Christianity Dan Barat Anggap Islam Merupakan Ancaman ???
Islam memang menjadi ancaman bagi dunia Barat karena sebabnya juga akibat sikap
Barat yang membiarkan immigran Muslim ini masuk dalam jumlah besar dibandingkan
masuknya immigrant yang bukan Muslim.
Sekarang, negara2 Barat mulai merasa terpojok dengan kecepatan berkembangnya
populasi muslim yang ekonominya rendah tapi fertilisasi ratenya sangat tinggi.
Orang2 Barat pada mulanya menganggap agama Islam itu sama dengan ajaran2 yang
non-christianity lainnya seperti Buddha, Hindu, Sintho dan lain2nya. Barulah
setelah mengalami sendiri menjadi korban2 Syariah Islam berupa teror2 bomb
Jihad, mereka menyadari betapa biadabnya ajaran Islam ini.
Sikap Barat yang lebih memilih masuknya immigrant Muslim dibandingkan immigran
dari Asia dulu juga atas dasar ketakutan yang sama karena mereka melihat
fanatisme Hindu, Cina, dan Buddha tidak lebih kecil daripada Islam, ditambah
lagi mereka yang dari Asia juga sangat tebal nasional identity-nya, sehingga
orang2 Barat itu menganggap untuk membendung Asia terutama Cina dan India ini
adalah dengan menghadapkan mereka dengan Islam yang mereka anggap cukup tangguh
untuk sekedar mengkocar kacirkan berkembangnya budaya Asia.
Kacamata Barat yang salah inilah yang kemudian menghasilkan lahirnya negara
Pakistant yang dibantu Inggris dalam upayanya memecah belah India. Juga Amerika
sendiri gagal memecah belah Cina untuk tujuan yang sama.
Niat Barat adalah menggunakan Islam untuk menjarah Asia karena Islam tidak
memiliki nasional identity yang dianggap menjadi ancaman Barat.
Ternyata sekarang pandangan Barat berubah setelah dunia Barat digigit anjingnya
sendiri yang Islam ini. Maksudnya digunakan untuk menggigit pengancam dari
Asia, malah anjing ini menggigit tuannya sendiri.
Memang, kalo ditinjau dari kualitas umat Islamnya itu sendiri, maka Islam bisa
dikatakan lebih lemah dan lebih rendah daripada budaya dari Asia sehingga bukan
ancaman dari Barat. Barulah setelah ajaran Islam ini didalami dan dipahami
dunia Barat, mereka sadar bahwa Islam meskipun tidak mampu mendominasi Barat
tapi dipastikan akan memporak porandakan Barat dari dalam negeri itu sendiri.
Setelah kejadian 911, dunia Barat telah menyadari, cepatnya populasi
berkembangnya muslim betul2 merupakan ancaman terutama di Eropah, sedangkan di
Amerika populasi muslim masih separuh dari kecepatan populasi Latino Amerika
sehingga dari dulu populasi muslim sulit berkembang naik.
Untuk menetralisir ancaman populasi muslimin inilah sekarang negara2 Barat dan
Amerika akan menghadapkan Islam ini kepada India, Cina, Russia dan Latino
Amerika yang dipastikan tidak mungkin bisa bersatu padu dalam budaya dan agama
yang saling memusuhi ini.
Dunia Islam sendiri tersesat, mereka salah mengira bahwa tulisan Huntington
sebagai memerangi Islam, karena yang dimaksudkan Huntington sebagai cultural
clash ini bukanlah Islam melainkan budaya2 dari Asia yang sangat kental nasional
identity-nya yang bisa merupakan ancaman dunia Barat.
Setelah melalui observasi dan penelitian yang mendalam, akhirnya dunia Barat
termasuk Amerika menyadari juga, Meskipun kelihatannya nasional identity
budaya2 dari Asia lebih kuat daripada Islam, namun tingkat ancaman bagi Barat
sebetulnya jauh lebih kecil, karena budaya China, India dan Asia umumnya lebih
toleran, mudah menerima yang baru, jauh lebih tinggi etika moralnya dibandingkan
Islam, sehingga seharusnya tidak perlu menimbulkan friksi bagi dunia Barat
dibandingkan dengan Islam.
Kesadaran Barat inilah sekarang yang membuka kesempatan immigran dari Asia lebih
besar dibandingkan untuk immigran dari negara2 Islam.
Sekarang dengan menghadapkan Islam dengan Budaya Asia seperti Cina dan India,
maka bahaya Islamisasi dunia Barat dan Amerika bisa ditekan dibawah level
ancaman.
Akibat berubahnya kebijaksanaan Amerika dan Eropah pasca 911, dunia Islam
mengalami pukulan yang betul2 menghancurkan masa depan mereka, karena beasiswa2
yang dulunya banyak diterima pelajar2 dari Timur Tengah telah dialihkan kepada
pelajar2 dari Asia. Budaya Asia berkembang lebih pesat katimbang ajaran dan
budaya Islam.
Amerika dan dunia Barat sekarang ini telah mendapatkan solusi dalam menghadapi
kebrutalan2 Islam.
Secara kualitas memang Islam tidak membahayakan, dan ephoria Cina lebih ditakuti
oleh Barat. Tetapi karena nilai kualitas Islam yang tidak memiliki etika moral
yang setinggi budaya dari Asia, akibatnya tingkat perusakan budaya Islam jauh
lebih tinggi daripada budaya dari Asia.
Demikianlah, bukan kebetulan kalo sekarang di Amerika dan Eropah ini meskipun
sedang berkutat menekan kebrutalan Islam, ternyata berkembangnya budaya Asia dan
immigran Asia jauh lebih pesat dalam menguasai setiap aspek kehidupan dunia
Barat dan Amerika. Bahkan budaya Asia ini telah menyusup sangat mendalam
kedunia Islam itu sendiri seperti halnya di Indonesia sekarang Barongsai2
dihidupkan lagi oleh ulama2 Islam dalam mencari sekongkolan baru untuk
melepaskan tekanan pihak Barat pasca 911.
Islam memang tinggi kebrutalannya, tapi tanpa memiliki nasional identity dan
etika moral yang memadai hanyalah bisa diibaratkan sebagai kerbau gila yang
merusak kandang dan lahannya sendiri.
Indonesia memang telah menjadi percontohan dalam study mengenai nasional
identity ini. Ternyata dengan nasional identity yang kuat, masyarakatnya
menolak Syariah Islam.
Dimanapun diseluruh dunia, dengan nasional identity yang kuat maka Syariah Islam
gagal untuk bisa ditegakkan. Sebaliknya, memaksakan memaksakan tegaknya Syariah
Islam disuatu negara hanya mungkin dengan mengorbankan nasional identity.
Syariah Islam tanpa nasional identity, hanya membentuk negara2 sapi perahan dan
budak dari Arab2 yang menjadi kaki tangan Amerika hingga saat ini.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Barat yang membiarkan immigran Muslim ini masuk dalam jumlah besar dibandingkan
masuknya immigrant yang bukan Muslim.
Sekarang, negara2 Barat mulai merasa terpojok dengan kecepatan berkembangnya
populasi muslim yang ekonominya rendah tapi fertilisasi ratenya sangat tinggi.
Orang2 Barat pada mulanya menganggap agama Islam itu sama dengan ajaran2 yang
non-christianity lainnya seperti Buddha, Hindu, Sintho dan lain2nya. Barulah
setelah mengalami sendiri menjadi korban2 Syariah Islam berupa teror2 bomb
Jihad, mereka menyadari betapa biadabnya ajaran Islam ini.
Sikap Barat yang lebih memilih masuknya immigrant Muslim dibandingkan immigran
dari Asia dulu juga atas dasar ketakutan yang sama karena mereka melihat
fanatisme Hindu, Cina, dan Buddha tidak lebih kecil daripada Islam, ditambah
lagi mereka yang dari Asia juga sangat tebal nasional identity-nya, sehingga
orang2 Barat itu menganggap untuk membendung Asia terutama Cina dan India ini
adalah dengan menghadapkan mereka dengan Islam yang mereka anggap cukup tangguh
untuk sekedar mengkocar kacirkan berkembangnya budaya Asia.
Kacamata Barat yang salah inilah yang kemudian menghasilkan lahirnya negara
Pakistant yang dibantu Inggris dalam upayanya memecah belah India. Juga Amerika
sendiri gagal memecah belah Cina untuk tujuan yang sama.
Niat Barat adalah menggunakan Islam untuk menjarah Asia karena Islam tidak
memiliki nasional identity yang dianggap menjadi ancaman Barat.
Ternyata sekarang pandangan Barat berubah setelah dunia Barat digigit anjingnya
sendiri yang Islam ini. Maksudnya digunakan untuk menggigit pengancam dari
Asia, malah anjing ini menggigit tuannya sendiri.
Memang, kalo ditinjau dari kualitas umat Islamnya itu sendiri, maka Islam bisa
dikatakan lebih lemah dan lebih rendah daripada budaya dari Asia sehingga bukan
ancaman dari Barat. Barulah setelah ajaran Islam ini didalami dan dipahami
dunia Barat, mereka sadar bahwa Islam meskipun tidak mampu mendominasi Barat
tapi dipastikan akan memporak porandakan Barat dari dalam negeri itu sendiri.
Setelah kejadian 911, dunia Barat telah menyadari, cepatnya populasi
berkembangnya muslim betul2 merupakan ancaman terutama di Eropah, sedangkan di
Amerika populasi muslim masih separuh dari kecepatan populasi Latino Amerika
sehingga dari dulu populasi muslim sulit berkembang naik.
Untuk menetralisir ancaman populasi muslimin inilah sekarang negara2 Barat dan
Amerika akan menghadapkan Islam ini kepada India, Cina, Russia dan Latino
Amerika yang dipastikan tidak mungkin bisa bersatu padu dalam budaya dan agama
yang saling memusuhi ini.
Dunia Islam sendiri tersesat, mereka salah mengira bahwa tulisan Huntington
sebagai memerangi Islam, karena yang dimaksudkan Huntington sebagai cultural
clash ini bukanlah Islam melainkan budaya2 dari Asia yang sangat kental nasional
identity-nya yang bisa merupakan ancaman dunia Barat.
Setelah melalui observasi dan penelitian yang mendalam, akhirnya dunia Barat
termasuk Amerika menyadari juga, Meskipun kelihatannya nasional identity
budaya2 dari Asia lebih kuat daripada Islam, namun tingkat ancaman bagi Barat
sebetulnya jauh lebih kecil, karena budaya China, India dan Asia umumnya lebih
toleran, mudah menerima yang baru, jauh lebih tinggi etika moralnya dibandingkan
Islam, sehingga seharusnya tidak perlu menimbulkan friksi bagi dunia Barat
dibandingkan dengan Islam.
Kesadaran Barat inilah sekarang yang membuka kesempatan immigran dari Asia lebih
besar dibandingkan untuk immigran dari negara2 Islam.
Sekarang dengan menghadapkan Islam dengan Budaya Asia seperti Cina dan India,
maka bahaya Islamisasi dunia Barat dan Amerika bisa ditekan dibawah level
ancaman.
Akibat berubahnya kebijaksanaan Amerika dan Eropah pasca 911, dunia Islam
mengalami pukulan yang betul2 menghancurkan masa depan mereka, karena beasiswa2
yang dulunya banyak diterima pelajar2 dari Timur Tengah telah dialihkan kepada
pelajar2 dari Asia. Budaya Asia berkembang lebih pesat katimbang ajaran dan
budaya Islam.
Amerika dan dunia Barat sekarang ini telah mendapatkan solusi dalam menghadapi
kebrutalan2 Islam.
Secara kualitas memang Islam tidak membahayakan, dan ephoria Cina lebih ditakuti
oleh Barat. Tetapi karena nilai kualitas Islam yang tidak memiliki etika moral
yang setinggi budaya dari Asia, akibatnya tingkat perusakan budaya Islam jauh
lebih tinggi daripada budaya dari Asia.
Demikianlah, bukan kebetulan kalo sekarang di Amerika dan Eropah ini meskipun
sedang berkutat menekan kebrutalan Islam, ternyata berkembangnya budaya Asia dan
immigran Asia jauh lebih pesat dalam menguasai setiap aspek kehidupan dunia
Barat dan Amerika. Bahkan budaya Asia ini telah menyusup sangat mendalam
kedunia Islam itu sendiri seperti halnya di Indonesia sekarang Barongsai2
dihidupkan lagi oleh ulama2 Islam dalam mencari sekongkolan baru untuk
melepaskan tekanan pihak Barat pasca 911.
Islam memang tinggi kebrutalannya, tapi tanpa memiliki nasional identity dan
etika moral yang memadai hanyalah bisa diibaratkan sebagai kerbau gila yang
merusak kandang dan lahannya sendiri.
Indonesia memang telah menjadi percontohan dalam study mengenai nasional
identity ini. Ternyata dengan nasional identity yang kuat, masyarakatnya
menolak Syariah Islam.
Dimanapun diseluruh dunia, dengan nasional identity yang kuat maka Syariah Islam
gagal untuk bisa ditegakkan. Sebaliknya, memaksakan memaksakan tegaknya Syariah
Islam disuatu negara hanya mungkin dengan mengorbankan nasional identity.
Syariah Islam tanpa nasional identity, hanya membentuk negara2 sapi perahan dan
budak dari Arab2 yang menjadi kaki tangan Amerika hingga saat ini.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Muslim binti Muskitawati- BLUE MEMBERS
- Number of posts: 186 Points: 733 Reputation: -15 Registration date: 2010-03-18