DAHSYAT: Mosab
Hassan Yusuf, putera
Ketua Hamas Murtad!!
Putera Tokoh Hamas Murtad: Aku telah
Meninggalkan Masyarakat yang
Memuliakan Teror
Oleh Avi Issacharoff
12:59 31/07/2008
Sejenak sebelum makan malam, Masab (Mosab?), anak dari ketua Hamas
di Tepi Barat yakni Sheikh Hassan Yousef, memandang pada temannya
yang menemaninya makan di restoran tempat mereka bertemu. Mereka
membisikkan beberapa patah kata dan lalu mengucapkan doa syukur,
berterima kasih pada Tuhan dan Yesus karena menyediakan makanan di
piring-piring mereka.
Dibutuhkan beberapa detik untuk mencerna pemandangan ini: anak dari
ketua Hamas yang merupakan tokoh terkenal dari organisasi Islam
ekstrimis, seorang pemuda yang membantu bapaknya selama bertahuntahun
dalam aktivitas politiknya, sekarang malah murtad dan jadi Kristen.
“Sekarang aku bernama Joseph,” katanya.
Masab tahu bahwa dia tidak punya banyak harapan kembali ke tanah suci di
dalam hidupnya sekarang.
“Aku tahu kok aku membahayakan nyawaku dan bahkan kemungkinan
besar aku kehilangan ayahku, tapi aku berharap dia akan mengerti hal ini
dan Tuhan akan memberi dirinya dan keluargaku kesabaran dan kemauan
untuk membuka mata mereka pada Yesus dan Kristen. Mungkin suatu hari
nanti aku bisa kembali ke Palestina dan juga ke Ramallah bersama Yesus, di
Kerajaan Tuhan.”
Dia juga tidak menutupi rasa cintanya pada Israel, atau kebenciannya akan
semua hal yang mewakili lingkungan di mana dia dibesarkan: negaranya,
agamanya, organisasinya.
”Kirim salam ya kepada Israel, aku rindu padanya. Aku menghormati Israel
dan mengagumi negara itu,” katanya.
”Kalian para Yahudi harus waspada: Kalian tidak akan, tidak akan pernah
bisa berdamai dengan Hamas. Islam, ideologi yang mereka anut itu, tidak
memperbolehkan mereka mengalami perdamaian dengan kaum Yahudi.
Mereka percaya pada hadis yang mengatakan Nabi Muhammad berperang
melawan Yahudi sehingga mereka pun harus melanjutkan peperangan itu
sampai mati.”
Apakah ini sebabnya para Muslim melakukan serangan bunuh diri?
”Lebih dari sekedar itu sih. Seluruh masyarakat memuliakan kematian dan
teroris bunuh diri. Di dalam budaya Palestina, teroris bunuh diri jadi
pahlawan syahid. Para Sheikh mengajarkan pada murid-muridnya tentang
‘kepahlawanan dalam syahid’.”
Meskipun banyak kritik datang dari tempat asalnya, California yang
sekarang jadi tempat tinggalnya, tidak dapat menghilangkan kerinduan
hatinya.
”Aku rindu Ramallah,” katanya. “Orang-orang yang berpikiran terbuka …
Aku terutama merindukan ibuku, saudara-saudara laki-laki dan
perempuanku, tapi aku tahu bahwa akan sulit sekali bagiku kembali ke
Ramallah saat ini.”
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1007462.html
Menikmati kehidupan barunya di California, USA, Yousef junior sadar betul
akan dampak wawancaranya ini. Bukan hanya ia akan menyinggung
perasaaan keluarganya, ia kini ragu bisa pulang kembali ke Ramallah. "Saya
tahu saya mempertaruhkan nyawa saya dan jelas akan kehilangan ayah
saya. Tapi saya harap ia akan mengerti ini dan Tuhan akan memberikan
dirinya dan seluruh keluarga saya kesabaran dan keinginan untuk membuka
mata mereka bagi Yesus dan agama Kristen."
Ini latar belakangnya:
Masab-Joseph: Saat SMA saya belajar syariah. Tahun 1996, ketika saya
berusia 18, saya ditangkap tentara Israel karena saya kepala Masy Islam di
SMA saya. Inilah titik mulanya proses penyadaran saya.
"Sebelumnya saya hanya mengenal Hamas lewat ayah saya. Tadinya saya
mengagumi Hamas, karena saya mengagumi ayah saya. Tapi setelah 16
bulan dalam penjara, saya menyadari wajah Hamas sebenarnya. Hamas
adalah organisasi negatif. Sebuah organisasi yang buruk secara
fundamental. Dalam penjara Megiddo saya tiba-tiba menyadari apa
sebenarnya Hamas. Orang-orang Hamas di penjara (Israel) mendapatkan
keadaan (makanan) yg jauh lebih baik, belum lagi ijin kunjungan keluarga
mereka dan fasilitas mandi. Sementara orang-orang Hamas tidak punya
moral, tidak punya integritas. Tetapi mereka tidak sebodoh Fatah, yg
mencuri di siang bolong di depan umum. Hamas mencuri dengan cara
diam-diam sambil bersikap sok suci. Cepat atau lambat uang hasil korupsi
ini akan mengangkangi bangsa Palestina sendiri! [Bahkan di penjara Israel
pun, Hamas saling menyiksa sesama anggota--siapapun yg dicurigai
menjadi kolaborator Israel.]
"Tidak seorangpun yang tahu benar seluk beluk cara kerja Hamas. Contoh,
saya ingat betul bagaimana keluarga Saleh Talahmeh, anggota tangan
militer Hamas, yang dibunuh Israel, terpaksa menggembel minta bantuan
teman-temannya karena mereka tidak ditinggalkan uang sepeser pun.
Pemimpin-pemimpin Hamas tidak peduli dengan mereka ataupun dengan
keluarga-keluarga martir/syuhada-syuhada lainnya, sementara para
anggota senior sering berfoya-foya di luar negeri, menghabiskan puluhan
ribu dollar per bulan untuk membiayai bodyguard saja!"
Setelah saya keluar dari penjara (Israel), saya kehilangan
kepercayaan kepada mereka yang mewakili Islam."
Pada saat wawancara ini, ayahnya masih belum juga tahu bahwa ia telah
murtad ke Kristen.
Ayahnya yang BINGUNG setelah mengetahui anaknya murtad & minta
suaka ke USA!
'Mosok sih .... ???' katanya sambil menunjuk
foto puteranya!
"Wawancara ini akan membuka mata banyak
orang dan menggoyahkan Islam sampai ke
akar-akarnya. Saya tidak berlebihan kok!"
Bagaimana ia tertarik pada agama lain ?
"Ini dimulai 8 tahun yg lalu. Saya berada di
Yerusalem dan menerima undangan untuk
mendengar ceramah tentang agama Kristen. Dari situ saya semakin ingin
tahu dan mulai membaca INJIL dengan diam-diam, sambil meneruskan
pelajaran syariah. Ayat seperti "CINTAILAH MUSUHMU" sangat
mempengaruhi saya. Saya ketika itu masih Muslim dan tidak pernah
menyangka akan murtad. Tetapi setiap hari saya melihat hal-hal
mengerikan yang dilakukan atas nama Islam oleh Muslim-Muslim yang
menganggap diri 'bangsa pilihan Allah.' Saya kembali mempelajari Quran
dan prinsip-prinsip agama itu dan berkesimpulan bahwa Islam salah dan
menyesatkan. Muslim meminjam ritual dan tradisi dari agama-agama
sekitarnya."
... Saya anggap Islam adalah sebuah kebohongan besar. Orang-orang
yang mewakili Islam lebih memuja Muhammad ketimbang Tuhan,
membunuh orang-orang tidak bersalah atas nama Islam, memukuli istriistri
mereka dan sama sekali tidak tahu apa itu Tuhan. Saya tidak ragu
bahwa mereka akan ke neraka.
Orang Palestina, kalau tidak punya musuh, akan memerangi sesamanya.
Dalam 20 thn nanti akan timbul konflik antara berbagai grup Hamas.
Sekarang saja mereka sudah mulai cekcok tentang penguasaan uang."
"Kalian Yahudi harus sadar: Kalian tidak akan pernah bisa berdamai
dengan Hamas. Islam, ideologi yang mengontrol mereka, tidak akan
pernah mengijinkan mereka berdamai dengan Yahudi. Mereka
percaya bahwa Muhammad memerangi Yahudi dan oleh karena itu mereka
harus melanjutkan perang itu sampai mati. Mereka harus membalas
dendam terhadap siapapun yang tidak menerima Muhammad, seperti
Yahudi yang di Quran digambarkan sebagai keturunan kera dan babi. Dalam
pandangan Hamas, perdamaian dengan Israel akan mengKONTRADIKSIkan
syariah dan Quran, dan menganggap Yahudi tidak punya hak di Palestina."
"Saya meninggalkan tanah luas di Ramallah hanya untuk mencapai
kebebasan murni. Saya ingin kesempatan untuk membuka mata Muslim
dan menunjukkan kebenaran tentang agama mereka, menarik mereka dari
kegelapan dan penjara Islam.
... Islam tidak akan survive untuk lebih dari 25 tahun. Dulu mereka
(Muslim) berhasil menakut-nakuti orang, tetapi sekarang, di jaman internet
seperti sekarang ini, mereka tidak lagi bisa menyembunyikan kebenaran."
JONATHAN HUNT: Tolong ceritakan pada saya mengenai Hamas dan
bagaimana kelompok ini bisa tetap eksis? Apakah Hamas adalah sebuah
organisasi keagamaan Islamik yang murni dan penuh dengan tipu daya,
sebagaimana yang anda lihat, atau apakah ada bagian-bagian di dalamnya
yang merupakan masalah bagi anda? Atau apakah menurutmu Hamas
adalah sebuah organisasi yang baik? Apa artinya Hamas bagimu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Jika kita berbicara mengenai orang, ada
banyak orang dimana pun. Di setiap tempat kita pasti akan menemukan
orang-orang yang baik. Maksudku adalah orang-orang baik yang Tuhan
telah ciptakan.
Apakah mereka mengerjakan hal-hal yang menjadi urusan mereka? Ya,
mereka mengerjakan hal-hal yang menjadi urusan mereka. Sebagai contoh,
saya mengenal orang-orang yang mendukung Hamas tetapi mereka tidak
pernah terlibat dalam serangan-serangan teroris. Mereka mengikuti Hamas
sebab mereka mengasihi Allah dan mereka berpikir bahwa Hamas itu
merepresentasikan Allah. Mereka tidak memiliki pengetahuan, mereka tidak
mengenal Tuhan yang sejati, dan mereka tidak pernah mempelajari
kekristenan. Tetapi Hamas, sebagai representasi dari Islam, adalah sebuah
masalah yang besar.
Masalahnya bukanlah Hamas, masalahnya bukan terletak pada
orang-orang. Akar masalahnya adalah Islam itu sendiri sebagai
sebuah ideologi, ya sebagai sebuah ideologi. Dan mengenai Hamas
sebagai sebuah organisasi, serta kepemimpinan Hamas, termasuk ayah
saya. Mereka bertanggungjawab untuk semua kekerasan yang terjadi
melalui organisasi ini. Saya tahu bahwa mereka menjustifikasikan tindakan
mereka sebagai reaksi atas agresi Israel, tetapi tetap saja, mereka adalah
bagian dari hal itu, dan mereka harus membuat keputusan-keputusan
dalam operasi-operasi melawan Israel, dimana mereka pada akhirnya harus
membunuh banyak rakyat sipil tak berdosa.
Mosab Hassan Yousef adalah seorang anak muda yang luar biasa
dengan kisah hidup yang luar biasa pula. Dia adalah putera seorang
pemimpin yang paling berpengaruh dlm organisasi militan Hamas di
Tepi Barat dan tumbuh di dalam sebuah keluarga Islam yang taat.
Kini, pada usia 30 thn, ia menghadiri gereja evangelis Kristen di Barabbas
Road, San Diego, Calif. Ia murtad dari Islam, meninggalkan keluarganya di
Ramallah dan sedang mencari suaka di AS.
Cerita hidupnya sungguh menakjubkan. Dibawah ini cuplikan wawancara
eksklusif dengan FOX News dimana ia menceritakan bagaimana seorang
Muslim Tepi Barat menjadi Kristen West Coast (Pantai Barat AS).
JONATHAN HUNT: Mengapa, setelah 25 thn, anda berubah ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Saya percaya bahwa semua tembok yg
didirikan Islam selama 1.400 tahun terakhir ini tidak lagi eksis. Mereka
(Muslim) tidak mengakui ini. Mereka mendirikan tembok-tembok ini dan
membiarkan orang tetap dalam kebodohan karena mereka takut. Mereka
tidak ingin orang membahas apapun mengenai realitas Islam, mengenai
pertanyaan-pertanyaan penting tentang Islam, dan mereka meminta
kepada pengikut-pengikut mereka, 'Jangan tanya tentang hal-hal tertentu
itu.'
Tapi kini, orang memiliki media. Jika seorang ayah mengurung puterinya di
rumah, puterinya akan duduk di belakang komputernya dan melancong ke
seluruh pelosok dunia. Jadi, orang bisa mendapatkan informasi,
pengetahuan, searching engines, sehingga sangat sangat mudah bagi siapa
pun untuk mempelajari Islam, disamping agama-agama lainnya. Tidak dari
sudut pandang Islam, namun dari sudut pandang lain. Jadi dalam 25 thn
nanti, ini jelas akan membawa perubahan besar dalam dunia Arab
dan Muslim.
JONATHAN HUNT: Anda berbicara dari sebuah perspektif unik, sebagai
lelaki yg tidak saja dibesarkan dalam keluarga Islam tetapi sebagai bagian
dari organisasi yang dianggap sebagai kekuatan ekstrim dalam Islam:
Hamas. Apakah realitas Islam? Kau mengatakan orang tidak melihat
realitasnya; Apa realitas Islam?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ada dua fakta yang tidak dimengerti Muslim ...
Saya perkirakan, lebih dari 95% Muslim tidak mengerti agama
mereka sendiri. Islam muncul dalam bahasa yg jauh lebih keras daripada
bahasa yg digunakan Muslim sekarang, sehingga mereka tidak mengerti
(bahasa Islam yang sebenarnya) ... Mereka hanya menggantungkan diri
kepada para ulama untuk mendapatkan pengetahuan mereka ttg agama ini.
Kedua, mereka tidak mengerti apapun tentang agama-agama lain.
Masyarakat Kristen yg hidup sebagai minoritas dalam sebuah mayoritas
Muslim lebih memilih untuk tidak berbicara tentang Yesus Kristus karena itu
terlalu BERBAHAYA bagi mereka.
Jadi, semua pandangan Muslim tentang agama-agama lain di bumi ini
hanya datang dari perspektif Islam. Nah, realitas ini yang tidak dimengerti
kebanyakan orang.
JIka orang-orang Muslim, mulai mengerti agama mereka — terutama,
agama mereka — dan melihat kandungannya yang mengerikan itu, mereka
akan mulai mengerti bagaimana semua ini bisa terjadi ...karena
kebanyakan ulama hanya berfokus pada hal-hal tertentu dari Islam. Ini
karena mereka terlalu malu untuk membahas hal-hal di luar itu.
JONATHAN HUNT: Contohnya ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Seperti istri-istri Muhammad, misalnya. Kau
tidak akan pernah mendengar kotbah di mesjid tentang istri-istri
Muhammad, yang kemungkinan lebih dari 50 — walau tidak ada satu pun
orang yang mengetahuinya, by the way. Tanyakan sendiri kepada
mayoritas Muslim, dan mereka tidak tahu menahu tentang fakta ini.
Jadi, mereka MALU membahas ini, jadi mereka cuma berbicara tentang
kejayaan Islam, kemenangan-kemenangan yang dicapai Muhammad. Tapi,
begitu orang memandang diri sendiri, mereka akan melihat bahwa mereka
sebenarnya kalah. Mereka b o d o h, tidak terdidik, tidak mampu memimpin
dunia seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu mereka ingin kembali
kepada masa jaya itu dengan melakukan apa yang dilakukan Muhammad,
tidak peduli bahwa hal itu terjadi 1.400 thn lalu dan tidak akan terulang
lagi.
JONATHAN HUNT: Apakah mereka ingin menghancurkan agama Kristen ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Islam memang sudah menghancurkan agama
Kristen dari permulaan dan Muslim tidak mengakui bahwa mereka menusuk
hati Kristen dengan mengatakan bahwa Yesus tidak mati di salib. Muslim
menganggap bahwa ini caranya menghormatinya (nabi Isa).
Ini yang dilakukan Muslim. Mereka tidak mengerti bahwa ini bagian yang
paling penting dari agama Kristen : SALIB !!!
Jadi, mereka berpandangan sempit. Mereka tidak tahu apa yang mereka
lakukan, dan inilah asal usul segala ide jahat di belakang agama yang
bernama Islam ini.
JONATHAN HUNT: Apa peristiwa khusus yang memulai merubah pendapat
anda tentang Islam ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Sejak kecil saya sudah memiliki sejumlah
pertanyaan sulit, bahkan keluarga saya sering mencela saya, 'Kau memang
anak keras kepala dan kami sulit menjawab pertanyaan-pertanyaanmu.
Mengapa sih kau nanya-nanya melulu ?' Jadi, inilah permulaannya.
Namun saya merasa bahwa semuanya — dan ayah saya adalah contoh
bagus bagi saya karena ia memang orang jujur dan bersahaja, sangat baik
terhadap ibu saya dan terhadap kami, dan membesarkan kami dengan
prinsip-prinsip pengampunan. Nah, oleh karena itu saya menyangka semua
orang Islam seperti ini.
Ketika saya berusia 18 thn, saya ditahan orang Israel dan mendekam di
sebuah penjara Israel. Tetapi di sana Hamas memiliki kontrol atas anggotaanggota
mereka yang ada di dalam, dan saya melihat Hamas menyiksa
orang-orang dengan sangat-sangat kejam.
JONATHAN HUNT: Maksudmu, anggota Hamas saling menyiksa sesama
anggota ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Pemimpin-pemimpin Hamas ! Pemimpinpemimpin
Hamas yang kita kini saksikan di TV saat ini, dan pemimpinpemimpin
besar, bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap anggotaanggota
mereka sendiri. Mereka tidak menyiksa saya, tapi ini tetap sebuah
syok bagi saya, melihat mereka menyiksa sesama anggota mereka:
menusuk kuku-kuku dengan jarum, membakar tubuh-tubuh mereka, dan
juga banyak yang dibunuh.
JONATHAN HUNT: Tapi mengapa mereka membunuh orang2 mereka
sendiri?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Karena curiga bahwa mereka (korban-korban
mereka itu) telah bekerja sama dengan pihak Israel dan bekerjasama
dengan penjajah-penjajah Israel melawan Hamas ... Jadi ratusan orang jadi
korban. Saya menyaksikan penyiksaan ini selama setahun. Nah, itulah titik
perubahan paling besar dalam hidup saya. Saya mulai membuka mata
saya. Tapi saya masih merasa bahwa ada Muslim baik dan ada Muslim
jahat. Muslim baik, seperti ayah saya, dan Muslim buruk seperti orangorang
Hamas ini yang menyiksa rekan-rekan mereka sendiri.
Nah, itulah permulaan mata saya terbuka lebar.
JONATHAN HUNT: Anda berbicara tentang Muslim baik, seperti ayah anda,
tetapi tetap saja anda meninggalkan agama ayah anda. Bukankah kau bisa
saja menjadi Muslim baik seperti ayah anda ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Nah, ini nih realitasnya : saya mendalami
agama Kristen — yang tadinya saya salah mengerti secara total, karena
saya mempelajarinya dari sudut Islam, padahal tidak ada satu pun yang
benar tentang Kristen kalau dipelajari dari sudut Islam.
Ketika saya mendalami Injil dengan perlahan-lahan, ayat demi ayat, saya
memastikan dulu bahwa ini buku Tuhan, pernyataan Tuhan, sehingga saya
mulai memandang Injil dengan cara berbeda. Tidak mudah bagi saya utk
mengatakan bahwa Islam adalah salah.
Islam adalah ayah saya. Saya dibesarkan untuk satu ayah — 22 tahun
untuk ayah itu — dan seorang ayah lain datang kepada saya dan
mengatakan, 'Maaf, SAYAlah ayahmu.' Dan saya tersentak, 'Apa
maksudmu? Saya punya ayah saya sendiri, dan dia adalah Islam!' Dan lalu
ayah agama Kristen mengatakan kepada saya, 'Tidak, sayalah ayahmu.
Saya berada dalam penjara, dan ini (Islam) bukan ayahmu.'
Nah, itulah yang terjadi. Tidak mudah untuk percaya bahwa (Islam) bukan
ayahmu lagi. Jadi saya harus mendalami Islam sekali lagi dari sudut
pandang lain untuk menyadari semua kesalahan, kesalahan-kesalahan
besar dan dampaknya, tidak hanya terhadap Muslim — yang nilai-nilainya
saya benci ... saya tidak suka tradisi manapun yang hanya menyulitkan
kehidupan orang.
— tapi juga dampaknya bagi umat manusia. Pada umat manusia ! Mengapa
manusia saling membunuh dalam nama Allah?
Nah, mulailah saya dengan pasti menyimpulkan bahwa problemnya adalah
Islam, bukan Muslim — saya tidak dapat membenci Muslim karena Tuhan
mencintai mereka dari permulaan. Dan Tuhan tidak menciptakan sampah.
Tuhan menciptakan orang-orang baik yang dicintaiNya, tapi Muslim adalah
orang-orang SAKIT, mereka memiliki pemikiran berbeda. Saya tidak lagi
membenci mereka tapi saya sangat sedih melihat mereka; dan satusatunya
cara bagi mereka untuk berubah adalah dengan mengenal siapa
Tuhan dan mana jalan Yang Lurus.
JONATHAN HUNT: Apakah kau tidak khawatir dengan pernyataanpernyataan
seperti ini — mengingat latar belakangmu, pernyataanpernyataanmu
akan sangat diperhatikan — akan meningkatkan kesulitan,
kebencian antara Kristen dan Muslim di dunia saat ini ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ini bisa terjadi kalau seseorang Kristen datang
kepada Muslim dan berbicara tentang realitas Islam. Tapi anyway Kristen
memang sudah ditempatkan dalam daftar musuh mereka, bahkan sebelum
mereka membuka mulut tentang Islam. Jadi, jika kau pergi ke mereka
sebagai Kristen, Muslim akan langsung merasa tersinggung dan
membencimu dan ini jelas akan meningkatkan jurang antara kedua agama
— tetapi apa yang membuat orang seperti saya bisa berubah ?
Beberapa tahun lalu, ketika saya disana, Tuhan membuka mata dan juga
otak saya dan saya menjadi orang yang berubah total. Jadi sekarang, saya
bisa melakukan kewajiban ini, kalian sebagai Kristen bisa membantu saya
melakukannya, tapi kalian mungkin tidak sanggup. Muslim kini tidak lagi
memiliki alasan.
JONATHAN HUNT: Seberapa sulit proses meninggalkan keluargamu dan
rumahmu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ibarat mencabut kulit saya dari tulang-tulang
saya, begitu kira-kira. Saya cinta keluarga saya, mereka cinta saya. Dan
adik-adik saya seperti putera-putera saya sendiri. Saya membesarkan
mereka. Pada dasarnya, ini keputusan terbesar dalam hidup saya.
Saya meninggalkan semuanya, tidak hanya keluarga saya. Jika kau
memutuskan untuk murtad dari Islam ke Kristen, tidak cukup untuk
mengatakan goodbye dan thank you. Tidak cukup. Kau juga membelakangi
budaya, peradaban, tradisi, masyarakat, keluarga, agama, Allah — atau apa
yang kusangka sebagai Tuhan selama bertahun-tahun! Jadi, ini sesuatu
yang sangat sulit dan penuh resiko. Orang menyangka ini hal mudah,
seperti sesuatu yang sepele. Kini di AS saya mendapatkan kebebasan saya
dna ini sungguh luar biasa. Tetapi di lain pihak, tidak ada yang bisa
menggantikan keluarga ... berat kehilangan keluarga —
JONATHAN HUNT: Jadi, kau kehilangan keluargamu ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Keluarga saya terdidik dan ini juga sulit bagi
mereka. Mereka meminta saya berkali-kali, khususnya selama dua hari
pertama, untuk menyembunyikan agama saya yang baru ini dan tidak
mengumumkannya di media.
Tapi saya diwajibkan Tuhan untuk mengumumkan namaNya dan
memujaNya ke seluruh dunia karena penghargaan bagi saya adalah bahwa
Ia akan melakukan hal yang sama bagi saya. Jadi, saya lakukan ini sebagai
sebuah kewajiban. Saya ingin tahu berapa orang yang bisa melakukan apa
yang saya lakukan sekarang. Saya belum menemukan satu orangpun.
Saya harus kuatkan diri. Ini tantangan yang sangat besar. Ini keputusan
yang sangat besar dalam hidup saya. Saya tidak main-main. Saya tidak
melakukan ini untuk kebahagiaan dunia. Saya melakukannya untuk satu
alasan: Saya percaya. Setiap hari orang menderita karena kepercayaan
yang salah. Saya bisa membantu mengeluarkan mereka dari lingkaran tidak
berkesudahan ini ... lingkaran yang disediakan Setan untuk mereka.
JONATHAN HUNT: Kau masih sempat berbicara dengan ayahmu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi
dengan ayah saya karena ia sekarang di penjara dan tidak ada telpon di
penjara.
JONATHAN HUNT: Apakah anggota keluargamu tidak bercerita kepadamu
tentang reaksi ayahmu ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Mereka memang mengunjunginya. Tapi sampai
sekarang saya tidak tahu bagaimana reaksinya, tapi saya yakin ia sangat
sedih tentang keputusan saya ini. Tapi ia juga akan mengerti, karena ia
tahu saya, dan ia tahu saya bukan tipe orang yang mengambil keputusan
secara enteng, tanpa kepercayaan kuat.
JONATHAN HUNT: Apakah kau akan semakin menyulitkan posisinya di
antara sesama anggota Hamas ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: JELAS! Keluarga saya, termasuk ayah saya
harus menanggung beban atas keputusan saya ini. Ini bukan keputusan
mereka. Ini keputusan saya, tapi mereka tetap harus menanggung beban
dan saya minta — saya berdoa bagi ayah, semua kakak dan adik-adik saya
di gereja ini, selalu berdoa setiap kali bagi mereka — 'Tuhan, bukalah mata
mereka, pemikiran mereka, untuk datang kepada Kristus. Dan berikan
rahmatmu karena mereka juga harus menanggung salib ini dengan saya.'
JONATHAN HUNT: Kau percaya bahwa Israel tidak bersalah dlm
konflik ini ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Okupasi memang buruk. Tapi kami disini
berbicara tentang ide. Israel memiliki HAK untuk membela diri, tidak ada
yang bisa membantah hal ini. Kadang mereka menggunakan terlalu banyak
agresi terhadap penduduk. Kadang banyak penduduk tewas karena tentaratentara
Israel kurang bertanggung jawab, tentang bagaimana mereka
memperlakukan orang di checkpoint.
Pesan saya kepada tentara Israel: setidaknya perlakukan orang dengan
cara pantas di checkpoint. Tapi ini bukan masalah antar bangsa, tapi
tentang ide-ide salah pada kedua pihak, dan satu-satunya cara untuk keluar
dari lingkaran setan ini adalah dengan mengenal prinsip-prinsip yg dibawa
Yesus ke bumi ini : grace, love, forgiveness. Tanpa ini, mereka tidak akan
pernah maju ataupun mematahkan lingkaran yang tidak berkesudahan ini.
JONATHAN HUNT: Kau percaya bahwa Israel kelak akan mengadakan
perjanjian damai dengan Hamas?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Tidak mungkin. Ini seperti api co-exist dengan
air. Tidak mungkin. Hamas bisa main politik selama 10 tahun, 15 tahun;
tapi tanya saja setiap pemimpin Hamas, 'Okay, apa yg akan terjadi setelah
itu? Apakah kalian akan co-exist dengan Israel untuk selama-lamanya ?'
Jawabannya sudah pasti TIDAK ... KECUALI mereka melakukan sesuatu
yang melanggar Quran. Tapi itu sudah ideologi mereka dan mereka tidak
akan beranjak darinya. Jadi, tidak mungkin. Ini bukan soal Israel, bukan
soal Hamas: ini menyangkut kedua ideologi. Tidak mungkin.
JONATHAN HUNT: Kau tidak takut dibunuh karena mengutarakan hal-hal
macam ini — yang bahkan akan diridhoi oleh beberapa bagian Quran?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Mereka harus membunuh pemikiran-pemikiran
saya terlebih dahulu. Tapi pemikiran-pemikiran saya sudah beredar luas.
Jadi, bagaimana mereka akan membunuh pemikiran saya? Bagaimana
mereka akan membunuh pendapat-pendapat yang saya miliki? ... Mereka
bisa bunuh tubuh saya, tapi tidak jiwa saya.
JONATHAN HUNT: Kau pernah diancam?
MOSAB HASSAN YOUSEF: No, not really. Jujur saja, banyak Muslim dan
pemimpin Muslim di AS ini, di masyarakat Eropa, mencoba mencari saya.
Mereka menelpon keluarga saya, ibu saya untuk mengetahui cara
menghubungi saya. Mereka mengatakan kepada ibu saya, 'Kami ingin
membantunya.'
JONATHAN HUNT: Mereka percaya kau butuh bantuan?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Yeah, mereka pikir saya dimanipulasi oleh
orang-orang Kristen. Nah, disinilah mereka salah total. Saya sudah
menjadi Kristen untuk waktu lama dan tidak seorangpun tahu. Sudah
beberapa tahun ini saya menjadi Kristen. Tapi sekarang saya baru
mengumumkannya.
Mereka tahu saya berpendidikian dan mendalami Islam dan Kekristenan.
Ketika saya mengambil keputusan, ini bukan karena saya kena jampi-jampi
atau mencoba meyakinkan saya. Ini 100% keputusan saya seorang diri.
JONATHAN HUNT: Apa pesanmu bagi Muslim yang mendengarmu saat ini?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Pesan saya adalah, pertama-tama, bukalah
pemikiran kalian. Mereka lahir dari keluarga-keluarga Muslim — inilah
bagaimana mereka masuk Islam ... seperti juga keluarga-keluarga Kristen
maupun Yahudi.
Jadi, saya ingin mereka membuka mata mereka, pemikiran mereka dan
membayangkan diri mereka tidak lahir dalam keluarga Muslim. Untuk apa
Tuhan memberikan mereka otak? Bukalah hati kalian!!! Baca Injil!!!
Pelajarilah agamamu!!! Saya ingin membuka pintu gerbang bagi mereka.
Saya ingin mereka bebas. Mereka pasti ingin hidup dengan baik di dunia
dengan cara mengikuti Tuhan - dan mereka juga akan menemukan jaminan
bagi hidup di akhirat.
Hassan Yusuf, putera
Ketua Hamas Murtad!!
Putera Tokoh Hamas Murtad: Aku telah
Meninggalkan Masyarakat yang
Memuliakan Teror
Oleh Avi Issacharoff
12:59 31/07/2008
Sejenak sebelum makan malam, Masab (Mosab?), anak dari ketua Hamas
di Tepi Barat yakni Sheikh Hassan Yousef, memandang pada temannya
yang menemaninya makan di restoran tempat mereka bertemu. Mereka
membisikkan beberapa patah kata dan lalu mengucapkan doa syukur,
berterima kasih pada Tuhan dan Yesus karena menyediakan makanan di
piring-piring mereka.
Dibutuhkan beberapa detik untuk mencerna pemandangan ini: anak dari
ketua Hamas yang merupakan tokoh terkenal dari organisasi Islam
ekstrimis, seorang pemuda yang membantu bapaknya selama bertahuntahun
dalam aktivitas politiknya, sekarang malah murtad dan jadi Kristen.
“Sekarang aku bernama Joseph,” katanya.
Masab tahu bahwa dia tidak punya banyak harapan kembali ke tanah suci di
dalam hidupnya sekarang.
“Aku tahu kok aku membahayakan nyawaku dan bahkan kemungkinan
besar aku kehilangan ayahku, tapi aku berharap dia akan mengerti hal ini
dan Tuhan akan memberi dirinya dan keluargaku kesabaran dan kemauan
untuk membuka mata mereka pada Yesus dan Kristen. Mungkin suatu hari
nanti aku bisa kembali ke Palestina dan juga ke Ramallah bersama Yesus, di
Kerajaan Tuhan.”
Dia juga tidak menutupi rasa cintanya pada Israel, atau kebenciannya akan
semua hal yang mewakili lingkungan di mana dia dibesarkan: negaranya,
agamanya, organisasinya.
”Kirim salam ya kepada Israel, aku rindu padanya. Aku menghormati Israel
dan mengagumi negara itu,” katanya.
”Kalian para Yahudi harus waspada: Kalian tidak akan, tidak akan pernah
bisa berdamai dengan Hamas. Islam, ideologi yang mereka anut itu, tidak
memperbolehkan mereka mengalami perdamaian dengan kaum Yahudi.
Mereka percaya pada hadis yang mengatakan Nabi Muhammad berperang
melawan Yahudi sehingga mereka pun harus melanjutkan peperangan itu
sampai mati.”
Apakah ini sebabnya para Muslim melakukan serangan bunuh diri?
”Lebih dari sekedar itu sih. Seluruh masyarakat memuliakan kematian dan
teroris bunuh diri. Di dalam budaya Palestina, teroris bunuh diri jadi
pahlawan syahid. Para Sheikh mengajarkan pada murid-muridnya tentang
‘kepahlawanan dalam syahid’.”
Meskipun banyak kritik datang dari tempat asalnya, California yang
sekarang jadi tempat tinggalnya, tidak dapat menghilangkan kerinduan
hatinya.
”Aku rindu Ramallah,” katanya. “Orang-orang yang berpikiran terbuka …
Aku terutama merindukan ibuku, saudara-saudara laki-laki dan
perempuanku, tapi aku tahu bahwa akan sulit sekali bagiku kembali ke
Ramallah saat ini.”
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1007462.html
Menikmati kehidupan barunya di California, USA, Yousef junior sadar betul
akan dampak wawancaranya ini. Bukan hanya ia akan menyinggung
perasaaan keluarganya, ia kini ragu bisa pulang kembali ke Ramallah. "Saya
tahu saya mempertaruhkan nyawa saya dan jelas akan kehilangan ayah
saya. Tapi saya harap ia akan mengerti ini dan Tuhan akan memberikan
dirinya dan seluruh keluarga saya kesabaran dan keinginan untuk membuka
mata mereka bagi Yesus dan agama Kristen."
Ini latar belakangnya:
Masab-Joseph: Saat SMA saya belajar syariah. Tahun 1996, ketika saya
berusia 18, saya ditangkap tentara Israel karena saya kepala Masy Islam di
SMA saya. Inilah titik mulanya proses penyadaran saya.
"Sebelumnya saya hanya mengenal Hamas lewat ayah saya. Tadinya saya
mengagumi Hamas, karena saya mengagumi ayah saya. Tapi setelah 16
bulan dalam penjara, saya menyadari wajah Hamas sebenarnya. Hamas
adalah organisasi negatif. Sebuah organisasi yang buruk secara
fundamental. Dalam penjara Megiddo saya tiba-tiba menyadari apa
sebenarnya Hamas. Orang-orang Hamas di penjara (Israel) mendapatkan
keadaan (makanan) yg jauh lebih baik, belum lagi ijin kunjungan keluarga
mereka dan fasilitas mandi. Sementara orang-orang Hamas tidak punya
moral, tidak punya integritas. Tetapi mereka tidak sebodoh Fatah, yg
mencuri di siang bolong di depan umum. Hamas mencuri dengan cara
diam-diam sambil bersikap sok suci. Cepat atau lambat uang hasil korupsi
ini akan mengangkangi bangsa Palestina sendiri! [Bahkan di penjara Israel
pun, Hamas saling menyiksa sesama anggota--siapapun yg dicurigai
menjadi kolaborator Israel.]
"Tidak seorangpun yang tahu benar seluk beluk cara kerja Hamas. Contoh,
saya ingat betul bagaimana keluarga Saleh Talahmeh, anggota tangan
militer Hamas, yang dibunuh Israel, terpaksa menggembel minta bantuan
teman-temannya karena mereka tidak ditinggalkan uang sepeser pun.
Pemimpin-pemimpin Hamas tidak peduli dengan mereka ataupun dengan
keluarga-keluarga martir/syuhada-syuhada lainnya, sementara para
anggota senior sering berfoya-foya di luar negeri, menghabiskan puluhan
ribu dollar per bulan untuk membiayai bodyguard saja!"
Setelah saya keluar dari penjara (Israel), saya kehilangan
kepercayaan kepada mereka yang mewakili Islam."
Pada saat wawancara ini, ayahnya masih belum juga tahu bahwa ia telah
murtad ke Kristen.
Ayahnya yang BINGUNG setelah mengetahui anaknya murtad & minta
suaka ke USA!
'Mosok sih .... ???' katanya sambil menunjuk
foto puteranya!
"Wawancara ini akan membuka mata banyak
orang dan menggoyahkan Islam sampai ke
akar-akarnya. Saya tidak berlebihan kok!"
Bagaimana ia tertarik pada agama lain ?
"Ini dimulai 8 tahun yg lalu. Saya berada di
Yerusalem dan menerima undangan untuk
mendengar ceramah tentang agama Kristen. Dari situ saya semakin ingin
tahu dan mulai membaca INJIL dengan diam-diam, sambil meneruskan
pelajaran syariah. Ayat seperti "CINTAILAH MUSUHMU" sangat
mempengaruhi saya. Saya ketika itu masih Muslim dan tidak pernah
menyangka akan murtad. Tetapi setiap hari saya melihat hal-hal
mengerikan yang dilakukan atas nama Islam oleh Muslim-Muslim yang
menganggap diri 'bangsa pilihan Allah.' Saya kembali mempelajari Quran
dan prinsip-prinsip agama itu dan berkesimpulan bahwa Islam salah dan
menyesatkan. Muslim meminjam ritual dan tradisi dari agama-agama
sekitarnya."
... Saya anggap Islam adalah sebuah kebohongan besar. Orang-orang
yang mewakili Islam lebih memuja Muhammad ketimbang Tuhan,
membunuh orang-orang tidak bersalah atas nama Islam, memukuli istriistri
mereka dan sama sekali tidak tahu apa itu Tuhan. Saya tidak ragu
bahwa mereka akan ke neraka.
Orang Palestina, kalau tidak punya musuh, akan memerangi sesamanya.
Dalam 20 thn nanti akan timbul konflik antara berbagai grup Hamas.
Sekarang saja mereka sudah mulai cekcok tentang penguasaan uang."
"Kalian Yahudi harus sadar: Kalian tidak akan pernah bisa berdamai
dengan Hamas. Islam, ideologi yang mengontrol mereka, tidak akan
pernah mengijinkan mereka berdamai dengan Yahudi. Mereka
percaya bahwa Muhammad memerangi Yahudi dan oleh karena itu mereka
harus melanjutkan perang itu sampai mati. Mereka harus membalas
dendam terhadap siapapun yang tidak menerima Muhammad, seperti
Yahudi yang di Quran digambarkan sebagai keturunan kera dan babi. Dalam
pandangan Hamas, perdamaian dengan Israel akan mengKONTRADIKSIkan
syariah dan Quran, dan menganggap Yahudi tidak punya hak di Palestina."
"Saya meninggalkan tanah luas di Ramallah hanya untuk mencapai
kebebasan murni. Saya ingin kesempatan untuk membuka mata Muslim
dan menunjukkan kebenaran tentang agama mereka, menarik mereka dari
kegelapan dan penjara Islam.
... Islam tidak akan survive untuk lebih dari 25 tahun. Dulu mereka
(Muslim) berhasil menakut-nakuti orang, tetapi sekarang, di jaman internet
seperti sekarang ini, mereka tidak lagi bisa menyembunyikan kebenaran."
JONATHAN HUNT: Tolong ceritakan pada saya mengenai Hamas dan
bagaimana kelompok ini bisa tetap eksis? Apakah Hamas adalah sebuah
organisasi keagamaan Islamik yang murni dan penuh dengan tipu daya,
sebagaimana yang anda lihat, atau apakah ada bagian-bagian di dalamnya
yang merupakan masalah bagi anda? Atau apakah menurutmu Hamas
adalah sebuah organisasi yang baik? Apa artinya Hamas bagimu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Jika kita berbicara mengenai orang, ada
banyak orang dimana pun. Di setiap tempat kita pasti akan menemukan
orang-orang yang baik. Maksudku adalah orang-orang baik yang Tuhan
telah ciptakan.
Apakah mereka mengerjakan hal-hal yang menjadi urusan mereka? Ya,
mereka mengerjakan hal-hal yang menjadi urusan mereka. Sebagai contoh,
saya mengenal orang-orang yang mendukung Hamas tetapi mereka tidak
pernah terlibat dalam serangan-serangan teroris. Mereka mengikuti Hamas
sebab mereka mengasihi Allah dan mereka berpikir bahwa Hamas itu
merepresentasikan Allah. Mereka tidak memiliki pengetahuan, mereka tidak
mengenal Tuhan yang sejati, dan mereka tidak pernah mempelajari
kekristenan. Tetapi Hamas, sebagai representasi dari Islam, adalah sebuah
masalah yang besar.
Masalahnya bukanlah Hamas, masalahnya bukan terletak pada
orang-orang. Akar masalahnya adalah Islam itu sendiri sebagai
sebuah ideologi, ya sebagai sebuah ideologi. Dan mengenai Hamas
sebagai sebuah organisasi, serta kepemimpinan Hamas, termasuk ayah
saya. Mereka bertanggungjawab untuk semua kekerasan yang terjadi
melalui organisasi ini. Saya tahu bahwa mereka menjustifikasikan tindakan
mereka sebagai reaksi atas agresi Israel, tetapi tetap saja, mereka adalah
bagian dari hal itu, dan mereka harus membuat keputusan-keputusan
dalam operasi-operasi melawan Israel, dimana mereka pada akhirnya harus
membunuh banyak rakyat sipil tak berdosa.
Mosab Hassan Yousef adalah seorang anak muda yang luar biasa
dengan kisah hidup yang luar biasa pula. Dia adalah putera seorang
pemimpin yang paling berpengaruh dlm organisasi militan Hamas di
Tepi Barat dan tumbuh di dalam sebuah keluarga Islam yang taat.
Kini, pada usia 30 thn, ia menghadiri gereja evangelis Kristen di Barabbas
Road, San Diego, Calif. Ia murtad dari Islam, meninggalkan keluarganya di
Ramallah dan sedang mencari suaka di AS.
Cerita hidupnya sungguh menakjubkan. Dibawah ini cuplikan wawancara
eksklusif dengan FOX News dimana ia menceritakan bagaimana seorang
Muslim Tepi Barat menjadi Kristen West Coast (Pantai Barat AS).
JONATHAN HUNT: Mengapa, setelah 25 thn, anda berubah ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Saya percaya bahwa semua tembok yg
didirikan Islam selama 1.400 tahun terakhir ini tidak lagi eksis. Mereka
(Muslim) tidak mengakui ini. Mereka mendirikan tembok-tembok ini dan
membiarkan orang tetap dalam kebodohan karena mereka takut. Mereka
tidak ingin orang membahas apapun mengenai realitas Islam, mengenai
pertanyaan-pertanyaan penting tentang Islam, dan mereka meminta
kepada pengikut-pengikut mereka, 'Jangan tanya tentang hal-hal tertentu
itu.'
Tapi kini, orang memiliki media. Jika seorang ayah mengurung puterinya di
rumah, puterinya akan duduk di belakang komputernya dan melancong ke
seluruh pelosok dunia. Jadi, orang bisa mendapatkan informasi,
pengetahuan, searching engines, sehingga sangat sangat mudah bagi siapa
pun untuk mempelajari Islam, disamping agama-agama lainnya. Tidak dari
sudut pandang Islam, namun dari sudut pandang lain. Jadi dalam 25 thn
nanti, ini jelas akan membawa perubahan besar dalam dunia Arab
dan Muslim.
JONATHAN HUNT: Anda berbicara dari sebuah perspektif unik, sebagai
lelaki yg tidak saja dibesarkan dalam keluarga Islam tetapi sebagai bagian
dari organisasi yang dianggap sebagai kekuatan ekstrim dalam Islam:
Hamas. Apakah realitas Islam? Kau mengatakan orang tidak melihat
realitasnya; Apa realitas Islam?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ada dua fakta yang tidak dimengerti Muslim ...
Saya perkirakan, lebih dari 95% Muslim tidak mengerti agama
mereka sendiri. Islam muncul dalam bahasa yg jauh lebih keras daripada
bahasa yg digunakan Muslim sekarang, sehingga mereka tidak mengerti
(bahasa Islam yang sebenarnya) ... Mereka hanya menggantungkan diri
kepada para ulama untuk mendapatkan pengetahuan mereka ttg agama ini.
Kedua, mereka tidak mengerti apapun tentang agama-agama lain.
Masyarakat Kristen yg hidup sebagai minoritas dalam sebuah mayoritas
Muslim lebih memilih untuk tidak berbicara tentang Yesus Kristus karena itu
terlalu BERBAHAYA bagi mereka.
Jadi, semua pandangan Muslim tentang agama-agama lain di bumi ini
hanya datang dari perspektif Islam. Nah, realitas ini yang tidak dimengerti
kebanyakan orang.
JIka orang-orang Muslim, mulai mengerti agama mereka — terutama,
agama mereka — dan melihat kandungannya yang mengerikan itu, mereka
akan mulai mengerti bagaimana semua ini bisa terjadi ...karena
kebanyakan ulama hanya berfokus pada hal-hal tertentu dari Islam. Ini
karena mereka terlalu malu untuk membahas hal-hal di luar itu.
JONATHAN HUNT: Contohnya ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Seperti istri-istri Muhammad, misalnya. Kau
tidak akan pernah mendengar kotbah di mesjid tentang istri-istri
Muhammad, yang kemungkinan lebih dari 50 — walau tidak ada satu pun
orang yang mengetahuinya, by the way. Tanyakan sendiri kepada
mayoritas Muslim, dan mereka tidak tahu menahu tentang fakta ini.
Jadi, mereka MALU membahas ini, jadi mereka cuma berbicara tentang
kejayaan Islam, kemenangan-kemenangan yang dicapai Muhammad. Tapi,
begitu orang memandang diri sendiri, mereka akan melihat bahwa mereka
sebenarnya kalah. Mereka b o d o h, tidak terdidik, tidak mampu memimpin
dunia seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu mereka ingin kembali
kepada masa jaya itu dengan melakukan apa yang dilakukan Muhammad,
tidak peduli bahwa hal itu terjadi 1.400 thn lalu dan tidak akan terulang
lagi.
JONATHAN HUNT: Apakah mereka ingin menghancurkan agama Kristen ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Islam memang sudah menghancurkan agama
Kristen dari permulaan dan Muslim tidak mengakui bahwa mereka menusuk
hati Kristen dengan mengatakan bahwa Yesus tidak mati di salib. Muslim
menganggap bahwa ini caranya menghormatinya (nabi Isa).
Ini yang dilakukan Muslim. Mereka tidak mengerti bahwa ini bagian yang
paling penting dari agama Kristen : SALIB !!!
Jadi, mereka berpandangan sempit. Mereka tidak tahu apa yang mereka
lakukan, dan inilah asal usul segala ide jahat di belakang agama yang
bernama Islam ini.
JONATHAN HUNT: Apa peristiwa khusus yang memulai merubah pendapat
anda tentang Islam ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Sejak kecil saya sudah memiliki sejumlah
pertanyaan sulit, bahkan keluarga saya sering mencela saya, 'Kau memang
anak keras kepala dan kami sulit menjawab pertanyaan-pertanyaanmu.
Mengapa sih kau nanya-nanya melulu ?' Jadi, inilah permulaannya.
Namun saya merasa bahwa semuanya — dan ayah saya adalah contoh
bagus bagi saya karena ia memang orang jujur dan bersahaja, sangat baik
terhadap ibu saya dan terhadap kami, dan membesarkan kami dengan
prinsip-prinsip pengampunan. Nah, oleh karena itu saya menyangka semua
orang Islam seperti ini.
Ketika saya berusia 18 thn, saya ditahan orang Israel dan mendekam di
sebuah penjara Israel. Tetapi di sana Hamas memiliki kontrol atas anggotaanggota
mereka yang ada di dalam, dan saya melihat Hamas menyiksa
orang-orang dengan sangat-sangat kejam.
JONATHAN HUNT: Maksudmu, anggota Hamas saling menyiksa sesama
anggota ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Pemimpin-pemimpin Hamas ! Pemimpinpemimpin
Hamas yang kita kini saksikan di TV saat ini, dan pemimpinpemimpin
besar, bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap anggotaanggota
mereka sendiri. Mereka tidak menyiksa saya, tapi ini tetap sebuah
syok bagi saya, melihat mereka menyiksa sesama anggota mereka:
menusuk kuku-kuku dengan jarum, membakar tubuh-tubuh mereka, dan
juga banyak yang dibunuh.
JONATHAN HUNT: Tapi mengapa mereka membunuh orang2 mereka
sendiri?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Karena curiga bahwa mereka (korban-korban
mereka itu) telah bekerja sama dengan pihak Israel dan bekerjasama
dengan penjajah-penjajah Israel melawan Hamas ... Jadi ratusan orang jadi
korban. Saya menyaksikan penyiksaan ini selama setahun. Nah, itulah titik
perubahan paling besar dalam hidup saya. Saya mulai membuka mata
saya. Tapi saya masih merasa bahwa ada Muslim baik dan ada Muslim
jahat. Muslim baik, seperti ayah saya, dan Muslim buruk seperti orangorang
Hamas ini yang menyiksa rekan-rekan mereka sendiri.
Nah, itulah permulaan mata saya terbuka lebar.
JONATHAN HUNT: Anda berbicara tentang Muslim baik, seperti ayah anda,
tetapi tetap saja anda meninggalkan agama ayah anda. Bukankah kau bisa
saja menjadi Muslim baik seperti ayah anda ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Nah, ini nih realitasnya : saya mendalami
agama Kristen — yang tadinya saya salah mengerti secara total, karena
saya mempelajarinya dari sudut Islam, padahal tidak ada satu pun yang
benar tentang Kristen kalau dipelajari dari sudut Islam.
Ketika saya mendalami Injil dengan perlahan-lahan, ayat demi ayat, saya
memastikan dulu bahwa ini buku Tuhan, pernyataan Tuhan, sehingga saya
mulai memandang Injil dengan cara berbeda. Tidak mudah bagi saya utk
mengatakan bahwa Islam adalah salah.
Islam adalah ayah saya. Saya dibesarkan untuk satu ayah — 22 tahun
untuk ayah itu — dan seorang ayah lain datang kepada saya dan
mengatakan, 'Maaf, SAYAlah ayahmu.' Dan saya tersentak, 'Apa
maksudmu? Saya punya ayah saya sendiri, dan dia adalah Islam!' Dan lalu
ayah agama Kristen mengatakan kepada saya, 'Tidak, sayalah ayahmu.
Saya berada dalam penjara, dan ini (Islam) bukan ayahmu.'
Nah, itulah yang terjadi. Tidak mudah untuk percaya bahwa (Islam) bukan
ayahmu lagi. Jadi saya harus mendalami Islam sekali lagi dari sudut
pandang lain untuk menyadari semua kesalahan, kesalahan-kesalahan
besar dan dampaknya, tidak hanya terhadap Muslim — yang nilai-nilainya
saya benci ... saya tidak suka tradisi manapun yang hanya menyulitkan
kehidupan orang.
— tapi juga dampaknya bagi umat manusia. Pada umat manusia ! Mengapa
manusia saling membunuh dalam nama Allah?
Nah, mulailah saya dengan pasti menyimpulkan bahwa problemnya adalah
Islam, bukan Muslim — saya tidak dapat membenci Muslim karena Tuhan
mencintai mereka dari permulaan. Dan Tuhan tidak menciptakan sampah.
Tuhan menciptakan orang-orang baik yang dicintaiNya, tapi Muslim adalah
orang-orang SAKIT, mereka memiliki pemikiran berbeda. Saya tidak lagi
membenci mereka tapi saya sangat sedih melihat mereka; dan satusatunya
cara bagi mereka untuk berubah adalah dengan mengenal siapa
Tuhan dan mana jalan Yang Lurus.
JONATHAN HUNT: Apakah kau tidak khawatir dengan pernyataanpernyataan
seperti ini — mengingat latar belakangmu, pernyataanpernyataanmu
akan sangat diperhatikan — akan meningkatkan kesulitan,
kebencian antara Kristen dan Muslim di dunia saat ini ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ini bisa terjadi kalau seseorang Kristen datang
kepada Muslim dan berbicara tentang realitas Islam. Tapi anyway Kristen
memang sudah ditempatkan dalam daftar musuh mereka, bahkan sebelum
mereka membuka mulut tentang Islam. Jadi, jika kau pergi ke mereka
sebagai Kristen, Muslim akan langsung merasa tersinggung dan
membencimu dan ini jelas akan meningkatkan jurang antara kedua agama
— tetapi apa yang membuat orang seperti saya bisa berubah ?
Beberapa tahun lalu, ketika saya disana, Tuhan membuka mata dan juga
otak saya dan saya menjadi orang yang berubah total. Jadi sekarang, saya
bisa melakukan kewajiban ini, kalian sebagai Kristen bisa membantu saya
melakukannya, tapi kalian mungkin tidak sanggup. Muslim kini tidak lagi
memiliki alasan.
JONATHAN HUNT: Seberapa sulit proses meninggalkan keluargamu dan
rumahmu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ibarat mencabut kulit saya dari tulang-tulang
saya, begitu kira-kira. Saya cinta keluarga saya, mereka cinta saya. Dan
adik-adik saya seperti putera-putera saya sendiri. Saya membesarkan
mereka. Pada dasarnya, ini keputusan terbesar dalam hidup saya.
Saya meninggalkan semuanya, tidak hanya keluarga saya. Jika kau
memutuskan untuk murtad dari Islam ke Kristen, tidak cukup untuk
mengatakan goodbye dan thank you. Tidak cukup. Kau juga membelakangi
budaya, peradaban, tradisi, masyarakat, keluarga, agama, Allah — atau apa
yang kusangka sebagai Tuhan selama bertahun-tahun! Jadi, ini sesuatu
yang sangat sulit dan penuh resiko. Orang menyangka ini hal mudah,
seperti sesuatu yang sepele. Kini di AS saya mendapatkan kebebasan saya
dna ini sungguh luar biasa. Tetapi di lain pihak, tidak ada yang bisa
menggantikan keluarga ... berat kehilangan keluarga —
JONATHAN HUNT: Jadi, kau kehilangan keluargamu ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Keluarga saya terdidik dan ini juga sulit bagi
mereka. Mereka meminta saya berkali-kali, khususnya selama dua hari
pertama, untuk menyembunyikan agama saya yang baru ini dan tidak
mengumumkannya di media.
Tapi saya diwajibkan Tuhan untuk mengumumkan namaNya dan
memujaNya ke seluruh dunia karena penghargaan bagi saya adalah bahwa
Ia akan melakukan hal yang sama bagi saya. Jadi, saya lakukan ini sebagai
sebuah kewajiban. Saya ingin tahu berapa orang yang bisa melakukan apa
yang saya lakukan sekarang. Saya belum menemukan satu orangpun.
Saya harus kuatkan diri. Ini tantangan yang sangat besar. Ini keputusan
yang sangat besar dalam hidup saya. Saya tidak main-main. Saya tidak
melakukan ini untuk kebahagiaan dunia. Saya melakukannya untuk satu
alasan: Saya percaya. Setiap hari orang menderita karena kepercayaan
yang salah. Saya bisa membantu mengeluarkan mereka dari lingkaran tidak
berkesudahan ini ... lingkaran yang disediakan Setan untuk mereka.
JONATHAN HUNT: Kau masih sempat berbicara dengan ayahmu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi
dengan ayah saya karena ia sekarang di penjara dan tidak ada telpon di
penjara.
JONATHAN HUNT: Apakah anggota keluargamu tidak bercerita kepadamu
tentang reaksi ayahmu ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Mereka memang mengunjunginya. Tapi sampai
sekarang saya tidak tahu bagaimana reaksinya, tapi saya yakin ia sangat
sedih tentang keputusan saya ini. Tapi ia juga akan mengerti, karena ia
tahu saya, dan ia tahu saya bukan tipe orang yang mengambil keputusan
secara enteng, tanpa kepercayaan kuat.
JONATHAN HUNT: Apakah kau akan semakin menyulitkan posisinya di
antara sesama anggota Hamas ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: JELAS! Keluarga saya, termasuk ayah saya
harus menanggung beban atas keputusan saya ini. Ini bukan keputusan
mereka. Ini keputusan saya, tapi mereka tetap harus menanggung beban
dan saya minta — saya berdoa bagi ayah, semua kakak dan adik-adik saya
di gereja ini, selalu berdoa setiap kali bagi mereka — 'Tuhan, bukalah mata
mereka, pemikiran mereka, untuk datang kepada Kristus. Dan berikan
rahmatmu karena mereka juga harus menanggung salib ini dengan saya.'
JONATHAN HUNT: Kau percaya bahwa Israel tidak bersalah dlm
konflik ini ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Okupasi memang buruk. Tapi kami disini
berbicara tentang ide. Israel memiliki HAK untuk membela diri, tidak ada
yang bisa membantah hal ini. Kadang mereka menggunakan terlalu banyak
agresi terhadap penduduk. Kadang banyak penduduk tewas karena tentaratentara
Israel kurang bertanggung jawab, tentang bagaimana mereka
memperlakukan orang di checkpoint.
Pesan saya kepada tentara Israel: setidaknya perlakukan orang dengan
cara pantas di checkpoint. Tapi ini bukan masalah antar bangsa, tapi
tentang ide-ide salah pada kedua pihak, dan satu-satunya cara untuk keluar
dari lingkaran setan ini adalah dengan mengenal prinsip-prinsip yg dibawa
Yesus ke bumi ini : grace, love, forgiveness. Tanpa ini, mereka tidak akan
pernah maju ataupun mematahkan lingkaran yang tidak berkesudahan ini.
JONATHAN HUNT: Kau percaya bahwa Israel kelak akan mengadakan
perjanjian damai dengan Hamas?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Tidak mungkin. Ini seperti api co-exist dengan
air. Tidak mungkin. Hamas bisa main politik selama 10 tahun, 15 tahun;
tapi tanya saja setiap pemimpin Hamas, 'Okay, apa yg akan terjadi setelah
itu? Apakah kalian akan co-exist dengan Israel untuk selama-lamanya ?'
Jawabannya sudah pasti TIDAK ... KECUALI mereka melakukan sesuatu
yang melanggar Quran. Tapi itu sudah ideologi mereka dan mereka tidak
akan beranjak darinya. Jadi, tidak mungkin. Ini bukan soal Israel, bukan
soal Hamas: ini menyangkut kedua ideologi. Tidak mungkin.
JONATHAN HUNT: Kau tidak takut dibunuh karena mengutarakan hal-hal
macam ini — yang bahkan akan diridhoi oleh beberapa bagian Quran?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Mereka harus membunuh pemikiran-pemikiran
saya terlebih dahulu. Tapi pemikiran-pemikiran saya sudah beredar luas.
Jadi, bagaimana mereka akan membunuh pemikiran saya? Bagaimana
mereka akan membunuh pendapat-pendapat yang saya miliki? ... Mereka
bisa bunuh tubuh saya, tapi tidak jiwa saya.
JONATHAN HUNT: Kau pernah diancam?
MOSAB HASSAN YOUSEF: No, not really. Jujur saja, banyak Muslim dan
pemimpin Muslim di AS ini, di masyarakat Eropa, mencoba mencari saya.
Mereka menelpon keluarga saya, ibu saya untuk mengetahui cara
menghubungi saya. Mereka mengatakan kepada ibu saya, 'Kami ingin
membantunya.'
JONATHAN HUNT: Mereka percaya kau butuh bantuan?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Yeah, mereka pikir saya dimanipulasi oleh
orang-orang Kristen. Nah, disinilah mereka salah total. Saya sudah
menjadi Kristen untuk waktu lama dan tidak seorangpun tahu. Sudah
beberapa tahun ini saya menjadi Kristen. Tapi sekarang saya baru
mengumumkannya.
Mereka tahu saya berpendidikian dan mendalami Islam dan Kekristenan.
Ketika saya mengambil keputusan, ini bukan karena saya kena jampi-jampi
atau mencoba meyakinkan saya. Ini 100% keputusan saya seorang diri.
JONATHAN HUNT: Apa pesanmu bagi Muslim yang mendengarmu saat ini?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Pesan saya adalah, pertama-tama, bukalah
pemikiran kalian. Mereka lahir dari keluarga-keluarga Muslim — inilah
bagaimana mereka masuk Islam ... seperti juga keluarga-keluarga Kristen
maupun Yahudi.
Jadi, saya ingin mereka membuka mata mereka, pemikiran mereka dan
membayangkan diri mereka tidak lahir dalam keluarga Muslim. Untuk apa
Tuhan memberikan mereka otak? Bukalah hati kalian!!! Baca Injil!!!
Pelajarilah agamamu!!! Saya ingin membuka pintu gerbang bagi mereka.
Saya ingin mereka bebas. Mereka pasti ingin hidup dengan baik di dunia
dengan cara mengikuti Tuhan - dan mereka juga akan menemukan jaminan
bagi hidup di akhirat.