang ingin diberi kesempatan untuk mengatasi problem yang dimiliki anda (para ex-muslim) dan non muslim dengan Islam, nabi dan siratnya.

Percayalah, kami juga orang-orang biasa. Kami tadinya Muslim biasa dan sekarang kami adalah NON-Muslim biasa. Pengetahuan kami tidak lebih dari anda, cuma kami menyoroti Islam dengan "lampu" berbeda.

Kami membaca Quran dan hadis yang sama dengan yang anda punya tetapi kami berani melihat hal yang anda tidak dapat dan tidak mau lihat. Apa yang anda perlu lakukan hanyalah mengganti cara pandang anda dan menyoroti Islam dan Muhammad dibawah "lampu" logika dan keadilan.

Sebelumnya, ketika saya membaca di Hadis bahwa Muhammad menjarah kota-kota dan membantai para kafir, saya merasa BANGGA bahwa Rasulullah bisa menang dan kafir kalah dan dihina. SEKARANG, saya mencoba menempatkan diri pada posisi para kafir dan menyadari betapa biadabnya Muhammad. Saya baca cerita-cerita yang sama dengan anda, tetapi sudut pandang saya berbeda. Saya sekarang berubah, tidak lagi menutup mata dan secara otomatis mencoba mencari-cari alasan untuk membenarkan kejahatan Muhammad.

Sekarang saya berani bertanya MANA BUKTINYA IA NABI? Nah, inilah saatnya saya ataupun muslim pada umumnya tidak dapat menampilkan bukti. TIDAK ADA SECUILPUN BUKTI BAHWA MUHAMMAD ADALAH NABI. Pengalaman mentalnya di-interpretasikannya sebagai wahyu. Tetapi setelah melihat kelakuannya, menurut saya ia bukan saja penipu, tetapi juga MONSTER.

Kutipan:
Saya hanya ingin anda mengaku kekalahan kalau saya membuktikan anda salah.

OK ! Tapi bagaimana kalau SAYA yang menang? Kau tidak mengatakan apa yang KAMU akan lakukan jika saya berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan orang yang terhormat. Apakah kau akan meninggalkan Islam dan mengumumkan kemurtadanmu?


JAWABAN BASHEER

Kutipan ALI SINA:
... saya tidak ingin meraih Muslim dengan Iman, saya ingin meraih para muslim KTP yang punya otak. Kami semua ini yang meninggalkan Islam memang bukan muslim-muslim sejati. Karena setelah kami menyadari apa itu Islam sebenarnya, kami sadar kami membohongi diri sendiri. Mungkin iman kami kurang kuat ketimbang otak kami, jadi kami meninggalkan iman kami yang lemah itu.

Jadi, apa yang anda katakan adalah: anda mengikuti otak anda dan bukan hati anda? Mr Sina, saya harap anda sadar bahwa sebagai manusia kita miliki batasan. Bagaimana anda tahu otak anda atau intelek anda benar?

Bagaimana anda yakin bahwa otak anda tidak membohongi anda? Hasil kesimpulan anda dengan menggunakan otak anda sangatlah subyektif. Begitu banyak gejala misterius di dunia ini yang tidak ada jawabannya secara ilmiah.

My point is, apa yang anda anggap salah mungkin memiliki arti terselubung, atau belum ditemukan jawabannya. Hanya Allah maha tahu. Suatu hari kita akan mengetahuinya, atau mungkin juga tidak.

Ambil contoh: poligami. Poligami terbatas, diijinkan dalam Islam. Batasnya adalah 4 isteri. Banyak argumen menunjukkan keuntungan praktek macam itu. Saya sendiri secara pribadi tidak setuju. Bagi saya, lebih baik kalau polygami dibatasi pada dua isteri. Tetapi, saya tahu bahwa Allah memiliki alasanNya bagi semua ini. Dengan otak dan intelek saya yang terbatas ini saya hanya dapat menyimpulkan bahwa monogami lebih baik dan poligami dibatasi pada dua isteri.

Begitu juga dengan hukum shariah. Praktek-praktek biadab syariah tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern. Namun dengan iman kuat, Mr Ali Sina, kami dapat percaya penuh kepada Allah dan mengakui keterbatasan pengetahuan kita, bahwa kita sering berbuat salah atau salah mengambil keputusan.

Kutipan:
Kalau gitu, anda tidak perlu iman. Iman adalah penerimaan sesuatu tanpa bukti. Jika kamu punya bukti, ini namanya bukan iman, tetapi FAKTA. Kalau faktamu kuat, saya juga akan menerimanya.

Dan bagaimana anda dapat membuktikan itu? Bagaimana anda dapat membuktikan buraq memiliki kemampuan untuk terbang? Bagaimana anda dapat membuktikan bahwa Muhammad membelah bulan? Bagaimana saya dapat membuktikan anda bahwa Jin memang eksis? Tidak masuk akal untuk melemparkan pertanyaan macam itu dan mengharapkan jawaban.

Jelas siapapun tidak dapat membuktikan ini. Bahkan tidak dalam sejuta tahun dan bahkan dengan segala kemampuan ilmiah manapun. Anda harus mengerti bahwa jika anda berurusan dengan agama, mau tidak mau anda akan dihadapkan pada dongeng (mythologi) dan legenda. Apakah orang Hindu dapat membuktikan adanya Hanuman? Apakah orang Kristen dapat membuktikan kelahiran Kristus dari seorang perawan? Tidak!

Tidak perlu merinci detail-detailnya. Anda bisa memilih untuk percaya secara figuratif atau tidak. Jadi, sangatlah mungkin menjadi Muslim dan rasional sekaligus. Saya ulangi lagi, satu-satunya hal yang anda perlu lakukan sbg muslim adalah percaya kepada Allah. Yang lainnya hanya masalah sekunder.


Kutipan:
Sebelumnya, ketika saya membaca di Hadis bahwa Muhammad menjarah kota-kota dan membantai para kafir, saya merasa BANGGA bahwa Rasulullah bisa menang dan kafir kalah dan dihina. SEKARANG, saya mencoba menempatkan diri pada posisi para kafir dan menyadari betapa biadabnya Muhammad. Saya baca cerita-cerita yang sama dengan anda, tetapi sudut pandang saya berbeda. Saya sekarang berubah, tidak lagi menutup mata dan secara otomatis mencoba mencari-cari alasan untuk membenarkan kejahatan Muhammad.

Apakah penting untuk mengetahui siapa Muhammad, apa yang pernah ia lakukan dan bagaimana ia hidup? Saya rasa tidak!

Anda atau saya tidak hidup dalam masa itu untuk bisa membuktikan apa yang terjadi dan apa yang tidak. Tidak ada orang yang tahu cerita sebenarnya. Sirat, Tabari dan Hadis ditulis 200 tahun SETELAH kematian Muhammad SAW. Hanya Allah yang tahu mana cerita yang dibuat-buat dan mana yang benar !

Kemungkinan seluruh biografi nabi seperti yang dilaporkan sejarawan jaman dulu SALAH SELURUHNYA (completely wrong!) tanpa sedikitpun kebenaran. Jadi, marilah kita tinggalkan ini semua dan maju kedepan. Islam sekarang dalam keadaan amburadul. Pikirkan bagaimana kita dapat memperbaiki image-nya, kehormatannya dan memenangkan kembali kejayaan yang pernah dimiliki.

Yang kami perlukan sekarang adalah REFORMASI ISLAM dari dalam. Kami harus menyingkirkan mullah-mullah gila yg mengeluarkan fatwa tanpa mengetahui apa yang mereka lakukan !


Kutipan:
Tapi bagaimana kalau SAYA yang menang? Kau tidak mengatakan apa yang KAMU akan lakukan jika saya berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan orang yang terhormat. Apakah kau akan meninggalkan Islam dan mengumumkan kemurtadanmu?

Dan bagaimana kau akan menang? Dengan menggunakan sumber-sumber yang tidak dapat dipercaya dalam Hadis, Sirat, dan Tabari? Kalau gitu sih, anda sudah menang. Anda harus buktikan dulu bahwa sumber-sumber anda dapat dipercaya. Apakah peristiwa ini benar-benar terjadi?

Apakah nabi benar-benar mengatakan demikian dan apa yang dikatakannya benar-benar terjadi? SAYA RAGU! Sirat-sirat yang kami miliki sangat memalukan! Apa anda pikir, seorang nabi yang menyatakan diri nabi melakukan hal se-konyol itu?

Bahkan seandainya ia penipu, apakah ia tidak akan menyembunyikan tindakan-tindakan amoral tsb karena takut kehilangan kredibilitas?!? Saya rasa, sumber-sumber itu sangat tidak dapat dipercaya (extremely unreliable).

Ya, buktikan bahwa Allah tidak eksis dan saya akan mengumumkan bahwa saya meninggalkan Islam. Dengan menemukan ketidaksempurnaan dalam karakter nabi, anda hanya membuktikan bahwa ia orang tidak baik. Anda tetap tidak dapat membuktikan bahwa ia BUKAN nabi, atau bahwa Islam palsu.

Saya tidak mengerti mengapa tidak cukup bagi anda utk menerima bahwa ia hanyalah manusia seperti kita-kita juga yang diberikan tugas khusus oleh Allah. Ia memiliki kekurangan, tapi kami tidak boleh menghakiminya, karena itu tugas sang Maha Pencipta.


JAWABAN A SINA

Kutipan Basheer:
...anda mengikuti otak anda dan bukan hati anda?

Tentu saya tidak akan mengikuti hati saya, karena perasaan di hati bisa sangat salah. Bagaimana pendapat anda terhadap mereka yang mengikuti "cult", sekte yang dianggap sesat? Apakah mereka mengikuti otak mereka? Tentu tidak! Mereka mengikuti hati mereka, namun hati bisa dibohongi dan hasilnya adalah mereka memang dibohongi.

Pertama-tama, kamu harus menegaskan pada dirimu bahwa jalan yang kamu ambil adalah jalan yang benar. Untuk itu hanya OTAK kamu yang mampu melakukannya.

Bahkan kalau saya memilih ikut hati saya, mengapa saya harus memilih Islam? Ini agama yang sangat jelek (This is a very ugly faith). Islam hanya menarik perhatian para kriminal. Manusia normal akan muak karenanya. Kamu yakin kamu mengikuti hati kamu? Kamu yakin ini bukan karena KETAKUTANmu?

Kamu tidak sedikitpun kaget dengan kekerasan dan kebencian yang ada dalam Quran? Bagian mana dalam Quran menurut anda yang menarik? Islam adalah agama yang didasarkan kepada ketakutan (a fear based religion). Argumen terakhir yang Muslim berikan selalu: kami takut nantinya masuk NERAKA atau mendapatkan AZAB Auwloh kalau tidak mengikuti kata Muhammad!

Kutipan:
Sina, saya harap anda sadar bahwa sebagai manusia kita miliki batasan.

YA! Memang otak manusia memiliki batasan, namun otak adalah satu-satunya yang kita punya. Memang logika kita terbatas tetapi mencari kebenaran lewat irasionalitas dan bukan dengan otak, juga salah. Bahkan kalau kita menggunakan cara-cara lain untuk mencari kebenaran, seperti intuisi, ini bukannya tidak-logis.

Kutipan:
Nah bagaimana anda bisa tahu bahwa otak anda benar? Bagaimana anda yakin bahwa otak anda tidak membohongi anda?

OK. Katakan, bagaimana anda yakin bahwa hati anda tidak mengelabui anda? Para pengikut cult David Koresh dikelabui oleh hati mereka. Para pengikut Lia Eden, Satrio Piningit, atau cult-cult lainnya juga dikelabui hati mereka. Jadi, katakanlah, bagaimana anda tahu bahwa hati anda benar?

Dan bagaimana dengan para suicide bombers (pelaku bom bunuh diri)? Bukankah anda setuju bahwa mereka-pun korban agama mereka? Kau tidak menyangka bahwa hati mereka mengelabui mereka? Jika mereka menggunakan OTAK mereka, mereka tidak akan melakukan hal sebodoh itu!

Membunuh orang tidak bersalah sebagai paspor ke surga? Apakah ada hal yang lebih sinting dari kepercayaan itu?


Mereka semua mengikut hati dan bukan otak mereka. Seberapapun tidak sempurnanya otak kita, intelektualitas kita adalah satu-satunya alat yang kita miliki dan paling sanggup melihat kebenaran daripada sekedar perasaan kita.

Lihatlah produk otak/intelek. Memang tidak sempurna, tetapi setiap hari kita menciptakan hal baru, termasuk internet. Apakah anda ingin hidup di gua hanya karena teknologi dan sains tidak sempurna?!?

Otak/Intellect bisa gagal, namun kemungkinan lebih besar untuk mengoreksinya. Intellect bisa diperbaiki (it is corrigible). Semakin banyak anda belajar semakin sering anda dapat menggantungkan diri kepada otak anda. Memang tidak sempurna, tetapi pengetahuhan anda berkembang setiap hari dan lebih reliable daripada perasaan anda. Dulu orang beragama mengatakan bumi adalah datar. Intelek kita mengatakan bumi bulat, nah yang mana yang benar?

Kutipan:
Begitu banyak gejala misterius di dunia ini yang tidak dapat dijawab oleh sains.

Ya memang, tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus menerima omong kosong hanya karena sains belum memiliki jawabannya. Saya tidak tahu apa yang ada dalam planet Neptunus; tetapi apakah itu membuat saya harus percaya bahwa Neptunus dihuni mahluk-mahluk berkepala dua yang bisa terbang dengan menggoyangkan hidung mereka? Kalau kita tidak mengetahui sesuatu, itu berarti bahwa kita memang tidak tahu. Ini bukan alasan untuk menciptakan dongeng-dongeng dan percaya pada absurditas tsb.

Kutipan:
My point is, apa yang kelihatan salah atau tidak pantas mungkin memiliki arti terselubung.

Mungkin saja, tetapi siapa bilang anda harus percaya kepada absurditas hanya karena adanya kemungkinan arti terselubung? Sebelum anda mengetahui apa arti terselubung tsb, lebih baik anda tidak percaya apa-apa. Bagiamana kalau arti terselubung itu tidak sama dengan apa yang kau percaya? Kepercayaanmu kepada absurditas menghalangimu melihat kebenaran. Orang tidak perlu percaya tanpa adanya bukti.

Kutipan:
Allah maha tahu.

Tunggu dulu... Saya tidak mempertanyakan Tuhan, tapi saya mempertanyakan Auwloh! Bagaimana anda tahu bahwa Auwloh maha tahu? Dari mana anda tahu bahwa Auwloh benar-benar eksis? Dan jika benar, mana bukti bahwa Auwloh adalah Tuhan? Ini hanya asumsi anda. Memang kita boleh berasumsi, tetapi kita tidak boleh percaya kepada asumsi tersebut! Ini seperti percaya pada bayang-bayang imajinasimu.

Kutipan: blablabla poligami ...

Lain kali saja kita membahas poligami, apakah 2 atau 4 lebih baik. Mari kita konsentrasi pada apa yang anda katakan: “Saya puas dengan keyakinan bahwa Allah memiliki alasan untuk semua ini”.


OK! Bagaimana dengan para teroris yang membunuh orang tidak bersalah? Mereka tidak dapat menjelaskan tindakan mereka karena mereka merasa INILAH YANG DIINGINKAN AUWLOH DARI MEREKA DAN BUKAN TUGAS MEREKA UNTUK MEMPERTANYAKAN KEHENDAK AUWLOH.

Seperti mereka, kepercayaan anda tidak didasarkan kepada logika tetapi kepada hati. Anda tidak dapat membuktikan bahwa mereka salah, karena seperti anda, mereka menyingkirkan logika. Bagaimana anda dapat mengajak mereka berpikir kalau anda mengatakan "jangan pakai otak"?

Salah seorang pengikut Shoko Asahara adalah Dr. Ikuo Hayashi, dokter ternama. Ia mengikuti perintah Asahara untuk menanamkan gas racun sarin di subway Tokyo dan mengakibatkan kematian puluhan orang.

Dalam pengakuannya, ia mengatakan bahwa suatu saat ia duduk di kereta. Melihat seorang wanita duduk didepannya ia sempat mengatakan pada dirinya sendiri: jika ia melepaskan gas racun ini, jelas perempuan itu akan mati. Ia sempat memikirkan, jangan! Namun ia memerangi pikirannya itu dan mengatakan TUHAN MAHA TAHU dan ia tidak perlu mempertanyakan kehendak Asahara.

Nah, bagaimana seorang pakar sains tingkat dunia berhasil dibodohi? Ia menangis dalam pengadilan dan mencoba mencari jawabannya. Tetapi pada saat itu, katanya, ia percaya pada apapun yg dikatakan gurunya, dan harus melakukan apapun yang diperintahkan gurunya. Bukan tempatnya meragukan dan mempertanyakan kehendak Tuhan dan wakilnya di bumi.

Nah, bukankah ini persis seperti cara berpikir Muslim? Dr. Hayashi bukan manusia biadab. Ia penemu berbagai obat2an. Isterinya, yang juga dokter, sama-sama orang baik. Mereka dua-duanya berjuang untuk mencari cara terbaik mengobati manusia dan inilah alasannya mereka beralih kepada medisin holistik dan meditasi, yang akhirnya membawa mereka ke Asahara. Orang-orang pintar ini masuk jerat seorang tukang tipu lihai, menyerahkan kemauan dan otak mereka kepadanya dan kehilangan semua naluri manusiawi dan... menjadi pembunuh!

Ikuo Hayashi, seorang dokter ternama yang menjadi teroris karena ia tidak berani mempertanyakan kebijaksanaan tuhan. Tuhan mana? Ia percaya Asahara adalah Rasul Tuhan. APAKAH IA PUNYA BUKTI? Tidak. Anda sama seperti dia. Mana bukti anda bahwa Muhammad Rasulullah?

Sekali anda menerima seseorang secara buta, anda akan memerangi logika anda dan mengatakan "Saya puas dengan keyakinan bahwa Allah memiliki alasan bagi semua ini."

Apakah anda yakin bahwa ini datang dari Tuhan? Apakah anda tidak ikut jatuh dalam perangkap yang sama dengan Dr Hayashi? Seperti dia, anda percaya tanpa bukti. Jika Hayashi salah, siapa yang bisa menjamin bahwa anda benar?

Kutipan:
Begitu juga dengan hukum shariah. Praktek-ptaktek biadab syariah tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern.


NAH! Intelek anda mengatakan hal benar. Siapa yang memberikan anda intelek itu? Bukannya Tuhan? Kalau begitu Ia memberikan anda alat untuk membedakan mana baik, mana buruk. Jika anda tidak menggunakan otak anda itu, maka anda akan terjerumus dalam kegelapan. Dan itu salah anda.

Seperti dikatakan Galileo, Jika Tuhan TIDAK ingin kita menggunakan otak, mengapa Ia memberikannya kepada kita?

Akuilah asal usul otak anda. Pengetahuan dan logika datang dari Tuhan. Kebodohan (Ignorance) tidak datang dari Tuhan, melainkan dari Setan. Setiap kali anda tidak menggunakan otak dan percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal, anda semakin jauh dari Tuhan dan semakin mendekati Setan.

Kutipan:
Namun dengan iman kuat, Mr Ali Sina, kita dapat percaya penuh kepada Allah dan mengakui keterbatasan pengetahuan kita, bahwa kita sering berbuat salah ataupun salah mengambil keputusan.

Betul, intelek kita terbatas. Tetapi ini tidak berarti kita harus percaya pada tukang tipu seperti Muhammad. Ini juga tidak berarti bahwa kita harus melawan intelek kita. Jika hukum Shariah dan omong kosong dalam Quran tidak masuk akal, bukankah itu cukup bukti bahwa Quran dan Islam bukan dari Tuhan?

Kutipan:
Dan bagaimana anda dapat membuktikan itu? Bagaimana anda dapat membuktikan buraq memiliki kemampuan untuk terbang? Bagaimana anda dapat membuktikan bahwa Muhammad saw membelah bulan? Bagaimana saya dapat membuktikan anda bahwa Jin memang eksis? Tidak masuk akal untuk melemparkan pertanyaan macam itu dan mengharapkan jawaban...

Jika anda tidak dapat membuktikannya, mengapa anda harus percaya pada kekonyolan itu? Apakah anda percaya saya kalau saya menyatakan diri Rasulullah dan mengatakan pada anda saat saya menulis ini, malaikat mengelilingi rumah saya dan memuji saya sbg rasulullah yang paling hebat di bumi ini. Dan kalau anda tidak percaya saya, mengapa tidak?

Bagaimana anda dapat membedakan orang yang bicara kebenaran dan orang yang bohong? Saya orang baik-baik, tidak seperti Muhammad yang melakukan segala hal yang bertentangan dengan Prinsip Emas (the Golden Rule). Saya belum pernah memperkosa siapa-siapa, belum pernah membunuh lawan-lawan saya, tidak memiliki hasrat seksual terhadap anak umur 6 tahun, tidak pernah menyiksa apalagi membunuh orang lain dan meniduri isterinya pada hari yang sama saat saya membunuh suaminya.

Jelas saya lebih baik dari Muhammad. Tetapi anda memilih untuk lebih percaya pada monster seperti Muhammad yang kelakuannya begitu biadab dan busuk.

Kutipan:
Anda harus mengerti bahwa jika anda berurusan dengan agama maka mau tidak mau anda meghadapi dongeng-dongeng dan legenda.

Mengapa? Mengapa Tuhan yang Maha Pemurah mengirimkan ajaran lewat dongeng dan legenda dan lalu menghukum orang rasional yang meragukannya? Ini tidak masuk akal. Apakah Tuhan main-main dengan manusia? Jika Ia ingin kita percaya dongeng dan legenda mengapa Ia memberikan kita otak/intelek?

Siapa bilang bahwa hanya karena agama lain percaya absurditas, maka anda juga ikut-ikutan? Jika mereka salah, bagaimana kita bisa benar dengan cara mengulangi kesalahan mereka?

Yang saya persoalkan disini bukan dongeng atau legenda. Masalahnya adalah Kebencian. Alasan saya menentang Islam bukan karena Islam mengandung dongeng tetapi karena Islam mengajarkan kebencian dan pembunuhan. Percaya pada dongeng adalah satu hal, namun percaya dalam pembunuhan lain lagi.

Percaya pada Santa Claus tidak akan melukai siapa-siapa. Namun kepercayaan pada Allah menanamkam kebencian kepada kafir dan mendorong pembunuhan orang dalam jumlah besar.

Kutipan:
Anda dapat pilih untuk percaya kepada dongeng-dongeng (dlm Quran) itu secara figuratif atau mengacuhkannya.

Mengapa saya harus memaksa diri untuk percaya hal-hal irasional sambil memaksakan arti figuratif ? Saya juga bisa menginterpretasikan omongan Hitler secara figuratif dan mengatakan ia Rasul Cinta. Apakah ini masuk akal?


(Figuratif = menunjukkan makna yg lebih abstrak atau imaginatif drpd makna biasanya, bersifat kiasan atau lambang)

Mengapa saya harus menginterpretasikan kekonyolan dalam Quran secara figuratif? Apakah kepercayaan saya pada Muhammad harus diatas segala-galanya? Bahkan membohongi diri saya sendiri? Mengapa? Oh mengapa?

Kutipan:
Sangat mungkin untuk menjadi Muslim dan tetap berpikiran rasional.

O ya? bagaimana caranya? Anda sudah mematikan logika dan mengatakan betapa rapuhnya intelek/rasio manusia. Anda tidak dapat rasional sambil tetap percaya kpd absurditas dalam Quran. Anda mencoba memutarbalikkan arti Quran dan menginterpretasikan surah-surah secara figuratif agar sesuai dengan intelek anda.

Apa interpretasi figuratif Surah 4:34 yang mengatakan bahwa anda bisa memukuli isteri anda jika ia tidak patuh? Apa arti figuratif dibelakang surah 47:4: bunuh kafir dimanapun anda menemui mereka? Atau, jangan mengambil Yahudi dan Kristen sbg sahabat/wali atau bahkan saudara dan ayah anda sekalipun jika mereka milih untuk menjadi kafir? Mana arti figuratifnya?

Kutipan:
Saya ulangi lagi bahwa satu-satunya hal yang kau harus percaya sbg muslim adalah kepercayaan kepada Allah. Yang lainnya tidak penting (sekunder).

Mengapa saya harus menjadi Muslim dan mengapa saya harus percaya pada Allah? Masalahnya adalah, begitu anda percaya kepada Allah anda juga harus percaya kepada rasul dan bukunya. Percaya kepada bukunya bisa mengakibatkan anda jadi teroris.

Kutipan:
Apakah penting untuk mengetahui siapa Muhammad (saw) dan apa yang dilakukannya dan bagaimana ia hidup? Saya rasa ini tidak penting.

Bagaimana ini tidak penting? Ini orang yang melakukan segala tindakan biadab yang tidak dapat dibayangkan dan mencap diri sebagai contoh yang paling baik bagi segala jaman untuk diikuti semua umat manusia dan anda mengatakan tidak penting untuk mengetahui siapa ia? Tidak penting untuk mengetahui apa yang dilakukannya?!?

Kutipan:
Marilah kita tinggalkan semua ini. Mr Sina, anda maupun saya tidak hidup di jaman Muhammad untuk mengetahui apa yang terjadi dan apa yang tidak. Tidak ada yang mengetahui cerita sebenarnya.

Kalau begitu, mengapa kita masih percaya pada Islam? Jika anda tidak percaya Hadis, Sirat Rasul, dan Tabari, darimana lagi kita memperoleh kebenaran tentang Islam? Apakah tidak mungkin bahwa ini semua isapan jempol orang Arab guna membohongi orang, untuk menjajah dan mendominasi?

Berikan saya SATU alasan mengapa saya harus percaya pada Muhammad. Anda sendiri meragukan eksistensinya tetapi lalu mengharapkan saya agar percaya pada surah-surah kekerasan Islam?

Kutipan:
Islam dalam keadaan amburadul. Pikirkan bagaimana kita dapat memperbaiki image-nya, kehormatannya dan meraih kembali kejayaan yang pernah dimilikinya.

UNTUK APA? Mengapa kita harus menyelamatkan image Islam? Nazism juga amburadul. Mengapa kita lalu harus menyelamatkannya?

Membaca sejarah Islam dan Quran, kelihatan sekali bahwa Muhammad adalah seorang psychopath dan narcissist. Ia seorang kriminal yang lebih parah dari Hitler. Hitler paling tidak bukan pedofil. Muhammad tidak satupun memiliki kualitas yang patut dicontoh. Jadi mengapa kita harus menyelamatkan dirinya dan aliran sesat ciptaannya? MENGAPA, OH MENGAPA?!?

Kutipan:
Apa yang diperlukan sekarang adalah reformasi Islam dari dalam. Kami harus menyingkirkan mullah-mullah gila yang mengeluarkan fatwa tanpa mengerti apa yang mereka lakukan!

Dan pertanyaan saya kepada anda dan anda tidak dapat menjawab adalah MENGAPA? WHY OH WHY?!? Mengapa kita perlu mereformasi Islam? Mengapa sekalian tidak mereformasi Satanisme, Nazisme atau doktrin-doktrin biadab lainnya? Apakah tidak lebih baik untuk MENGHAPUSKAN Islam?

Pertanyaan kedua adalah BAGAIMANA? How oh How?! Apa rencana anda mereformasi Islam? Untuk mereformasi Islam anda harus membuang Quran. Anda sendiri sudah mengacuhkan sejarah Islam dan Hadis, tidak peduli siapa Muhammad (walaupun sebagai Muslim anda harus mengikuti contoh kelakuannya). Begitu anda membuang Quran, apa lagi yang tertinggal?

Mengapa anda begitu ngotot berpegang pada "agama" yang telah membawa begitu banyak sengsara pada jutaan orang dalam 14 abad terakhir ini?

Kutipan:
Bahkan seandainya ia penipu, apakah ia tidak akan menyembunyikan tindakan-tindakan amoral tsb karena takut kehilangan kredibilitas? Saya rasa, sumber-sumber itu sangat tidak dapat dipercaya (extremely unreliable).

Anda tidak tahu banyak tentang perihal cult dan bagaimana mereka membohongi orang. Tolong pelajari dulu dan bandingkan mereka dengan Islam. Lihatlah bagaimana para pemimpin cult beroperasi. Anda akan terkejut melihat persamaannya dgn Islam. Kenyataannya, apa yang dilakukan Muhammad tidaklah unik. Ia mengikuti pola yang selalu diikuti oleh pemimpin cult yang pschopath. Saya mempelajari beberapa cult dan menemukan persamaan pola.

Tolong anda melihat artikel ini, Antara aliran sesat dan Islam (klik disini), dimana saya membandingkan Muhammad dengan Jim Jones.

Silahkan anda membaca artikel tersebut dan artikel lainnya yang saya tulis tentang subyek ini (lebih banyak lagi dalam buku saya yang akan terbit) dan anda akan menemukan jawaban pada pertanyaan ini.

Ya, memang beginilah cara operasi para cult dan pengikut mereka. Kenyataanya, semakin obscene dan violent sang cultist, semakin orang percaya padanya. Anehnya, semua tindakannya yang keterlaluan dan kebiadabannya dianggap sebagai tanda ketuhanan.

Kutipan:
Ya, buktikan bahwa Allah eksis dan saya akan mengumumkan kemurtadan saya.

Pembuktian itu terletak di pundak anda sebagai pengikut, sebagai orang yang percaya. ANDA yang harus membuktikan bahwa auwloh eksis dan bahwa ia benar-benar Tuhan. Saya sudah membuktikan bahwa ia (Auwloh karangan Muhammad) BUKAN Tuhan. Buktinya adalah dalam Quran. Argumen saya adalah bahwa pencipta alam semesta ini tidak dapat se-bodoh dan se-sadis seperti yang digambarkan dalam Quran. Ini bukti sangat kuat. Ini bukan bukti bahwa Tuhan tidak eksis, tetapi bukti bahwa Auwloh bukan Tuhan.

Kutipan:
Dengan menemukan ketidaksempurnaan dalam karakter nabi, anda hanya membuktikan bahwa IA BUKAN ORANG BAIK (a bad person). Anda tetap tidak dapat membuktikan bahwa ia BUKAN nabi, atau bahwa Islam palsu.

NABI BUKAN ORANG BAIK?!? Apakah Tuhan yang maha adil dan mencintai umatNya mengirim seorang pedofil, psychopath, kriminal untuk mengantarkan umat manusia ke jalan benar?

Kalaupun Tuhan se-goblog itu mengirimkan penipu sebagai rasul, mana bukti bahwa nabi gadungan ini tidak mencampurkan tipuannya dengan wahyu yang memang benar-benar dari Tuhan?

Berkali-kali Quran mengatakan bahwa Muhammad memiliki "sublime morals" (ahlak tinggi), 68:4, dan memerintahkan Muslim untuk mengikuti “contoh baiknya” 33:21.

Apakah surah-surah ini dari Tuhan atau tipuan Muhammad yang diselipkannya dalam Quran? Kalau ini tipu belaka, mungkinkah bagian-bagian lain dari Quran juga tipu belaka? Kalau memang mereka benar dari Tuhan, bagaimana menjelaskan Sirat dan Hadis dimana ia digambarkan sebagai monster? Jika Sirat dan Hadis palsu, apa yang terjadi dengan sejarah Islam dan Muhammad sebenarnya? Dimana sejarah yang menunjukkan Muhammad memang benar memiliki ahlak tinggi dan orang terhormat yang perlu diikuti contohnya?

Jika kau percaya pernyataan anda sendiri bahwa ketidaksempurnaan karakter Muhammad tidak menghancurkan klaimnya sebagai nabi, lalu bagaimana dengan surah-surah diatas? Bagaimana Quran mengatakan ia memiliki ahlak tinggi sementara biografinya menunjukkan hal sebaliknya? Yang mana yang harus kita percaya? Kesaksian pengikutnya dalam Sirat atau kata-katanya yang mengagungkan diri sendiri dalam Quran?

Jika anda mengatakan Quran adalah kata Tuhan, saya minta anda untuk menunjukkan bukti. Bagaimana kita mempercayai sebuah buku KALAU SANG PENULIS SAJA TIDAK PATUT DIPERCAYA?

Kutipan:
Saya tidak mengerti mengapa tidak cukup bagi anda untuk menerima bahwa ia hanya manusia biasa seperti kita yang diberikan tugas khusus oleh Tuhan.

Itu tindakan bodoh! Kalau saya mengatakan kepada anda bahwa anda harus percaya saya, anda menuntut bukti bukan? Nah, anda perlu bukti, begitu pula dengan kami. Anda tidak dapat membuktikan bahwa saya bukan Rasulullah, walaupun secara moral saya lebih berkwalifikasi. Saya juga jujur, ramah, tidak egois maupun biadab. tapi anda lebih memilih percaya Muhammad. Mengapa? Saya sudah membuktikan bahwa Muhammad tidak mungkin seorang rasulullah karena ia berlaku biadab. Tapi anda memilih percaya dia ketimbang saya?!? Mengapa saya harus percaya seseorang yang menciptakan buku se-kacau Quran yang ANDA SENDIRI katakan perlu di-interpretasi secara figuratif untuk memperbaiki artinya?

Kutipan:
Ia memiliki kekurangan, tapi kami disini tidak untuk menghakiminya, karena itu adalah tugas sang Maha Pencipta.

Saya tidak minta anda untuk menghakiminya. Saya menanyakan kepada anda: mengapa anda masih juga percaya kepada psikopat seperti Muhammad!

Sumber:
http://www.faithfreedom.org/debates/MustafaBasheer51008.htm

( Tambahan Admin; Apa untungnya para sejarawan Islam seperti Ibn Ishaq, Ibn Saad, Penulis Hadis, atau Tabari melakukan KEBOHONGAN? Padahal mereka adalah pengikut setia Muhammad, sama seperti anda!

Tak ada motif rasional yang mendasari mereka untuk berbohong! Dan seperti yang dikatakan Sina, mereka ataupun kami dulu begitu BANGGA atas kemenangan2 perampokan yang dilakukan Muhammad! Perbedaannya kini kami melihat dengan sisi yang berbeda dengan mereka.

Lalu bandingkan dengan alasan dan keuntungan jika Muhammad yang BERBOHONG, kami telah membuktikan beberapa motif tersebut di artikel Muhammadisme (klik disini), dan motif lain di artikel lainnya.

Berdasarkan itu kita dapat mengetahui, mana yang lebih layak DIPERCAYA! Muhammad dengan Qurannya, ataukah para sejarawan dengan Biografi Muhammadnya!)

Biarlah kebenaran sejati menghampirimu, SAUDARAKU!

Artikel selanjutnya, klik; Sejarah singkat Muhammad