PERNYATAAN MUNAFIK PARA PEMBELA ISLAM

PERNYATAAN MUNAFIK PARA PEMBELA ISLAM

Bersikeras bahwa perbuatan2 jahat Muhammad tidak bisa diadili dengan standar kemanusiaan jaman sekarang yang telah lebih manusiawi, seraya pada saat yang sama bersikeras bahwa dia adalah “contoh sempurna untuk seluruh umat manusia” bahkan untuk saat ini.

Bersikeras bahwa “kebenaran akan tetap berdiri dari kesalahan” dan bahwa Islam dapat berdiri dengan kemampuannya sendiri sebagai “satu-satunya agama yang benar”, seraya tidak habis-habisnya berusaha untuk memenjarakan dan membunuh para murtadin karena membongkar semua kebohongan Islam.

Bersikeras bahwa ayat2 kekerasan dalam Quran hanya diterapkan pada kejadian sejarah Arab (kontekstual) jaman dulu (seperti perang Badar), tapi kemudian juga berkeras bahwa Quran adalah buku petunjuk “untuk segala jaman dan semua bangsa.”

Bersikeras bahwa Islam adalah “agama kedamaian”, seraya pada saat yang sama, menyombongkan diri mengenai hebatnya kemenangan2 militer dari Muhammad, Abu Bakar ,Umar, Khalid bin Al-Waheed dan Saladin.

Bersikeras bahwa Muhammad adalah contoh yang sempurna dan rahmat tuhan di antara manusia dan menyembunyikan fakta bahwa dia berbohong, memperkosa, menyiksa, membunuh, merampok dan seorang pedofili (suka seks dengan anak2).

Bersikeras bahwa Quran adalah kalimat tuhan, terlindungi dari perusakan dan tidak berubah sejak kematian Muhammad, meskipun ada banyak versi Quran dan sejarah membuktikan bahwa perubahan kerap terjadi.

Bersikeras bahwa beberapa Hadis Sahih sebenarnya tidaklah Sahih (tidak dapat dipercaya) sama sekali, tapi pada saat yang sama mengakui Syariat, padahal syariat sebagian besar di dasarkan pada kumpulan2 hadis tersebut.

Bersikeras bahwa islam adalah agama berdasarkan logika dan setiap orang dengan motif suci akan menjadi muslim seraya melupakan sejarah bahwa nenek moyang mereka sendiri dipaksa untuk masuk islam dan banyak yang terbunuh karena menolak.

Bersikeras bahwa serangan teroris dalam nama islam tidak dilakukan oleh muslim, tapi berkata bahwa negara2 yang menjadi korban serangan teroris itu layak menerimanya karena kebijaksanaan luar negeri mereka terhadap negara2 islam.

Bersikeras berkata bahwa budaya kafir itu jahat dan budaya islam itu penuh kebaikan2 tapi pada saat yang sama melakukan segala cara untuk berimigrasi ke negeri kafir untuk menghindar dari tekanan2 di negara islam.

Bersikeras bahwa islam bukanlah agama yang bersifat seperti misionary kristen (sengaja disebarkan agar dipeluk oleh orang diluar agamanya), seraya pada saat yang sama, terus menerus menerbitkan artikel2 tentang “Bagaimana cara berdakwah” di ratusan website2 dakwahnya. (Dakwah artinya undangan masuk islam).

Bersikeras bahwa Muslim seharusnya menikmati semua hak2 kemanusiaan dan membuat sebanyak-banyaknya mesjid di negara kafir, tapi melarang para kafir menginjak Mekah dan Medina. Khotbah agama lain tidak diijinkan di negara islam.

Bersikeras bahwa islam menentang perbudakan dan kemudian mendemonstrasikan betapa manusiawinya Muhammad memperlakukan budaknya sebagai bukti2.

Bersikeras bahwa Jihad tidak ada hubungannya dengan kekerasan. Itu hanya pergulatan menggunakan pena, lidah dll. Seraya pada saat yang sama mencari bom atom untuk diledakkan di negara kafir.

Bersikeras bahwa para muslim di aniaya di Israel, India, Filipina, Thailand, dll tapi terus mengembangkan terorisme islam untuk menganiaya para kafir di seluruh dunia.

Bersikeras bahwa wanita dalam islam mempunyai hak istimewa dan persamaan hak dengan lelaki, seraya menggunakan Quran dan hadis untuk menunjukkan bahwa mereka kurang dalam hal kebijaksanaan dan pengambilan keputusan dibanding lelaki dan akibatnya, lelaki mesti memakai hak untuk memukul mereka jika mereka mengacau, tentu saja memukul itu cara yang ‘terakhir’.

Bersikeras menuntut lebih banyak hak dari kafir di negara kafir lewat kebebasan beragama, seraya mengampuni pembunuhan kafir di negara2 islam dan mencegah mereka sendiri untuk tidak mengikuti agama kafir.

Bersikeras bahwa islam suatu hari akan mendominasi dunia ketika negara2 muslim tenggelam dalam pada kemiskinan dan mengalami kelaparan massal.

Bersikeras bahwa Quran tidak dapat diartikan ke dalam bahasa lain selain Arab, bahasa Allah, ketika mereka yang mengatakan ini sendiri tidak bisa berbahasa arab.