ANTARA ALIRAN SESAT DAN ISLAM
Satu cara untuk mengerti Islam dan sifat fanatik para pengikutnya adalah dengan cara membandingkannya dengan aliran kepercayaan sesat lainnya. Berdasarkan kamus, fanatisme adalah antusiasme (kesenangan) yang berlebihan, pengabdian yang tak masuk akal, pemikiran yang liar dan muluk terhadap sesuatu hal, terutama agama. Lalu apakah yang membuat seseorang jadi begitu fanatik sehingga mengindahkan nalar, dan melakukan perbuatan barbar, pembunuhan dan bahkan siap mengorbankan nyawa demi dan bagi agama? Apakah pengabdian umat beragama ini menunjukkan kebenaran tujuan pengorbanan tersebut?
Mari kita amati aliran kepercayaan Kenisah RakyatIslam Awal (dijaman Muhammad). Semua aliran sesat punya sifat2 dasar yang serupa. Kita bandingkan Islam dengan aliran sesat manapun dan hasilnya akan sama. Neal Osherow telah mempelajari Kenisah Rakyat dan di tulisannya yang berjudul “Sebuah Pengamatan Jonestown: Memahami Hal yang Tak Masuk Akal (An Analysis of Jonestown: Making Sense of the Nonsensical)”, dia menjelaskan seluk-beluk aliran2 sesat dengan jelas. (People’s Temple) dan membandingkannya dengan
Anggota Kenisah Rakyat diajak oleh pemimpin mereka, yakni Jim Jones, untuk meminumkan minuman yang dicampur racun kepada anak2 mereka, bayi mereka dan akhirnya diri mereka sendiri. Mayat2 ditemukan berpelukan satu sama lain, berpegangan tangan; yang mati lebih dari 900 orang.
Bagaimana mungkin tragedi ini bisa terjadi? Jawabannya adalah kegilaan seseorang dan sikap mudah percaya orang banyak. Di bab ini kami akan menjabarkan pengamatan Osherow tentang Kenisah Rakyat dan membandingkannya satu per satu dengan Islam untuk melihat kesamaannya dan untuk lebih mengerti tentang Islam.
Jim Jones mulai berkhotbah di negara bagian AS, Indiana di tahun 1965, dua puluh tahun sebelum terjadinya bunuh diri masal. Dia saat itu hanya punya beberapa pengikut. Dia menekankan pentingnya kesamaan kedudukan antar ras dan pembauran. Kelompoknya menolong kaum miskin dan mencarikan mereka pekerjaan. Dia berkharisma dan berpengaruh. Tak lama kemudian pengikutnya bertambah banyak; kumpulan pengikut baru dibentuk dan pusat alirannya didirikan di San Francisco.
Artikel panjang ini terdiri dari 15 sub judul;
Ketaatan Mutlak
Menyingkirkan Orang-orang yang Menentang
Isolasionisme (Pengasingan Diri)
Hukuman dan Ancaman
Pengekangan Informasi
Hancurnya Hubungan Keluarga
Tidak Konsisten
Pengaruh Bujukan
Bualan-bualan Luar Biasa Besar
Mengaku Punya Pengetahuan Rahasia
Curiga akan Non-Muslim
Pembenaran Diri Sendiri
Mati sebagai Bukti Beriman
Menuntut Nyawa sebagai Pengorbanan Akhir
Mengelabui Umat
KETAATAN MUTLAK
Bagi pengikutnya, Jim Jones adalah pemimpin tercinta. Mereka memanggilnya dengan kata sayang “Dad”hanya MEREKA saja yang bisa selamat. (bahasa Inggris yang berarti panggilan akrab anak pada ayah / bapak). Dengan berjalannya waktu, dia pelan2 beralih peran jadi sang Penyelamat. Tatkala pengaruhnya semakin besar, dia pun menuntut lebih banyak ketaatan dan kesetiaan. Pengikutnya dengan penuh semangat memenuhi tuntutan ini. Dia meyakinkan mereka bahwa dunia akan hancur karena perang nuklir dan jika mereka mengikutinya, maka
Osherow menulis: “Banyak isi pesannya yang menyerang rasisme dan kapitalisme, tapi kemarahannya yang paling utama tertuju pada ‘musuh2’ aliran Kenisah Rakyat yakni orang2 yang menolaknya dan terutama yang meninggalkannya.”
Gambaran di atas persis sama dengan Islam. Awalnya, Muhammad hanyalah “pemberi peringatan,” dan memanggil orang untuk percaya Tuhan dan takut akan Hari Kiamat. Begitu pengaruhnya semakin membesar dan jumlah pengikutnya bertambah, dia jadi lebih banyak menuntut, meminta mereka meninggalkan rumah2 mereka, hijrah dari tempat asal, dan mengancam mereka dengan kutukan illahi jika tidak taat padanya.
Banyak pesan Muhammad yang menyerang paganisme (shirk), tapi kemarahannya yang paling utama tertuju pada ‘musuh’ Islam yakni orang2 yang menolaknya dan terutama yang meninggalkannya. Jim Jones membawa jemaatnya ke hutan di Guyana dan memisahkan mereka dari keluarga2 mereka. Mereka terputus dari pengaruh dan dunia luar dan di bawah pengaruh Jones sepenuhnya sehingga dia bisa dengan mudah mencuci otak dan mengindoktrinasi mereka. Inilah alasan sebenarnya mengapa Muhammad meminta pengikutnya hijrah ke Medinah. Dia mengadu domba pengikutnya yang setia melawan pengikutnya yang tidak mau ikut hijrah. Ayat di bawah menjelaskan sikapnya:
Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS.8:72)
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling (murtad), tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, (QS 4:89)
Ayat ini mengatakan para Muslim tidak boleh melindungi Muslim lain yang tidak mau hijrah. Dengan kata lain, Muslim taat harus membunuh Muslim yang tidak mau hijrah, sampai mereka mau hijrah dan taat. Bagian akhir ayat 8:72 terutama menjelaskan hal itu. Dia mengancam pengikutnya bahwa Allâh mengamati mereka dan tahu, tidak hanya apa yang mereka perbuat, tapi juga pikiran2 mereka.
MENYINGKIRKAN ORANG-ORANG YANG MENENTANG
Baik Muhammad dan Jim Jones sangat tidak suka pada orang2 yang menentang. Mereka menuntut kesetiaan utama dan mutlak sedemikian rupa sehingga keinginan untuk bertanya atau mengritik mereka merupakan hal yang tidak terpikirkan. Muhammad memaafkan mereka yang memeranginya jika mereka menerima Islam dan kekuasaannya. Hal ini dia lakukan pada saudara sepupunya yakni Abu Sofyan. Setelah Muhammad menaklukkan Mekah, dia bahkan lalu menunjuk Abu Sofyan untuk memerintah Mekah. Tapi Muhammad tidak mengampuni mereka yang menolak dan meninggalkannya. Banyak orang yang dibunuh atas perintahnya hanya gara2 alasan sepele seperti mereka tidak setuju dengannya atau menghinanya, simak artikelnya di PEMBANTAIAN OLEH MUHAMMAD (klik disini).
Jeanne Mills menjadi jemaat Kenisah Rakyat selama enam tahun dan punya kedudukan tinggi tapi lalu meninggalkan aliran itu. Dia menulis: “Ada hukum tak tertulis tapi dimengerti sepenuhnya di aliran (Kenisah Rakyat) yang sangat penting: Tidak ada seorang pun yang boleh mengritik sang Bapak, istrinya, dan anak2nya.”
Bukankah hal ini terjadi pula pada Muhammad, keluarganya dan sahabat2nya? Dr. Yunis Sheikh, yang adalah seorang profesor perguruan tinggi di Pakistan, menyatakan bahwa kedua orangtua Muhammad bukanlah Muslim. Hal ini masuk akal karena mereka mati ketika Muhammad masih anak2 dan dalam hadis dikatakan Muhammad mengira mereka masuk neraka. Tapi ternyata komentar Dr. Sheikh membuat mahasiswa2nya marah, dan menuduh dia menghina orangtua nabi junjungan mereka dan melaporkan hal ini kepada imam. Akibatnya Dr. Sheikh dituntut di pengadilan karena melakukan penghujatan dan menghukumnya dengan hukuman mati. Dia dibebaskan dari penjara setelah beberapa tahun karena banyak protes dari penjuru dunia.
Di bulan September, 2006, Mohammed Taha Mohammed Ahmed, yang adalah ketua editor surat kabar swasta Sudan bernama Al-Wifaq, diculik sekelompok Muslim sejati. Dia dihakimi dengan penuh hinaan sebelum akhirnya tenggorokannya disembelih sama seperti orang menyembelih unta, dan lalu tubuhnya dipotong-potong. Dia dituduh menghujat karena korannya menerbitkan artikel dari internet yang mempertanyakan orang tua Muhammad. Yang dilakukan Muhammad Taha yang malang ini hanyalah mengutip beberapa bagian buku dan menulis bantahannya.
Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Pesannya sudah jelas yakni melakukan teror sebanyaknya agar tiada seorang pun yang berani menentang Islam. Deborah Blakey adalah anggota senior Kenisah Rakyat yang akhirnya mampu melarikan diri. Dia bersaksi: “Semua sikap tidak setuju dengan perintah Jim Jones dianggap sebagai ‘pemberontakan’… Meskipun aku merasa sangat sedih dengan yang terjadi, aku takut berkata apapun karena aku tahu semua orang yang berbeda pendapat akan mendapat murka Jim Jones dan pengikutnya.”
ISOLASIONISME (PENGASINGAN DIRI)
Osherow menyebut isolasionisme (pengasingan diri) sebagai “aspek di Jonestown yang paling merusak.” Katanya, “Sampai saat akhir, kebanyakan anggota Kenisah Rakyat percaya pada Jim Jones. Pengaruh2 luar dalam bentuk kekuasaan atau bujukan, dapat mengakibatkan orang jadi tunduk. Tapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana anggota memproses kepercayaan itu dalam pikiran mereka. Meskipun perkataan2 Jones selalu tidak konsisten dan metodenya kejam, kebanyakan anggotanya tetap tunduk di bawah perintahnya.”
Quran juga mengangdung banyak hal yang tidak konsisten, penuh kontradiksi dan salah keterangan. Quran adalah buku yang membingungkan, tulisannya kacau balau, penuh khayalan dan pernyataan2 yang tidak masuk akal. Buku ini benar2 mimpi buruk bagi seorang editor (Silahkan lihat post tentang Quran diblog ini). Tapi meskipun begitu, para Muslim menganggapnya sebagai buku mujizat, hanya karena Muhammad mengatakannya begitu.
Pemimpin aliran sesat seringkali mengurung anggota2nya agar tidak bisa berhubungan dengan dunia luar. Jim Jones membangun kotanya sendiri di tengah2 hutan Guyana dan menamakannya sesuai namanya sendiri: “Jonestown” (kota Jones). Muhammad perti ke Yahtrib, kota yang aslinya dibangun oleh Muhammad dan setelah meyakinkan penduduknya orang Arab untuk mengikuti dirinya, maka dia pun mengubah nama kota itu sesuai dengan julukan yang diberikan Muhammad pada dirinya sendiri: Medinat ul-Nabi / Medinah (Kota Sang Nabi).
Di Medinah, Muhammad mulai membunuhi dan menghina terang2an setiap orang yang mempertanyakan otoritasnya. Medinat ul Nabi jadi persis sama dengan Jonestown. Muhammad menjadi penguasa mutlak dan yang melawan dihukum kejam. Jika ada pendatang masuk Medinah dan jadi Muslim, maka dia tidak bisa ke luar dengan mudah.
Salah seorang yang berhasil meninggalkan Muhammad adalah Abdullah ibn Sa'd Abi Sarh. Ketika Muhammad menaklukkan Mekah, dia memberi pengampunan kepada semua penduduk Mekah kecuali kepada 10 orang. Orang2 ini adalah mereka yang mengritik dan mengejek dirinya. Salah satu dari mereka adalah Abi Sarh.
Abi Sarh dulu adalah juru tulis Muhammad dan dia menulis ayat2 Qur’an yang diimlakan Muhammad di Medinah. Dia lebih berpendidikan daripada Muhammad dan seringkali memperbaiki komposisi ayat2 Muhammad dan menyarankan penulisan yang lebih baik dan Muhammad pun setuju. Hal ini membuat Abi Sarh sadar bahwa Qur’an tidak diwahyukan dan Muhammad hanya mengarangnya saja. Dia lalu melarikan diri dan kembali ke Mekah. Di sana dia menyebarkan hal itu. Ketika Muhammad menaklukkan Mekah, meskipun sudah menjanjikan pengampunan bagi seluruh orang Mekah jika mereka menyerah dan masuk Islam, dia tetap memerintahkan pemancungan atas Abi Sarh. Nyawa Abi Sarh selamat karena Utsman menengahi. Hal lain adalah karena Muhammad tidak bisa memberi isyarat yang jelas pada pengikutnya. Ketika Utsman memohon Muhammad untuk tidak membunuh Abi Sarh, yang adalah saudara angkatnya pula, Muhammad diam saja. Pengikut2 Muhammad mengira sikap diamnya adalah karena dia mengabulkan permintaan Utsman. Setelah Utsman dan Abi Sarh pergi, Muhammad mengomel dan berkata dia tidak mau menolak permintaan sahabatnya Utsman, tapi dia berharap pengikutnya dapat melihat raut muka Muhammad yang tidak suka dan lalu membunuh Abi Sarh. Kisah ini juga menunjukkan kemunafikan sang Nabi Allah yang ingin menyenangkan Utsman tapi sekaligus ingin membunuh Abi Sarh. Dia tidak mau langsung mengeluarkan perintah bunuh kepada pengikutnya karena takut Utsman menyalahkannya.
Ibn Ishaq menjelaskan: “Alasan dia memerintahkan Abi Sarh dibunuh adalah karena dulu Abi Sarh itu Muslim dan biasa menulis ayat2 bagi Muhammad; tapi lalu dia murtad dan kembali ke Quraish (Mekah)…” Dia seharusnya dibunuh karena murtad, tapi selamat karena Utsman menengahi..[ Sirat Rasul Allah p.550]
Suasana di Medinah sangat menegangkan. Islam dan Jihad jadi pusat kehidupan masyarakatnya. Muhammad memerintahkan mereka pergi ke mesjid, sembahyang lima kali sehari, dan para prianya ke luar kota untuk menjarah, merampok, menyerang kafilah2, menghancurkan desa2, membunuh para pria dan memperkosa wanita2.
Hadis yang dilaporkan baik Imam Bukhari maupun Imam Muslim menunjukkan sebanyak apa ancaman yang dilakukan Muhammad untuk membuat orang2 tunduk pada perintahnya. Dia dilaporkan berkata:
Aku berpikir untuk mengumumkan saat sholat dan menyuruh seseorang memimpin jemaat sholat, dan aku akan pergi bersama orang2 sambil membawa obor kepada orang yang tidak ikut sholat dan lalu membakar rumah2 mereka dengan api. [ Muslim Book 004, Number 1370; dan Bukhari Volume 1, Book 11, Number 626]
Di hadis ini Muhammad mengancam bakar bagi mereka yang tidak mau sholat bersama di mesjid.
Hidup di Medinah jadi sangat berubah. Dulu sebelum Muhammad datang, masyarakat Yathrib adalah petani, pembuat karya seni, dan pedagang. Pusat perdagangan digerakkan oleh orang2 Yahudi, yang adalah pekerja keras, tahu baca tulis, dan makmur. Orang2 Arab kebanyakan buta huruf, malas, dan santai. Mereka tidak punya banyak kemahiran dan bekerja bagi kaum Yahudi. Ketika Muhammad mengusir dan membunuhi orang2 Yahudi, kota itu berubah drastis. dari “barang jarahan dari Allâh” sesuai dengan yang disebut dalam Qur’an, dan barang jarahan itu didapatkan dari usaha perampokan. Selain itu banyak tersedia pula jarahan berupa budak2 seks wanita. Para wanita yang ditangkapi di usaha2 perampokan menjadi tambahan rangsangan bagi Muslim untuk ikut menjarah, terutama para mujahirin (yang hijrah dari Mekah ke Medinah) yang pada umumnya masih bujangan.
Begitu kaum Yahudi dibunuhi dan diusir, para Arab miskin di Medinah tidak punya pilihan lain selain ikut pasukan Muhammad dan berperang baginya, jika masih ingin bisa makan. Alasan utama Muslim awal untuk berjihad adalah kekayaan dan seks
HUKUMAN DAN ANCAMAN
Osherow menjelaskan: “Jika kau menodongkan pistol ke kepala seseorang, kau sanggup menyuruh orang itu berbuat apapun. Jemaat Kenisah Rakyat selalu hidup dalam ketakutan akan hukuman berat, pemukulan2 brutal, ditambah dengan hinaan di muka umum karena melakukan pelanggaran ringan atau tak sengaja. Jim Jones menggunakan ancaman hukuman berat untuk menegakkan disiplin dan ketaatan mutlak yang dituntutnya. Dia melakukan hal ini agar jemaatnya tidak berontak dan menolaknya.”
Muslim terus-menerus hidup dalam ancaman hukuman berat. Kami telah menerima ribuan e-mail dari Muslim2 yang marah dan semuanya punya pesan yang sama yakni kami (murtadin) akan masuk neraka karena berani mengritik Islam. Mereka tidak menantang pendapat kami; mereka tidak mengecam logika kami, tapi hanya mengancam kami dengan hal yang paling menakutkan bagi mereka, NERAKA. Dengan membaca beberapa ayat Quran, dapat diketahui dari mana datangnya rasa takut ini. Para Muslim dibesarkan dengan ketakutan akan Neraka dan hukuman bagi yang berani mempertanyakan otoritas Muhammad sungguh menakutkan bagi mereka.
Rasa takut ini tidak terbatas pada ancaman rohani saja. Hukuman badani/tubuh juga termasuk bagian dari Islam. Di madrasah2, anak2 dipukuli kalau melanggar hokum. Pemukulan tidak hanya diterapkan kepada anak2 saja, tapi orang dewasa pun dipukuli, dipecuti di muka umum, dihina, dicaci, atau dirajam sampai mati karena melanggar hukum Islam.
Banyak hukum yang melarang segala bentuk pemberontakan dan kemandirian. Para pengritik, pemikir merdeka, pembaharu, dan murtadin harus dibunuh. Bahkan mempertanyakan ajaran Islam saja tidak diperbolehkan! Inilah satu2nya cara untuk mempertahankan kepalsuan Islam yang menuntut iman buta yang hanya dapat dibentuk melalui rasa takut dan kebodohan.
PENGEKANGAN INFORMASI
Sama seperti nabinya, para Muslim juga dilatih untuk bersikap penuh curiga. Mereka diajarkan untuk menganggap non-Muslim sebagai musuh yang ingin menghancurkan mereka. Sebagai Muslim kita tidak boleh membaca apapun yang mengritik Islam. Hal ini bukan karena kau takut ketahuan, tapi kau takut akan Allah dan hukumannya yang sadis. Membaca buku2 anti Islam bisa menggoyahkan iman kesetiaanmu pada Islam.
Bandingkan hal ini dengan Kenisah Rakyat. “Dalam Kenisah Rakyat, dan terutama di Jonestown,” tulis Osherow, “Jim Jones mengontrol informasi yang bisa didengar anggotanya. Dia secara efektif mencegah segala perlawanan yang bisa muncul dalam alirannya dan menanamkan kecurigaan dalam diri setiap anggota terhadap segala pesan yang berlawanan dari luar gerejanya. Lagi pula, kebenaran informasi apakah yang bisa disampaikan oleh “musuh2” yang berusaha menghancurkan Kenisah Rakyat dengan kebohongan2? Karena tidak punya pilihan lain dan tidak menerima informasi luar, maka kemampuan anggota untuk menelaah dan menolak sudah jauh berkurang. Lebih2 lagi, bagi kebanyakan pengikutnya, ketertarikan untuk menjadi bagian Kenisah Rakyat berasal dari kemauan mereka untuk menyerahkan tanggung jawab dan kontrol atas hidup mereka sendiri. Orang2 ini kebanyakan adalah kaum miskin, minoritas, lanjut usia, dan tidak berhasil dalam hidup. Mereka dengan senang hati menukar kekuasaan (tanggung jawab) atas diri mereka sendiri guna mendapat keamanan, persaudaraan, mujizat2 palsu, dan janji2 keselamatan yang semu. Stanley Cath adalah psykhiatris yang mempelajari teknik2 pertobatan menarik jemaat baru yang digunakan pemimpin2 aliran sesat. Dia menjelaskan: “Jemaat2 baru harus hanya percaya apa yang disampaikan pada mereka. Mereka tidak perlu berpikir, dan hal ini melepaskan diri mereka dari tekanan2 berat.”
Hal yang sama terjadi pada kaum Muslim, terutama yang hidup di negara2 Islam di mana semua informasi yang bertentangan dengan ajaran Islam yang sah akan disensor dan umat Islam hanya boleh percaya pada satu pengertian Islam yang diakui Pemerintah Islam (Contohnya dengan UU ITE, khususnya pasal 28 ayat 2). Jika terbit sebuah buku atau artikel yang tidak mereka sukai, maka mereka akan protes dan mencoba untuk memaksa pihak “pelanggar” untuk menarik penerbitan buku atau artikel itu dan meminta maaf pada mereka (Sama seperti para muslim yang berusaha untuk menutup blog murtadin ini). Bisa dibayangkan pula kontrol sensor yang diterapkan Muhammad bagi pengikutnya di Medinah. Dalam banyak kejadian, Umar akan mencabut pedangnya dan menunggu aba2 dari Muhammad untuk memenggal orang yang tampaknya berani melawan otoritas sang Nabi. Malah sebenarnya kaum Muslim berusaha keras untuk menyensor segala pesan anti-Islam bahkan di negara2 non-Muslim sekalipun.
Ibn Ishaq menyampaikan sebuah kisah yang menjelaskan sifat Islam yang sebenarnya. Kisah ini tentang pengamatan Orwa terhadap pengikut2 Muhammad. Dia mewakili masyarakat Quraish Mekah dan datang bertemu Muhammad di perkemahannya di Hudaibiyah, di daerah luar Mekah. Muhammad datang bersama 1.500 Muslim bersenjata untuk melakukan ibadah haji di Mekah tahun itu, dan bagi orang Mekah hal ini merupakan unjuk senjata yang menantang mereka.
Dalam pertemuan itu, Muhammad tampak tenang dan Abu Bakar bicara mewakili dirinya. Orwa yang tidak mempedulikan Abu Bakar, bersikap terus terang sesuai dengan adat Arab Bedouin, dan mengulurkan tangannya untuk menjamah jenggot Muhammad. Ini adalah tanda persahabatan dan kekeluargaan dan bukan tindakan menghina. “Minggir!” bentak seseorang sambil memukul tangan Orwa. “Singkirkan tanganmu dari Rasul Allah!” Orwa tercengang oleh bentakan anak muda itu dan bertanya, “Siapakah kamu?” “Aku adalah keponakanmu, Moghira,” jawab anak muda itu. “Sungguh tak tahu budi!” tukas Orwa (yang dulu membayar uang darah atas beberapa pembunuhan yang dilakukan keponakannya tersebut), “Padahal kemaren baru saja aku menebus nyawamu.”
Orwa kaget atas kesetiaan dan pengabdian pengikut2 Muhammad. Sekembalinya ke Mekah, dia melaporkan bahwa dia banyak melihat raja2 seperti Khosrow, Caysar, dan Najashi, tapi dia belum pernah melihat perhatian dan rasa hormat yang begitu besar yang diterima Muhammad dari pengikutnya. “Mereka cepat2 mengamankan air yang digunakannya untuk wudhu, menyimpan ludahnya, atau rambut yang jatuh dari kepalanya.” [Sirat Ibn Ishaq, p.823 ]
Dari kisah ini sudah jelas bahwa Muhammad menjadikan dirinya pusat penyembahan bagi aliran ciptaannya. Dialah tuhan yang dikhotbahkannya sendiri. Ketaatan padanya sama dengan ketaatan pada Allah dan menentangnya berarti menentang Allah. Inilah yang memang diangan-angankan para narsisis dan psikopath, menjadi reinkarnasi Tuhan. Muhammad menipu semua orang sampai dia mencapai takhta Allah dan de facto menjadi Tuhan itu sendiri.
HANCURNYA HUBUNGAN KELUARGA
Jim Jones percaya: “Keluarga adalah bagian dari sistem musuh, karena mereka merugikan pengabdian total seseorang kepada “Alasan Utama”. Alasan Utama ini tentunya tak lain daripadanya dirinya sendiri (Jim Jones).
Muhammad memecah-belah keluarga dengan menyatakan bahwa Muslim pertama-tama harus setia terhadap Allah dan Rasulnya dan tidak boleh taat pada orangtua mereka jika mereka menghalangi hubungan Muslim dengan Islam. Karena Allah tak bisa dilihat dan didengar, maka ketaatan akhirnya bermuara pada Muhammad, satu2nya wakil Allah dibumi. Ayat Quran berikut menjelaskan hal ini:
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS 29:8)
“Mengapa tidak banyak orang yang keluar dari aliran itu?” tanya Osherow. “Begitu masuk Kenisah Rakyat, orang2 tidak boleh pergi; yang tetap pergi dibenci,” jelasnya. “Tiada yang lebih menjengkelkan Jim Jones daripada hal ini; orang2 yang meninggalkannya menjadi sasaran kebenciannya dan disalahkan atas segala masalah yang terjadi. Seorang anggota jemaat ingat setelah beberapa anggota remaja meninggalkan Kenisah Rakyat, ‘Kami sangat membenci ke delapan orang itu karena kami tahu suatu hari mereka akan mencoba membom kami. Maksudku, Jim Jones membuat kami benar2 percaya akan hal ini.”
Muslim juga diajarkan cara berpikir yang sama. Seorang Muslim sangat membenci murtadin. Dalam Islam, murtadin, pemikir merdeka (freethinkers), dan pengritik diancam dan dibunuh. Muslim yang murtad dituduh melakukan penghujatan dan mereka dihina atau dibunuh. Quran pun dengan jelas menyatakan bahwa Muslim tidak boleh murtad.
Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. .... Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. (QS. 47:23-25)
Di sini Muhammad menjanjikan hukuman illahi bagi murtadin di alam baka. Dia juga mengumumkan hukuman bagi murtadin di dunia. Bukhari melaporkannya di hadis berikut:
Rasul Allah berkata, “Darah seorang Muslim yang bersaksi bahwa tiada yang layak disembah selain Allâh dan bahwa aku adalah rasulnya, tidak boleh dikucurkan selain karena tiga hal: dalam Qisa melakukan pembunuhan, orang yang telah menikah melakukan zinah dan yang murtad dan meninggalkan kaum Muslim.” [Sahih Bukhari Volume 9, Book 83, Number 17]
Hadis lain menyatakan bahwa beberapa murtadin dibawa menghadap Ali dan dia membakar mereka. Ketika berita ini didengar Ibn ‘Abbas, dia berkata, “Jika aku berada di tempatnya, aku tidak akan membakar mereka, sebagai yang dilarang Rasul Allâh yang berkata, ‘Jangan hukum orang dengan hukuman Allah (api).’ Aku akan membunuh mereka berdasarkan perkataan Rasul Allâh, ‘Barangsiapa yang meninggalkan agama Islam, bunuh dia.’” [Sahih Bukhari Volume 9, Book 84, Number 57]
TIDAK KONSISTEN
Sama seperti yang dialami beberapa jemaat Kenisah Rakyat, Muslim2 awal pun menyadari aturan ibadah kepercayaannya dan tindakan2 pemimpin mereka tidaklah konsisten. Jim Jones bersetubuh dengan banyak wanita di perkumpulannya dan dia tidak malu2 melakukannya. Muhammad juga melakukan banyak hal yang tentunya mengejutkan orang banyak, bahkan juga pengikutnya orang Arab yang bermoral rendah.
Di satu hadis Aisyah berkata: “Aku memandang rendah para wanita yang menyerahkan diri mereka pada Rasul Allâh dan berkata, “Dapatkan wanita menyerahkan diri mereka (pada seorang pria)?” Tapi ketika Allâh menyatakan: “Kau (wahai Muhammad) dapat menunda (giliran istri2mu), dan kau dapat menerima siapapun yang kau kehendaki; dan kau tidak bersalah jika kau mengundang dia yang gilirannya kau tunda,” (Q.33:51) Aku berkata (pada sang Nabi), ‘Aku merasa Tuhanmu cepat memenuhi kehendak dan nafsumu.’” [Sahih Al-Bukhari, Volume 6, Book 60, Number 311]
Sudah jelas Aisyah tidak hanya cantik tapi juga cerdas. Memang bisa jelas terlihat di banyak kejadian tuhannya Muhammad datang segera menolong dan mengijinkannya untuk melakukan apapun yang disukainya.
Muhammad melanggar beberapa norma masyarakat dengan menikahi Zainab, yang adalah menantunya sendiri. Dia berhubungan seks dengan Mariyah, pelayan istrinya, ketika istrinya (Hafsa) sedang tidak ada di rumah. Dia berusia 51 tahun ketika dia menikahi Aishya yang berusia 6 tahun dan menidurinya ketika Aisyah baru berusia 8 tahun 9 bulan dan masih bermain dengan boneka2nya. Muhammad mengaku dapat ‘wahyu2’ terbaik ketika tidur di bawah satu selimut dengan anak perempuan kecil ini. Di puncak kekuasaannya, Muhammad melihat anak perempuan balita dan mengatakan pada orangtua anak itu bahwa dia ingin mengawininya jikalau anak itu sudah tumbuh besar. Untunglah bagi anak itu, Muhammad mati tak lama setelah mengatakan hal itu. Muhammad mengambil wanita2 remaja sebagai hadiah2 pribadi dari Allah tatkala melakukan penyerangan2 dan menghabisi suku2 dan membunuhi sanak keluarga mereka. Dia menjadikan para wanita remaja itu sebagai budak2 seks di haremnya.
Tentu saja, banyak Muslim awal yang heran andaikata Muhammad itu rasul tuhan, mengapa tindakannya sangat jauh dari suci. Kita tidak bisa menyamaratakan bahwa Arab2 kuno tidak punya nurani sama sekali dan tidak tahu apa yang dilakukan Muhammad adalah salah. Akan tetapi, jika mereka ragu, mereka tidak berani menyatakan hal itu. Muslim takut akan ancaman dan hukuman. Mereka yang tidak setuju cepat2 disingkirkan.
Sama seperti Jim Jones, Muhammad juga menciptakan suasana teror sehingga yang meragukan dirinya tidak berani menyatakan pikirannya. Dia melarang pertanyaan2 yang susah dan jadi sangat marah jikalau ada yang melakukannya.
Hadis berikut adalah contoh di mana Muhammad marah pada mereka yang berani mempertanyakan keputusannya. Hal ini terjadi ketika dia membagi-bagi semua jarahan yang dirampas di Perang Hunain kepada para pemimpin Mekah untuk “melunakkan hati mereka” dan “membuat Islam terasa manis di mulut2 mereka.” Pengikutnya yang membantunya berperang tidak kebagian jatah apapun. Seorang berkata: “Wahai Rasul Allah! Bersikaplah adil.” Sang Nabi berkata, “Awas kamu! Siapa yang bisa berlaku adil jika aku tidak? Aku akan celaka jika aku tidak berbuat adil.” Omar berkata, “Wahai Rasul Allah! Ijinkan aku memancung kepalanya.” [Sahih Bukhari Volume 4, Book 56, Number 807]
PENGARUH BUJUKAN
Apa sih awalnya yang menyebabkan orang2 tertarik bergabung di alirannya Jim Jones? Mari kita bahas pertanyaan ini dan membandingkannya dengan orang2 yang baru masuk Islam (mualaf).
Osherow menyebut daya tarik Jim Jones terdapat pada kepribadiannya yang berkharisma dan keahliannya dalam berkhotbah, juga ditambah dengan keahliannya dalam memanfaatkan orang yang mudah tertipu. Dengan janji2 dan penampilannya yang diatur rapih untuk memikat setiap penonton, dia dengan mudah memenangkan hati dan angan2 mereka. Kata2 Cicero tepat dalam menggambarkan hal ini: “jago khotbah dapat membuat hal yang mustahil dipercaya orang.”
Muhammad juga sadar betul akan pengaruh khotbah. Dia percaya bahwa “dalam kemahiran berkhotbah (pidato) terdapat sihir” [ Sunnan Abu Dawud; Book 41, Number 4994] dan sering berkata: “Dalam khotbah2 yang diucapkan dengan mahir terdapat pengaruh sihir" (artinya, beberapa orang tidak mau melakukan sesuatu dan pengkhotbah yang hebat mengutarakan hal itu dan kemudian orang2 mau melakukannya setelah mendengar khotbah).”[ Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 76]
Di hadis lain, dia membual, “Aku telah diberi kunci2 khotbah yang berpengaruh dan diberi kemenangan melalui terror”. [ Sahih Bukhari Volume 9, Book 87, Number 127] Dia menggunakan pengaruh khotbah dan bujukan, juga teror dan ancaman demi keuntungan dirinya sendiri.
Osherow menulis: “Anggota Kenisah Rakyat terdiri dari masyarakat yang butuh bantuan dan terlupakan: orang2 miskin, kulit hitam, para jompo dan beberapa pecandu obat bius dan bekas narapidana.”.
Bandingkan hal ini dengan pengikut2 pertama Muhammad di Mekah. Mereka kebanyakan adalah kaum miskin, budak2, anak2 muda pemberontak, dan beberapa wanita yang butuh perhatian. Dia berkhotbah pada para budak agar mereka melarikan diri dari majikannya dan hijrah; dia mengatakan pada kaum muda untuk tidak mentaati orang tua mereka dan ikut dia saja; dia berbicara tentang kesamaan sosial dan persaudaraan antar sesama Muslim; dia menjanjikan setiap orang hadiah besar di alam baka dan kekayaan di dunia fana, kekayaan yang nantinya datang melalui penjarahan / perampokan.
Tiga sejarawan utama Muslim yakni Tabari, Ibn Sa’d dan Ibn Ishaq setuju bahwa hanya beberapa gelintir orang saja yang memeluk Islam secara sukarela. Kebanyakan orang lainnya memeluk Islam karena rasa takut atau karena serakah ingin dapat bagian harta jarahan. Meskipun demikian, apapun alasannya, mereka semua memenuhi tujuan Muhammad untuk menundukkan semua orang pada Islam.
BUALAN2 LUAR BIASA BESAR
Para pemimpin aliran sesat punya pribadi megalomaniak. Baik Jim Jones maupun Muhammad punya ego (keakuan) yang terlalu membengkak. Untuk memikat anggota baru, Jones mengadakan pelayanan masyarakat di berbagai kota. Di selebaran2 yang disebarkan tertulis:
Pendeta Jim Jones… Luar Biasa! Penuh Muzizat! Sukar Dipercaya! Pelayanan kesembuhan kenabian yang paling unik yang engkau akan pernah saksikan! Saksikan Firman yang hadir diantara kalian!
Muhammad juga punya banyak bualan tentang dirinya sendiri. Allah yang adalah boneka ciptaannya seringkali memujinya sebagai:
Kami mengirim kamu sebagai rahmat bagi semesta alam (Q.21:107)
Dan memang kau (Muhammad) benar2 berbudi pengerti agung. (Q.68:4)
Memang benar Rasul Allah kau adalah suru teladan yang baik. (Q.33:21)
Sungguh benar inilah kata Rasul yang paling mulia. (Q.81:19)
Seorang bekas anggota jemaat yang bernama Neva Sly mengatakan: ‘Kami selalu menyalahkan diri kami sendiri jikalau ada yang tidak beres.’ Akhirnya, dengan kemahiran berpidato, penipuan, dan bahasa yang muluk, Jones bisa meyakinkan bahwa kematian sebenarnya adalah ‘langkah selanjutnya’ dan dengan ini dia menutupi tindakan putus asa bunuh diri sebagai tindakan ‘bunuh diri revolusioner’ yang terhormat dan berani. Para jemaatnya percaya pada kata2nya.”
Hal inipun persis dengan yang terjadi pada Islam, di mana Muslim secara sukarela menyalahkan diri sendiri jikalau ada yang tidak beres dan bersyukur pada Allah untuk semua hal yang baik. Kita juga bisa melihat kesamaan yang tepat antara pengikut Muhammad dan Jim Jones di saat mereka menghadapi kematian.
Kata asli “kami cinta kematian sama seperti kau cinta kehidupan” yang dikatakan Osama bin Laden pada suratnya yang terkenal untuk Amerika Serikat sebenarnya terdapat dalam kejadian Perang Qadisiyya di tahun 636 ketika panglima tentara Muslim yakni Khalid ibn Al-Walid mengirim pesan surat dari Kalifah Abu Bakr kepada panglima Persia (Iran) bernama Khosrau. Suratnya menyatakan: “Kau (Khosrau dan orang2nya) harus masuk Islam, dan dengan begitu nyawamu selamat, karena jika tidak, kau harus tahu bahwa aku datang padamu dengan tentara2 yang cinta kematian, seperti kau cinta kehidupan.” Kalimat ini terus dikutip di khotbah2 Muslim modern, di koran2 dan di buku2 Islam.
MENGAKU PUNYA PENGETAHUAN RAHASIA
Satu cara yang digunakan pemimpin aliran sesat untuk mempesona pengikutnya adalah dengan cara melakukan mujizat dan mengaku punya pengetahuan yang tidak diketahui orang lain. Jim Jones melakukan banyak mujizat yang diatur apik di atas panggung. Diantaranya adalah kemampuannya untuk menyatakan sesuatu tentang anggota baru atau tamu yang tidak diketahui orang manapun kecuali orang itu sendiri. Untuk melakukan “mujizat” ini, dia akan mengirim seorang pengikut kepercayaannya terlebih dahulu untuk mencari barang milik orang atau tamu itu, membaca surat2 pribadinya atau mendengarkan pembicaraan mereka dan lalu melaporkan keterangan itu padanya. Setelah itu dia akan mengejutkan mereka dengan “pengetahuan rahasia” tentang mereka.
Muhammad juga melakukan hal yang sama. Dia punya banyak mata2 di mana2 dan setelah mereka menyampaikan keterangan padanya, dia akan membual “Jibril memberitahu diriku…”
Di sub judul 2 kita telah membahas skandal seks Muhammad dengan Mariyah, reaksi Hafsa akan hal itu dan sumpah Muhammad yang melarang dirinya menikmati Mariyah tapi kemudian dia sendiri membatalkan sumpah itu dan mengaku dapat wahyu dari Allah. Ayat berikut sesuai dengan kejadian ini. Ayat ini berisi perintah Muhammad kepada Hafsa untuk tidak menceritakan rahasia skandal seksnya dengan Mariyah kepada orang lain. Tapi Hafsa tak sanggup mengekang mulutnya, sehingga menyampaikan rahasia ini kepada Aisyah. Muhammad marah ketika tahu rahasia ini terbongkar. Tidak perlu jadi orang jenius untuk tahu bahwa Hafsalah yang membocorkannya. Akan tetapi, Muhammad lalu mengaku bahwa Allah-lah yang memberitahukan padanya bahwa Hafsa telah melanggar perintah sang Nabi.
Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafshah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafshah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (Q.66:3)
Seluruh kejadian ini sungguh konyol. Pertama-tama, pencipta seluruh alam semesta ini bertindak sebagai mucikari yang membantu nabinya untuk bersetubuh dengan wanita yang membangkitkan birahinya. Setelah itu sang pencipta alam semesta menyebar gosip dengan memberitahu nabinya apa yang dikatakan para istrinya di belakang punggungnya. Tiada guna untuk membicarakan kekonyolan kisah ini. Hal penting yang patut diperhatikan adalah Muhammad membual menerima keterangan dari tuhan padahal sudah jelas Hafsa sendiri yang membocorkan rahasianya. Anak umur enam tahun saja sudah bisa menduga hal ini.
Akan selalu ada berbagai cara yang dilakukan pemimpin aliran sesat untuk menipu orang dan mengaku punya pengetahuan rahasia. Herannya, para jemaatnya juga seringkali sukarela bekerja sama dengan pemimpin itu untuk melakukan penipuan.
CURIGA TERHADAP NON-MUSLIM
Osherow menulis: “Jones menanamkan kecurigaan atas semua hal yang bertentangan dengan pesannya, dan menyebut mereka hasil karya musuh. Dengan menghancurkan kesahihan sumber berita, dia memberi penawar pada anggotanya agar tidak terpengaruh oleh kritik2 dari luar.”
Hal ini sama dengan yang terjadi pada Muslim, yang menuduh para pengritik Islam sebagai Zionis dan/atau orang2 yang dibayar oleh “musuh2 Islam.” Siapapun yang berani mengritik Islam akan didatangi Muslim secara pribadi. Bukannya membantah pendapat pengritik Islam, Muslim menyerang secara ad homimem. Mereka menghina kritikannya dan mencoba merendahkannya, tapi tidak mampu menjelaskan argumentasi yang membantah kebenaran kritik itu.
PEMBENARAN DIRI SENDIRI
Jim Jones menciptakan suasana dominasi dan pengontrolan total. Osherow menulis: “Dengan mengamati ketaatan dan pengaturan suasana di Jonestown, maka akan diketahui mengapa orang2 bertindak sesuatu. Begitu anggota2 sudah masuk ke dalam Kenisah Rakyat di Jonestown, tidak banyak yang dapat mereka lakukan selain mengikuti apa yang diperintahkan Jim Jones. Mereka di bawah pengaruh kekuasaan mutlak. Mereka tidak punya banyak pilihan, dikelilingi penjaga bersenjata api dan berada di tengah2 hutan, mereka telah menyerahkan passport dan surat2 penting mereka, telah bersumpah kepada Jones, dan percaya keadaan di luar bahkan lebih mengancam. Anggota2 diberi makan yang sangat tidak bergizi, disuruh bekerja keras, kurang tidur, dan terus-menerus dikecam keras oleh Jones atas kesalahan2 mereka. Semua ini menekan mereka untuk tunduk terus pada Jones.”
Kita tahu bahwa Muhammad bersikap kejam terhadap mereka yang meninggalkannya. Jadi bisa dilihat bahwa tidak banyak perbedaan antara jalan pikir Muhammad dan Jones. Akan tetapi, tidak benar kalau dianggap bahwa anggota2 aliran sesat tetap tinggal karena mereka dipaksa tunduk secara fisik saja. Pemaksaan sikap tunduk secara moral jauh lebih berpengaruh dan berlangsung lama. Korbannya jadi penurut, bahkan turut berpartisipasi terhadap penindasan dan perbudakan atas diri mereka sendiri.
Osherow menulis: “Di saat upacara bunuh diri akhir, kebanyakan anggota tidak mungkin lagi untuk bisa melawan atau melarikan diri. Tapi sebenarnya, tidak dapat disangkal bahwa tidak banyak yang ingin melawan dan pergi. Kebanyakan anggota percaya pada Jones. Di sebuah tubuh wanita ditemukan pesan yang tertulis di tangannya di saat2 terakhir yang tertulis: ‘Jim Joneslah satu2nya yang benar.’ Mereka tampaknya telah menerima pentingnya dan bahkan “indahnya” kematian. Sebelum upacara bunuh diri berlangsung, seorang penjaga mendekati Charles Garry, yang adalah salah satu pengacara yang disewa Kenisah Rakyat. Penjaga itu berkata, “Saat yang indah… kita semua akan mati.”
Anggota yang berhasil selamat di Jonestown adalah seorang dokter gigi dan dia diwawancarai tentang terjadinya kematian2 itu. Katanya, “Jika aku berada di sana, aku pasti jadi salah seorang dari mereka yang berbaris untuk minum racun dan merasa bangga melakukannya. Yang kusedihkan adalah: aku tidak ikut mengalami saat akhir itu.”
Sukar untuk menerangkan dan mengerti peristiwa ini. Kenyataannya adalah begitu seorang percaya bahwa pemimpin alirannya adalah utusan illahi, maka mereka dengan suka hati mau jadi partisipan dan pelaku dari pikiran2 pemimpinnya yang tidak waras. Apa yang mendorong orang normal untuk berlaku ekstrim seperti ini? Apakah ini dapat menerangkan sikap fanatik dan pengabdian mutlak dari Muslim2 awal terhadap Muhammad? Apakah para Muslim awal itu melihat Muhammad sama seperti pengikut Kenisah Rakyat melihat Jim Jones? Hadis berikut ini menerangkan fanatisme buta para Muslim awal.
Rasul Allah datang mengunjungi kami di siang hari dan air wudhu dibawa baginya. Setelah dia melakukan wudhu, air sisa wudhu dibawa oleh orang2 dan mereka mulai membilasi tubuh2 mereka dengan air itu (sebagai berkat). [ Bukhari Volume 1, Book 4, Number 187]
MATI SEBAGAI BUKTI BERIMAN
Osherow menulis: “Tapi di tahun 1978 ketika anggota2 keluarga jemaat Kenisah Rakyat khawatir dan meminta politikus negara Leo Ryan menyelidiki aliran kepercayaan itu, Ryan dan para wartawan yang ada bersamanya menyaksikan kebanyakan jemaat memuji tempat itu, menyatakan bersuka cita berada di tempat itu dan ingin tetap tinggal di situ. Akan tetapi, dua keluarga, berhasil menyelipkan pesan kepada Ryan bahwa mereka ingin meninggalkan aliran itu dan turut pergi bersamanya. Ketika kelompok Ryan dan dua keluarga yang membelot itu hendak naik pesawat2 terbang, mereka diserang mendadak dan ditembaki sampai lima orang, termasuk Ryan, meninggal. Setelah itu Jim Jones mengumpulkan jemaatnya yang lebih dari 900 orang dan memerintahkan mereka minum air beracun dan ‘mati dengan terhormat’.".
Dunia kaget ketika mengetahui peristiwa ini. Tapi pengabdian absolut dan ketaatan membuta, ciri2 aliran sesat, semuanya ada pada Islam. Islam sendiri berarti ketundukan. Muslim harus mengenyahkan kemauan mereka dan menolak apapun, termasuk keluarga mereka sendiri dan hidup mereka untuk membuktikan ketaatan kepada Allâh dan rasulnya. Dalam Quran kita baca:
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar. (QS.2:94)
Di bagian lain Muhammad menantang kaum Yahudi untuk meminta kematian untuk membuktikan bahwa mereka jujur.
Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar". (QS. 62:6)
Sudah jelas bahwa berdasarkan pikiran tak waras orang2 narsisis seperti Jim Jones dan Muhammad, ujian ketaatan mutlak adalah meminta jemaatnya untuk mati. Acara2 TV Palestina seringkali menayangkan ibu2 dari pembom bunuh diri yang dengan bangga berkata tentang pengorbanan anak2 mereka dan berharap anak2 mereka yang lain melakukan hal yang sama, kebanggaan yang sama yang kita lihat pada Imam Samudra dkk.
MENUNTUT NYAWA SEBAGAI PENGORBANAN TERAKHIR
Osherow menulis: “Akhirnya, Jim Jones dan Alasan Utama-nya menuntut pengikutnya untuk menyerahkan nyawa mereka.”
Pemimpin aliran sesat jadi begitu terobsesi dengan ketaatan sehingga dia menuntut pengikutnya membuktikan kesetiaan dan kecintaan mereka padanya dengan cara mengorbankan apapun, termasuk nyawa mereka sendiri. Alasannya hanyalah dikarang-karang saja. Quran juga menawarkan upah besar bagi yang mati syahid dan mengajak Muslim untuk mengorbankan nyawa mereka demi Muhammad.
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. [QS 3:169-171]
Ada pula ahadis yang menerangkan upah yang akan diterima mereka yang mati syahid.
Sang Nabi berkata, “Surga punya 100 tingkat yang disediakan Allah bagi Mujahidin (pejuang Muslim) yang berperang di JalanNya.” [ Bukhari Volume 4, Book 52, Number 48]
Sang Nabi berkata, “Tiada seorang pun yang masuk ke Surga yang mau kembali ke dunia bahkan jika dia mendapatkan apapun di dunia, kecuali seorang Mujahid yang ingin kembali ke dunia agar dia bisa mati syahid sepuluh kali lagi karena kehormatan yang diterimanya (dari Allâh). [ Bukhari Volume 4, Book 52, Number 72]
Osherow menelaah: “Apa yang membuat orang2 tega membunuh anak2 mereka dan diri mereka sendiri? Dari pandangan luar, hal ini sukar dipercaya. Sama halnya, jika dilihat sekilas, sukar untuk dipercaya mengapa begitu banyak orang rela menghabiskan waktu, semua uang mereka dan bahkan menyerahkan pengurusan anak2 mereka kepada Kenisah Rakyat. Jones memanfaatkan proses pelogisan yang membuat orang membenarkan pengabdian mereka dengan menaikkan taraf ketaatan mereka sambil mengurangi resiko jika tidak taat.”
Hal ini pun dilakukan Muhammad. Dia meyakinkan pengikutnya bahwa dialah alasan yang paling utama dan pengikutnya diciptakan hanya untuk percaya padanya dan menyembah tuhan yang hanya bicara melalui dirinya. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.51:56). Menurut sebuah hadis qudsi (dipercaya benar2 sahih) tujuan hidup adalah untuk mengenal Allah dan menyembahnya dan tentunya hal ini hanya bisa terjadi melalui rasulnya yakni Muhammad. Allah menjanjikan upah besar bagi mereka yang bersedia mengorbankan apapun bagi dirinya dan mengancam mereka yang tidak percaya dengan siksaan abadi. Muslim harus siap berperang bahkan melawan ayah2 dan saudara2 mereka sendiri, siap dibunuh dan membunuh. Sama seperti aliran sesat lainnya, para Muslim pun melogiskan dan menghalalkan semua tindakan kriminal, termasuk menculik orang2 tak bersalah dan memancung mereka, membom penduduk sipil dan membunuh ribuan orang. Dalam pikiran mereka, tujuan mereka sangatlah tinggi sehingga hal lain tidak berarti.
MENGELABUHI UMAT
Proses evolusi dari seorang Muslim moderat menjadi teroris berlangsung perlahan dan seringkali tidak disadari. Mualaf (Muslim baru) semuanya awalnya moderat. Pada mulanya, mereka diajarkan “keindahan2 Islam”. Mereka diberitahu bahwa Islam adalah agama yang mudah, agama damai, agama semua orang dan menyembah satu Tuhan (QS 2:256, 109:6, 2:62). Mereka dibimbing untuk percaya bahwa Islam menerima agama2 lain, terutama Yahudi dan Kristen yang juga monotheistik, dan Muslim hanya tidak setuju dengan kedua agama ini karena pengikutnya telah mengubah ajaran agama mereka sendiri. Mereka diajak untuk percaya bahwa Islamlah satu2nya agama sejati yang diterima Tuhan dan siapapun yang tidak percaya Islam, menolak kebenaran adalah orang2 berdosa. Orang2 ini menyangkal Tuhan dan karenanya mereka akan celaka. Akhirnya, para mualaf ini diberitahu bahwa Isa dan Musa dalam Quran bukanlah Yesus dan Musa dalam Alkitab. Para mualaf perlahan-lahan menganggap orang2 yang beragama lain adalah musuh Allah dan mulai membenci mereka secara aktif (QS 9:29). Lalu mereka diajarkan bahwa hanya Muslim saja yang bersaudara dengan mereka dan para kafir di luar ingin menyerang mereka (QS 3:28).
Indoktrinasi perlahan adalah modus operandi (cara kerja) semua aliran sesat, di mana kebenaran sejati dan rencana asli aliran itu ditutupi dan disuapkan perlahan-lahan kepada penganutnya. Perkataan anggota2 utama aliran ini sangat berbeda sama sekali pada dunia luar dan pada anggota kelompoknya sendiri.
Osherow menulis: “Setelah perlahan-lahan meningkatkan tuntutannya, Jones dengan hati2 mengatur agar anggotanya mulai tahu tentang “upacara kematian akhir.” Dia menggunakan ketaatan mutlak mereka agar mereka bersedia melakukan hal ini. Setelah berhasil melakukan tugas ringan, maka orang itu pun setuju untuk melakukan tugas yang lebih besar, dan hal ini diakui oleh ahli jiwa sosial dan para salesman (penjual barang dagangan). Dengan melakukan tugas awal ini maka hal yang awalnya terasa tidak masuk akal jadi lebih diterima akal, dan ini juga mendorong orang untuk setuju melakukan tuntutan yang lebih besar pula.”
Muhammad tidak minta pengikutnya bunuh diri. Sebaliknya, dia memuji-muji mati syahid. Sang Nabi Allah lebih praktis dibandingkan Jones. Tindakan bunuh diri tiada gunanya baginya. Dia perlu anggotanya hidup agar bisa berperang baginya, memberinya harta jarahan dan menaklukkan dunia baginya. Dia memuliakan mati syahid di medan2 pertempuran. Kepraktisan Muhammad tampak jelas jika melihat kenyataan bahwa Jones dan berbagai pemimpin aliran sesat melakukan bunuh diri bersama-sama pengikutnya, sedangkan Muhammad jarang ikut berjuang aktif bersama2 pengikutnya di medan tempur.
Bagaimana mungkin semilyar orang waras percaya pada ajaran gila ini? Jawabannya bisa didapatkan di Jonestown.
Osherow menulis: “Setelah Kenisah Rakyat pindah ke Jonestown, latihan bunuh diri yang disebut sebagai ‘Malam2 Putih’ dilakukan berkali-kali. Latihan yang tampaknya gila ini dilakukan secara teratur, dan membuat anggota Kenisah Rakyat menjadi terbiasa.”
Para anggota Kenisah Rakyat adalah orang2 normal. Mereka tidak sakit jiwa atau gila. Akan tetapi, karena mereka meletakkan otak mereka di tangan orang gila, maka mereka pun mengikuti kegilaannya secara membuta.
Keterangan ini sangatlah penting. Di Jonestown para anggota sendiri akan mencela rekan mereka yang tidak tunduk, terutama sanak keluarga mereka, dan menghukum mereka. Tindakan kejam bagi orang normal terasa sangat mengganggu. Untuk mengurangi sakitnya nurani mereka sendiri, maka mereka mencoba merasionalkan kekejaman mereka dengan menyalahkan korban dan menganggap korban layak dihukum. Muslim diwajibkan memerangi non-Muslim dan bahkan orangtua, saudara, sanak keluarga mereka yang non-Muslim. Tindakan kekerasan dan kekejaman mereka itu dihalalkan dan dirasionalkan. Muslim diajar bahwa kekerasan terhadap non-Muslim dan sikap tak bertoleran itu sesuai dengan keinginan Illahi dan hukum suci Islam. Hal ini tidak hanya dapat diterima Muslim tapi diminati pula. Ketika Muslim menyerang orang2 tak bersalah dan membantai mereka, Muhammad meyakinkan mereka dengan berkata, “Bukan kalian yang melakukannya; tapi Allah yang melakukannya.”
Sebuah kisah disampaikan oleh Abu Hodhaifa yang adalah Muslim Mekah usia muda yang ikut dalam perang Badar. Ayahnya ada di pihak lawan yakni Quraish. Dilaporkan bahwa Muhammad memerintahkan pengikutnya untuk tidak membunuh Abbas, pamannya sendiri, yang juga berada di pihak Quraish. Hodhaifa menaikkan suaranya, “Apa? Masak kita membunuh ayah, saudara, paman kita sendiri tapi harus menahan diri untuk tidak membunuh Abbas? Tidak, aku pasti akan membunuhnya jika aku menemuinya.” Sewaktu mendengar komentar melawan ini, Umar, seperti biasanya dalam menunjukkan kesetiannya, mencabut pedangnya dan melihat pada sang Nabi menunggu tanda perintah untuk seketika memancung anak muda tak tahu aturan ini. [Muir; The Life of Mohammet Vol. III Ch. XII, Page 109.]
Ancaman ini mendatangkan akibat seketika. Kelakuan Hodhaifa dengan cepat berubah dan kita lihat di akhir pertempuran, dirinya jadi tunduk dan berbeda. Ketika dia melihat ayahnya dibunuh dan mayatnya diseret untuk dibuang ke dalam sumur, dia tidak tahan dan mulai menangis. “Kenapa?” tanya Muhammad, “Apakah kau sedih dengan kematian ayahmu?” Tidak begitu, wahai Rasul Allah!” jawab Hodhaifa, “Aku tidak ragu akan keadilan atas nasib ayahku; tapi aku kenal benar hatinya yang bijaksana dan pemurah, dan aku dulu percaya Tuhan akan membimbingnya memeluk Islam. Tapi sekarang aku melihat dia mati, dan harapanku punah! Itulah mengapa aku bersedih.” Kali ini Muhammad senang akan jawabannya, dan dia menghibur Abu Hodhaifa, memberkatinya; dan berkata, “Itu baik.” [ Waqidi, p. 106; Sirat p. 230; Tabari, p. 294 ]
Sikap tidak suka Muhammad terhadap bantahan Hodhaifa dan reaksi cepat Umar untuk mengancam membunuhnya di tempat itu juga, merupakan stimulus (pengaruh) kuat yang mengakibatkan Hodhaifa berubah perangai seketika dan sehari kemudian dia bahkan melihat “keadilan” atas kematian ayahnya. Begitu Hodhaifa kehilangan ayahnya, yang dibunuh oleh teman2nya sendiri, maka tidak ada jalan kembali baginya. Dia harus membenarkan apa yang dilakukannya dan merasionalkan pembunuhan ayahnya. Menemukan nalarnya dan menghadapi rasa bersalah nuraninya terlalu menyakitkan. Dia harus terus melanjutkan jalan yang ditempuhnya dan meyakinkan dirinya bahwa Islam itu benar atau menghadapi rasa bersalah seumur hidup.
Para pemimpin aliran sesat punya kemampuan sangat cerdik untuk mengontrol pikiran2 pengikutnya. Seperti yang dikatakan Hitler, kebohongan2 yang besar lebih mudah dipercaya oleh orang banyak, dan pemimpin aliran sesat psikopat adalah biang pembuat kebohongan besar. Muhammad menciptakan sistem yang paling kuat untuk mengontrol manusia dan pikiran2 mereka, kontrol yang berlangsung selama 1400 tahun. Jika kontrol ini tidak diubah, maka hal ini akan terus berlangsung selamanya, menggerogoti dan menghancurkan hak azasi manusia yang utama yakni kebebasan berpikir dan memutuskan sendiri.
(Artikel ini telah melalui proses editing, karena artikel asli sangatlah panjang)
Sumber:
Understanding Muhammad: A Psychobiography of Allah’s Prophet
http://faithfreedom.org/Articles/sinaawa20.htm