KETUHANAN ISLAM

KETUHANAN ISLAMI

Setiap agama memiliki konsep atau pendekatan mengenai Tuhannya. Konsep Tuhan dalam islam dinyatakan dalam namaNya. Tuhan dalam Islam dikenal dengan sebutan Allah. Kata Allah telah dipakai oleh orang2 Arab pra Islam untuk merujuk pada Tuhan yang berkuasa, kemudian Muhammad juga memakai kata Allah untuk menamai Tuhan dalam Islam. Kata Allah berasal dari bahasa sansekerta. Dalam kitab2 agama Hindu banyak ditemui kata Allah. Dalam Rigveda Book. 2 Hymn 1 V. 11 dikatakan “Baik” dengan istilah “llah” yang artinya Tuhan. Dalam Rigveda Book 3 Hymn 30 V. 10 dan Rigveda Book 9 Hymn 67 V. 30 kata “Allah” disebutkan dengan jelas.
Konsep ketuhanan Islam tertuang dalam AL-ASMA'UL HUSNAA (Nama2 yang indah dan agung). Nama belum tentu menunjukkan karakter atau sifat asli dari pribadi yang memliki nama tersebut tersebut.
Berikut beberapa sifat Allah seperti yang tertuang didalam Quran;
SUKA BERSUMPAH
Allah dalam Quran gemar bersumpah demi benda-benda di dunia. Perhatikan ayat-ayat berikut:
Demi Quran…QS. 38:1
Demi angin…QS. 51:1
Demi langit…..QS. 51:7
Demi gunung-gunung…QS. 52:1
Demi bintang-bintang…QS. 56:75, 81:15
Demi pena dan apa yang ditulis para malaikat…QS. 68:1
Demi bulan…QS. 74:32
Demi merahnya matahari terbenam… QS. 84:16
Demi langit yang memberi hujan…QS. 86:11
Demi kota….QS. 90:1
Demi matahari….QS. 91:1
Demi malam…QS. 92:1
Demi waktu….QS. 103:1
Demi bintang ketika terbenam….QS. 53:1
Dan masih banyak lagi. Tuhan bersumpah atas benda-benda ciptaan nya sendiri!
Lazimnya, kalaupun Tuhan yang sempurna itu bersumpah, Ia akan bersumpah atas namanya sendiri. Sebab tidak ada yang lebih besar dari Tuhan. Jika bersumpah pastilah demi sesuatu yang dianggapnya berharga, mulia, dan terhormat.
Maka, ketika Allah bersumpah demi benda2 ciptaan Tuhan, lebih rendahkah ia daripada objek-objek tersebut? Ataukah Allah bukanlah Tuhan?
ALLAH BERDOA
Rupanya Allah dalam Quran adalah ilah yang gemar berdoa. Terjemahan Inggris paling jelas:
Upon them shall be prayers (salawatun) from their Lord and mercy, and they are the rightly directed. (QS 2:157)
He it is who sends prayers on you (yusallii alaykum), as do His angels ... (QS. 33:43)
Allah and His angels pray for the Prophet (yasalluuna alan-Nabiyy): O ye that believe pray for him (salluu `alayhi), and salute him with all respect. (QS. 33:56 )
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33:56 )
Take alms of their wealth, wherewith thou mayst purify them and mayst make them grow, and pray for them (wa salli alayhim). Lo! thy prayer (salataka) is an assuagement for them. Allah is Hearer, Knower. (QS. 9:103 Pickthall)
Salawat (dari kata dasar ‘salah’) artinya berdoa:
Ibn Al-Atheer dalam kamus Arab nya 'Al-Nihaayah fi Ghareeb al-Athar' menjelaskan arti kata "Sala'h" sebagai berikut:
'Al-Sala'h' and 'Al-Salawaat': used for a particular kind of worship. Its literal origin is supplication (prayer). Sometimes, 'Sala'h' is referred to by mentioning any one or more of its parts. It is also said that the literal origin of the word is 'to glorify' and the particular worship is called 'Sala'h', because it entails the glorification of the Lord
( http://www.understanding-islam.com/related/text.asp?type=question&qid =780 )
Maka, jika Allah berdoa? Kepada siapakah ia berdoa?
ANTROPOMORFIS
Ketika ditanya tentang bagaimana wujud Allah oleh orang2 kafir Quraish, Muhammad mengatakan bahwa Allah tidak mempunyai wujud dan tak bisa digambarkan.
Meski demikian terdapat hadis yang menggambarkan Allah serupa dengan manusia;
Rasulullah berkata; Allah menciptakan Adam dari wujud dan bentukNya sendiri ukuran (yang sempurna) 60 kubik (kira2 30 meter) tinginya… (Sahih Bukhari 74:246)
Kata Muhammad Allah dan Adam itu tingginya 30 meter, dan terus menyusut hingga 2 meteran seperti kita sekarang ini.
Beberapa ayat Quran juga menggambarkan sosok Allah yang ibarat manusia.
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?" (QS 38:75)
Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS 55:27)
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka,…(QS 48:10)
Bahkan, Allah bisa dilihat!
Dalam Quran terjemahan Yusuf Ali, dikisahkan Allah menampakkan diri kepada Muhammad dan mendekatinya:
By the Star when it goes down,- Your Companion is neither astray nor being misled. Nor does he say (aught) of (his own) Desire. It is no less than inspiration sent down to him: He was taught by one Mighty in Power, Endued with Wisdom: FOR HE APPEARED (in stately form); While he was in the highest part of the horizon: THEN HE APPROACHED HIM AND CAME CLOSER, And was at a distance of but two bow-lengths or (even) nearer; SO DID HE (God) CONVEY THE INSPIRATION TO HIS SERVANT- (conveyed) what He (meant) to convey (QS 53:1-10)
MENYESATKAN DAN MENGELABUI
Al-Quran menyebut Allah itu ‘khayru al-mukareen’ atau pembalas tipu daya yang terbaik (QS 3:54; 8:30). Konon, dalam Quran dikisahkan bahwa iblis pun menyalahkan Allah karena Allah lah yang telah menyesatkannya. Dalam Quran terjemahan Inggris dinarasikan:
[Iblis (Satan)] said: "O my Lord! Because you misled me (aghwaytanee), I shall indeed adorn the path of error for them (mankind) on the earth, and I shall mislead (walaoghwiyannahum) them all. (QS 15:39)
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. (QS 15:39)
Varian-varian ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah pun bisa menyesatkan:
Said he, 'My Lord, for Thy perverting me …' Arberry
[Satan said]: "My Lord, since you misguided me, …" Majid Fakhry - An Interpretation of the Qur'an (approved by Al-Ahzar University)
'Lord,' said Satan, 'since You have thus seduced me, …' N.J. Dawood
"My Lord, since you have misled me, …" Thomas Cleary
He said, "O my Lord! because thou hast beguiled me, …" Rodwell
He said, 'O my Lord! for that Thou hast seduced me ...' Palmer
[The devil] replied, o Lord, because thou hast seduced me, … Sale
Bukan hanya setan, namun tak ketinggalan manusia pun disesatkan oleh Allah;
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertobat kepada Nya", (QS 13:27)
…… Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (QS 4:143)
Salah satu bukti bahwa Quran menempatkan Allah sebagai pengelabuh adalah kisah bahwa Isa tidak sungguh-sungguh disalibkan, melainkan yang disalib ada seorang lain yang wajahnya ‘disulap’ diserupakan dengan Isa oleh Allah.
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa (QS 4:157)
MAHATAHU
Ternyata dalam Quran Allah itu tidak mahatahu. Allah tidak memunyai pengetahuan yang pasti (exact). Ia tidak pernah menyatakan jumlah, satuan atau lamanya waktu secara pasti melainkan hanya menggunakan kata-kata relatif seperti beberapa, sedikit, sejumlah, lebih banyak, lebih dekat dsb:
Beberapa dirham saja…..(QS 12:20)
Beberapa tahun…(QS 30:2-4)
Seratus ribu orang ATAU lebih (???)…..(QS 37:147)
Sejarak dua ujung busur panah ATAU lebih dekat lagi (???)…..(QS 53:9)
Tidak dapatkah lebih pasti?
Bahkan dalam Quran Allah juga bisa salah tebak. Dalam Quran surat Yusuf 12:41, Allah menyebutkan ada hukuman penyaliban di zaman Yusuf. Padahal menurut sejarah, hukuman salib baru ada pada kurun waktu abad ke-6 SM – 4M! Yaitu pada jaman penjajahan Romawi.
Tidak hanya itu, dalam surat ar-Ruum 30:2-4 dinubuatkan bahwa bangsa Romawi akan menang kembali hanya dalam waktu beberapa tahun saja setelah dikalahkan oleh Persia. Kenyataannya, bangsa Romawi dikalahkan oleh bangsa Persia tahun 614 (Yerusalem direbut).
Bangsa Romawi mengalahkan kembali bangsa Persia pada tahun 628. Puncaknya pada tahun 630. Antara keduanya ada jarak 13 tahun! Tidak sekedar ‘beberapa’ seperti dinyatakan oleh Allah. Hal ini menunjukkan bahwa tuhan Quran bukan tuhan yang kredibel dan sempurna. Ia bukan ilah yang sungguh-sungguh Mahatahu.
TIDAK KONSISTEN
Dalam Islam ada konsep Nasikh-Mansukh atau abrogation (penganuliran) untuk hapus-menghapus ayat-ayat Quran. Menurut hemat kami hal ini membuktikan bahwa Allah tidak konsisten dengan wahyunya dan tidak maha tahu. Jika Allah maha tau, tidak perlu pakai acara ralat meralat. Berikut ayat2 dalam Quran mengenai Nasikh-Mansukh:
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? (QS 2:106)
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). (QS 13:39)
Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapat seorang pembelapun terhadap Kami. (QS 17:86)
Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui aapa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui. (QS 16:101)
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimaksud oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (QS 22:52)
Ayat 22:52 ini ada kaitannya dengan "Satanic Verse".atau “Ayat2 Setan”
Ketidak-konsistenan Allah jelas terlihat jika kita membandingkan ayat-ayat Quran di atas dengan ayat-ayat Quran berikut yang mengatakan bahwa kata-kata Allah yang di wahyukan tidak pernah berubah sepanjang masa:
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS10:64)
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu (QS 6:34)
Janji Allah ini bertolak belakang sekali dengan kenyataan yang ada. Lihat topik selengkapnya di link; Sejarah penyusunan Quran
MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG.
Dalam kitab2 agama Ibrahim, khususnya Yahudi, Allah digambarkan sebagai pribadi pemarah, dan pencemburu. Namun terdapat perbedaan mendasar antara Allah Islam dengan Tuhannya Yahudi. Dalam ajaran Yahudi, Tuhan marah, cemburu pada berhalanya, namun tetap mengasihi manusia yang menyembah berhala itu. Sedangkan Allah dalam Islam marah dan cemburu, bukan hanya kepada berhalanya, tapi juga kepada manusia yang menyembah berhala tersebut.
Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. (QS 3:56)
Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (QS 40:85)
Ingatlah, ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah pendirian orang-orang yang telah beriman”. Kelak aku akan jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka, dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. Ketentuan yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaannya. Itulah hukum dunia yang ditimpakan atasmu, maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada lagi azab neraka.” (QS 8:12-14)
ESA
Konsep ketuhanan yang tauhid hanya didasarkan pada keyakinan belaka. Jika ditelaah secara teliti perkataan “KAMI” dalam Quran dapat diartikan plural/ jamak
Sudah banyak diketahui, bahwa banyak ayat dalam Quran, Allah menggunakan kata ganti jamak ‘Kami’ untuk dirinya (misal surat 3:44, 145 dan 17:1 dll). Ini rancu, mengingat Allah yang konon esa secara matematis menurut Islam itu punya pribadi yang jamak dalam dirinya.
Penggunaan ‘Kami’ bisa bermacam-macam; http://en.wikipedia.org/wiki/We
Pakar muslim berdalih bahwa kata ‘Kami’ yang dipakai itu hanyalah gaya bahasa Arab saja untuk menyatakan kemuliaan (pluralis majestatis). Padahal, gaya bahasa ini lazim dipakai dalam sidang untuk merefer pada dewan yang umumnya terdiri lebih dari satu orang (plural kah Allah?). Biasanya, pluralis majestatis digunakan untuk merefer pada pembicara yang bersifat mewakili sebuah kumpulan (ilah) ? http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralis_majestatis
Lihat topik selengkapnya di SIAPAKAH KAMI DALAM QURAN?
MAHA KUASA
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (QS 9:14)
Bila Allah sungguh maha kuasa mengapa ia meminjam tangan Muhammad dan para pengikutnya untuk membantai para kafir yang tak percaya kepadanya?
BERORIENTASI SEKS
Quran menggambarkan bahwa Allah itu tuhan yang sensual. Ibarat dunia, surga Islam rupanya masih dipenuhi aktivitas seksual dan janji2 akan perempuan2 cantik yang selalu perawan, lengkap dengan dipan dan kasur2 empuk tempat bersetubuh mereka (al-Baqarah 2:25; Âl 'Imran 3:15; an-Nisa' 4:57; Ya Sin 36:56; az-Zukhruf 43:70, as-Saffat 37:48-49; Sad 38:52; ar-Rahman 55:56,72-74; al-Waqi`ah 56:22,34-36; an-Naba' 78:33 )
Menurut penafsir Quran al-Jalalayn, perempuan2 tersebut akan kembali lagi keperawanan nya setelah disetubuhi!
Tafsir al-Jalalayn
and cascading water, running continuously,and abundant fruit,and mattresses [that are] raised, on top of couches. Verily We have created them with an [unmediated] creation, namely, the wide-eyed houris, [We created them] without the process of birth, and made them virgins, immaculate — every time their spouses enter them they find them virgins, nor is there any pain [of defloration]
Ulama Mesir Abdel Hamid Khisk menuturkan bahwa dalam surga Islam ada ereksi kekal!
Bahkan, muslimah (perempuan) juga akan dijodohkan dengan bidadari (perempuan)!
Rupanya surga Islam tidak sekedar surga birahi laki2 dan perempuan, tetapi juga surga lesbian!
Silahkan lihat topik selengkapnya di: Surga Islami