MASUKNYA ISLAM KE MESIR

MASUKNYA ISLAM KE MESIR

Jihadis vs Koptik-Mesir 639-641M
http://www.historyofjihad.org/egypt.html

Mesir jaman pra Islam adalah wilayah yang paling berharga dalam Kerajaan timur Romawi. Mesir adalah keranjang roti Roma nomor dua setelah Konstantinopel. Tanahnya subur dan sumber ekspor gandum, jagung, anggur, minyak, tekstil, gelas, kosmetik dan obat2an. Pada saat invasi Arab, jumlah penduduk Koptik diperkirakan sekitar 9 juta.

Mesir sebelum invasi Islam bukan Negara Arab

Kebanyakan dari kita menyamakan orang Mesir dengan Arab. Mohammed Atta, pemimpin serangan 9/11 adalah orang Mesir yang memimpin sekelompok teroris Arab. Demekian pula dengan Yasser Arafat yang lahir di Kairo, yang membohongi dunia dengan pengakuannya sebagai orang Palestinia. Bandit2 ini dan jutaan orang Mesir sekarang menganggap diri sebagai orang Arab. Mereka tidak sadar bahwa mereka adalah hasil Arabisasi akibat invasi Arab pada abad ke 7 yang menghancurkan Bizantin yang menguasai Mesir. Orang mesir adalah keturunan Firaun yang mendirikan peradaban klasik Mesir disepanjang lembah Nil dan membangun kota2 cantik seperti Luxor, Memphis, Karnak dan Thebes. Firaum seperti Ramses, Nefertiti mendirikan pyramid megah yang menyimpan misteri alam semesta yang dibangun sesuai dengan konstelasi bintang.

Agama orang Mesir kuno didasarkan kepada animisme, sebagai mana juga orang Yunani-Romawi, Hindus, Mesoamerican dsb. Mulai abad ke 6SM sampai abad 4M, Mesir dikuasai raja Persia dari dinasti Achemenia, Hakkamanishiya. Orang Persia adalah Zoroastrian, tetapi mereka tidak mencampuri urusan keagamaan orang Mesir.

Pada abad ke 4, Persia dijatuhkan oleh Panglima Yunani, Alexander, yang kemudian mendirikan kota Alexandria di Delta Nil, sebagai pelabuhan masuk bagi orang Yunani yang berlayar lewat Laut Mediteran.

Bahkan kekuasaan raja Yunani dibawah Ptolemys dalam 3 abad berikutnya tidak mengusik agama orang Mesir. Rakyat Mesir tetap dibiarkan memuja dewa2 mereka, dewa matahari, Ra atau Amon Ra, Horus, dewa langit yang memiliki kepala seperti burung gagak dan bertubuh manusia, dsb. Pada tahun 1 Masehi, Mesir menjadi bagian dari kerajaan Romawi dibawah Julius Caesar setelah bunuh dirinya ratu Cleopatra. Namun orang Romawipun tidak mempedulikan kepercayaan penduduk asli. Jadi setelah berbagai invasi oleh Persia, Yunani, Romawi, agama Mesir tetap bertahan sebagai agama unik dan orijinal. Hanya setelah kaisar Romawi, Konstantin memeluk agama Kristen pada abad ke 4, rakyat Mesir mulai memeluk Kristen. Saat Muslim Arab menginvasi Mesir, penduduk asli Mesir seluruhnya Kristen, walau bekas2 agama lama masih sangat kuat dan mempengaruhi ritual Kristen.

Orang Mesir menganggap diri bangsa Hamitik (keturunan Ham), berbeda dengan orang Arab yang termasuk bangsa Semitik (keturunan Sem). Bangsa Hamitik terdiri dari bangsa Mesir, Nubia (Sudan), Abyssinia (Ethiopia), Somali dan Masai (Kenya dan Tanzania). Kebudayaan kuno Mesir oleh karena itu juga TIDAK disebut sebagai peradaban Arab dan para firaun juga tidak dianggap sebagai raja2 Arab.

Sifat Arab hanya nampak setelah invasi Arab tahun 639-641M. Arab-lah yang memberi nama ‘Koptik’ pada penduduk asli Mesir. Copt adalah kata Inggris yang berasal dari kata Arab ‘Gibt’ atau ‘Gypt’ dari kata Yunani ‘Egyptos’ atau Egypt. Kata Yunani ‘Egyptos’ berasal dari kata Mesir kuno ‘Ha-Ka-Ptah’ atau kuil dewa Ptah, salah satu dewa utama Mesir. Kata Copt atau Coptic berarti Egyptian/orang Mesir, namun sekarang, penduduk muslimn Mesir memanggil diri Arab dan kata Copt atau Coptic merujuk pada penduduk Kristen Mesir.

Gangster Muslim yang menjarah lembah Nil ada dibawah perintah kalifah Umar berjihad dan memaksa penggantian agama rakyat Mesir ke Islam. Pasukan Islam ini dipimpin oleh Amir bin Al-Aas yang sebenarnya juga pemeluk Islam baru. Terdapat dongeng berkaitan dengan Amir tersebut;

Clannya, Bani Sahm dari suku Quraish, terpaksa memeluk Islam setelah ‘nabi’ Muhammad-bin-Abdullah menjarah Mekah th 630M. Seperti juga para pemimpin Quraish lainnya, pada mulanya Amir menantang Islam dengan keras. Malah ia mengepalai kontingen Quraish di Pertempuran Uhud. Tahun 630M, dengan Khalid-ibn-Walid ia mengalahkan pihak Muslim, tetapi setelah jatuhnya Mekah ditangan Muslim, Amir bin Al-Aas dan Khalid-ibn-Walid masuk Islam. Ini tidak mereka lakukan secara suka rela tetapi mereka melihat keuntungan untuk bergabung dengan pihak yang menang. Dengan demikian, mereka tidak hanya berhasil menyelamatkan jiwa mereka tetapi malah dengan senang hati menerapkan teknik2 Muslim seperti menjarah, menyiksa bangsa lain dan memaksa mereka memeluk Islam. Setelah itu Amir menjadi bagian dari gangster Muslim.

Menurut cerita, saat remaja, Amir melancong dengan karavan ke Palestina. Suatu hari ia bertugas menjaga onta karavan diluar Yerusalem. Hari sangat terik dan saat ia duduk dibawah pohon, datanglah seorang pelancong yang letih dan sangat kehausan. Amir dengan murah hati memberikan minumannya. Sang pelancong meminumnya dan kemudian tertidur.

Beberapa saat kemudian, seekor ular nampak mendekati sang pelancong yang sedang tidur nyenyak. Amir dengan sigap membunuh ular itu dengsn panahnya. Sang pelancong sangat berterima kasih pada Amir karena telah menyelamatkan hidupnya untuk kedua kalinya. Sang pelancong ingin memberikannya uang bagi dua nyawa. Ia mengatakan bahwa ia datang ke Yerusalem dari Mesir. Dan ternyata sang pelancong ini ini bukan sembarang pelancong, ia adalah seorang Maqauqas, pendeta tinggi kaum Kristen Mesir. Ia ingin agar Amir menemaninya ke Mesir. Akhirnya mereka melancong ke Mesir.

Saat tiba di Alexandria, Amir tinggal di rumahnya yang megah dan diperlakukan bak tamu raja. Maqauqas, sang tuan rumah membawanya ke festival di Hippodrome. Salah satu ritual festival adalah ritual ‘Bola Emas‘. Pendeta memukul sebuah bola emas dan bola itu melayang ke atas. Kepercayaannya adalah, ketangan siapa bola itu mendarat, ialah yg akan menjadi penghancur Mesir.

Saat pendeta memukul bola iitu ke udara semua orang mengikuti lajunya arah bola itu dgn tegang. Setelah bola membelok di udara, bola itu mendarat di lengan baju Amir. Penonton kaget. Mereka tidak dapat percaya bahwa orang Arab terbelakang dan tidak berbudaya dari gurun pasir itu dapat menghancurkan Mesir. Mereka merasa ini pasti salah. Pasti cara memukul bola itu salah.

Maqauqas, tuan rumah Amir dengan bingung mengatakan kepadanya, "Saya tidak tahu tapi tanda dari para dewa tidak pernah salah. Aneh memang nasib dan siapa tahu kau suatu hari akan kembali ke sini."

Amir yang juga bingung itu kembali dari Mesir, sarat dengan hadiah dan uang. Peristiwa Bola Emas itu terus menghantuinya. Ia sering menganggapnya sebagai mimpi tapi dalam hatinya ia yakin bahwa suatu hari ia akan memasuki Mesir sebagai penakluknya dan menghancurkan segala yang ada disana.

Nah, jadilah Amr seorang panglima besar pasukan Muslim di Syria, ia terus menerus ingat akan mimpinya menaklukkan Mesir. Cita2nya akhirnya tercapai ketika Umar memberinya perintah untuk menghancurkan tanah kafir itu. Amir bin al-Aas segera berangkat menuju Mesir dengan 40.000 tentara.

December 639, pasukan Muslim mencapai Farma, kota benteng yang dijaga garisun Bizantin. Muslim menyerang kota itu sampai 2 bulan lamanya. Musim semi Februari 640, pasukan penyerang yang dipimpin Useifa-ibn-Wala menyerang fort itu pada malam buta. Perlawanan Bizantin runtuh dan kota ini akhirnya jatuh ke tangan Muslim.

Setelah jatuhnya Farma, Muslim maju ke Bilbeis, 40 mil dari kota Memphis. Bilbeis berada di gurun Negev (di perbatasan dengan Israel sekarang). Kota itu juga kota benteng dan Muslim menyerang dengan memutuskan suplai air. Setelah sebulan, pada akhir Maret 640 kota itupun menemui akhir naasnya.

Dari Bilbeis, Muslim berbaris ke Babylon (sebuah kota di Mesir Bizantin, bukan yang di Mesopotamia/Irak sekarang). Kota Babylon inilah, dinamakan Arab sebagai Al Fustat dan kemudian sebagai Al Qahira atau seperti yang dikenal sekarang : Kairo. Karena taktik licik, penaklukan Mesir tidak sulit bagi Muslim. Tetapi di Babylon mereka menemukan perlawanan canggih. Perang ini sampai berlangsung selama 7 bulan. Babylon merupakan kota yang lebih besar dan lebih penting dan perlawanan disana juga lebih sengit. Namun Amir tetap memaksakan kehendaknya.

Babylon merupakan kota kunci Mesir. Kota terdekatnya adalah Memphis, ibukota kuno para firaun. Muslim tiba didepan Babylon bulan May 640M. Babylon merupakan kota benteng dan Bizaantin mempersiapkannya bagi setiap serangan. Disekililing tembok luar kota itu digali lobang panjang dan pasukan dalam jumlah besar ditempatkan antara lobang dan tembok kota itu. Fort Babylon itu adalah gedung besar dengan tembok setinggi 30 meter dengan tebal tembok 2 meter. Fort itu juga diperlengkapi menara2 dan ‘bastions’ (??).

Kekuatan pasukan Bizantin ini 6 kali lebih besar dari kekuatan Muslim, jadi Amir meminta Umar meminta tambahan tentara. Bulan Agustus, datang tambahan tentara sebanyak 4,000 orang dari Syria. Setelah ini juga tidak berhasil melemahkan Bizantin, Umar mengumpulkan tentara di Medinah. Diantara mereka yang bersedia memerangi Mesir adalah Zubeir bin Al-Awwam, saudara sepupu Muhammad. Pasukan tambahan 4000 tentara itu maju ke Mesir tapi Fort Bizantin itu masih belum dapat dikalahkan juga.

10 mil dari Babylon terletak kota Heliopolis. Kota itu adalah kota Kuil Matahari para Firaun. Muslim merasa bahwa pasukan Bizantin dari Heliopolis akan menyerang Muslim dari belakang saat mereka bertempur melawan Babylon. Oleh karena itu Zubeir dan Amir berangkat ke Heliopolis. Diluar kota itu terjadi bentrokan kavaleri, dan walaupun banyak orang Bizantin tewas, hasil pertempuran tidak pasti. Amir dan Zubeir kemudian memerintahkan digalinya sebuah terowongan yang berakhir kedalam benteng Bizantin itu. Dan dengan cara itu mereka berhasil melemahkan para penjaga dan membuka gerbang kota itu bagi tentara Muslim. Seluruh garisun Bizantin dibunuh secara masal.

Ini mengingatkan kita pada terowongan yang digunakan Hamas, teroris Palestina, Jihad Islami dan Fatah kedalam Gaza untuk menyelundupkan senjata dari Mesir ke Gaza untuk mengadakan serangan teroris melawan penduduk sipil Israel. Bentuk senjata berubah dari pedang ke jaket berisi bom bunuh diri, tapi sikap Muslim yang haus darah tidak berubah sedikitpun.

Upaya Muslim merebut Babylon dengan menjebak tentara Bizantin

Dari Heliopolis, Amir dan Zubeir kembali ke Babylon untuk meningkatkan serangan terhadap Bizantin. Pihak Bizantin kini mulai keluar dari lobang perlindungan mereka dan menyerang Muslim secara langsung. Muslim berpura2 mundur. Bizantin mengejar mereka dan Muslim mundur terus sampai seluruh pasukan Bizantin meninggalkan posisi mereka di lobang perlindungan. Atas tanda Amir, 500 pasukan Muslim berkuda yang dipimpin Kharija bin Huzafa bergegas dan menyerang tentara Bizantin dari belakang. Singkat cerita, Bizantin masuk perangkap Muslim.

Banyak yang tewas tetapi pasukan utama Bizantin berhasil kembali ke kota itu. Pihak Bizantin menutup gerbang kota. Tapi sekarang kawasan antara lobang dan kota itu dikuasai Muslim. Dengsn senjata katapul mereka menghantami tembok kota itu dengan batu2 besar.

Pengkhianatan dan tindakan mata2 terhadap Bizantin

Karena putus asa, Jendral Bizantin, Theodorus menunjuk Maqauqas, yang sekarang pejabat Mesir dan Kepala Pendeta kaum Copt, yang dikenal Amir pada masa2 pra-Islamnya di Palestina. Maqauqas mempercayai Amir karena dulu ia memang dapat dipercaya, bahkan sampai menyelamatkan nyawa Maqauqas. Tetapi Islam mengubah semua itu dan Amir memanfaatkan hubungannya dengan Maqauqas untuk merebut Babylon. Maqauqas meminta agar Amir mengirimkan utusannya ke Babylon untuk negosiasi selama 2 hari. Tetapi waktu 2 hari itu digunakan utusan2 tersebut untuk mempelajari benteng itu dari dalam. Mata2 berkedok utusan itu dikirim Amir. Utusan Muslim berkata pada Maqauqas dan memberi 3 pilihan yang lazim ditawarkan Muslim kepada musuh2 mereka : Islam, Jizya (pajak tinggi) atau mati.

Negosiasi terus berjalan dengan bolak baliknya utusan. Namun kali ini saat Muslim berada di gerbang kota itu, mereka malah menyerang delegasi Bizantin yang menyangka Muslim ingin bernegosiasi. Setelah membantai delegasi Bizantin, pihak Arab membakar gerbang kayu raksasa Babylon. Dengan terbakarnya sebagian gerbang, tentara Muslim menembus gerbang api tersebut dan dengan fanatisme menggebu-gebu mereka, mereka menyerbu kota dan membantai penghuninya.

Pelajaran dari Pertempuran Babylon bagi AS dan Eropa

Selama negosiasi, Maqauqas menawarkan 100 keping dinar kepada setiap panglima dan 1000 dinar kepada sang Kalif. Tapi pihak Muslim mengatakan bahwa mereka tidak dapat dibeli dengan keping emas yang nantinya toh akan menjadi milik mereka begitu kota itu direbut. Katanya, pun kalau ia mati dalam pertempuran ia akan langsung ke surga.

Siapapun pemimpin Eropa yang merasa bahwa dengan tawaran bantuan dana, keanggotaan WTO, kontrak dagang dsb dsb … bisa membujuk negara Muslim seperti Iran agar menghentikan ambisi senjata nuklir mereka, maka mereka salah besar !

Muslin akan memanfaatkan perundingan utk mengulur waktu sampai senjata nuklir mereka siap pakai dan siap serang, mulai dengan Israel.

Kita juga melihat bagamana Muslim siap sedia untuk melakukan cara curang apapun untuk menghancurkan non-Muslim, sesuai dengan doktrin tipuan mereka, Taqiyya yang sangat meresap kedalam budaya Muslim. Status kafir tercatat dengan jelas dalam Qur'an dan Hadith. Menipu kafir agar mencapai kemenangan memang disahkan Qur'an dan didukung dalam Hadis. Mempercayai Muslim tulen (muslim fundamentalis) sama saja dengan mempercayai Nazi dalam PD II atau Komunis dalam revolusi Russia, bahkan lebih parah. Ini karena Muslim percaya bahwa ini mandat dari Tuhan. Agama lebih kuat daripada filosofi politik sesaat. Fakta ini tidak menyenangkan, tapi kalau anda mempercayai Muslim, mereka akan menang. Jadi, dalam perang melawan terror ini, pilihan hanya : kematian kita atau kematian Muslim.

Pencaplokan Alexandria dengan cara tipuan

Ketika sang Khalif menerima laporan dari Amir bin Al-Aas tentang kemenangan Amir, ia memerintahkan agar SETIAP dan SEMUA kafir diberanguskan dari Mesir. Ia memerintahkan Amir untuk mencaplok kota pelabuhan Alexandria (yang kemudian dirubah namanya oleh Muslim menjadi Iskandariya). Saat Muslim berada didepan Alexandria bulan Maret 641. kita itu dijaga berat. Tembok demi tembok dan benteng demi benteng dibangun untuk melindungi kota tersebut. Pasukan Bizantin didalam kota ity mencapai jumlah 50.000 sementara kekuatan pasukan invasi Muslim adalah 100.000. Kota itu tidak memiliki persediaan pangan. Karena kota itu memiliki akses langsung ke laut, mereka tergantung dari rute laut ini bagi bala bantuan dari Konstantinopel berupa tenaga kerja dan bahan2 kebutuhan.

Saat Amir mensurvey situasi militer, ia merasa bahwa Alexandria sebuah tantangan besar. Pihak Bizantin juga bermaksud mempertahankannya dgn segala kekuatan mereka. Untuk itu, Amir kembali menggunakan akal bulusnya.

Pasukan biadab Muslim ini kemudian memulai dengan serangan mereka. Bizantin menggunakan katapul yang ditempatkan diatap tembok2 kota mereka yang menembakkan batu2 raksasa ke posisi Muslim. Ini mengakibatkan kerusakan besar di pihak Amir dan memerintahkan pasukannya untuk mundur dan mengambil posisi diluar jangkauan katapul. Mulailah perang maju mundur. Muslim maju dan dihantami misil2 batu. Saat Muslim mundur dari tembok kota, Bizantin keluar dari benteng2 mereka tapi langsung dihantam balik oleh para pengikut agama damai.

Sementara itu, kaisar Bizantin, Heraclius mengumpulkan pasukan besar di Konstantinopel yang dimaksudkan utk membantu Alexandria. Tetapi sebelum ia sempat merealisasikan rencananya ini, ia wafat. Pasukan tambahan bagi Alexandria ini ditunda keberangkatannya.

Taktik licik Muslim untuk memenangkan duel yang mempertaruhkan kebebasan mereka saat mereka terjebak Bizantin

Ketika Muslim tahu akan wafatnya kaisar Bizantin yang menunda pengiriman pasukan tambahan, mereka memanfaatkan kesempatan ini dan meningkatkan serangan mereka. Tapi serangan Bizantin bertubi2 dan berhasil memerangkap muslim. 4 Muslim memasuki kamar bawah tanah, tetapi karena sempitnya terowongan masuk yang hanya bisa dimasuki satu orang, terowongan ini mudah dipertahankan oleh keempat Muslim ini. Pihak Bizantin tidak mungkin menangkap ke 4 Muslim ini dari terowongan itu. Kalau mereka dibiarkan disana, mereka akan mati kelaparan. Salah satunya adalah Amir, hal yang tidak diketahui pihak Bizantin.

Bizantin meminta para Muslim yang terjebak agar menyerah sehingga mereka tidak akan mati kelaparan ataupun menukar mereka dengan tawanan Bizantin ditangan Muslim. Muslim menolak. Lalu pihak Bizantin yang tidak sudi membiarkan musuh mereka mati kelaparan malah mengajak mereka berduel. Katanya jika salah satu dari mereka yang menang dalam duel, mereka bisa bebas. Pihaik Muslim setuju.

Amir sendiri menawarkan diri bagi duel itu, tetapi Masalma (Pembunuh bayarannya Muhammad) menghalanginya dan menawarkan dirinya sendiri.

Kalau pihak Bizantin yang terjebak Muslim, maka Bizantin tidak mungkin diberi tawaran gentleman ala Bizantin ini. Mereka akan ditebas pedang Islam, dibantai secara masal saat itu juga. Namun pihak Bizantin adalah orang2 terhormat dan berbudaya dan bukan dibutakan oleh fanatisme seperti Muslim, jadi mereka taat pada janji mereka.

Mulailah duel pedang itu yang berlangsung dengan sengit. Kemenangan bagi pendekar Bizantin nampak dekat tapi Masalma berbuat curang dengan menarik bulu ketiak pihak Bizantin. Ketika ia mundur karena kesakitan, Masalma, sang algojo Allah itu membunuhnya dengan menusuk pedangnya begitu kuat kedalam hati sang pendekar Bizantin sampai menebus ke punggungnya. Terlepas dari tindak curang ini, pihak Bizantin mematuhi janji mereka.

Perang masih juga berlangsung selama 6 bulan, dan Umar di Medinah menjadi semakin tidak sabar. Ia menulis surat kepada Amir :

"Saat kau menerima surat ini, doronglah tentara agar berperang. Mulailah serangan pada hari Jumat siang, saat turunnya rahmat Allah.”

Amir bin Al-Aas mengumpulkan orang2nya dan membacakan surat Umar. Kotbah2 penuh semangat jihad mendorong Muslim agar melakukan kekerasan. Dan diputuskan agar setelah solat Jumat mereka akan melangsungkan serangan besar2an. Ubada dipilih untuk membawa bendera untuk dan memimpin serangan.

Hari Jumat kemudian, setelah bersolat, tentara Muslim berbaris ke medan perang dengan membawa peti2 mata diatas kepala mereka. Mereka maju dengan semangat fanatisme meluap, tapi pihak Bizantin mempersiapkan diri dan melancarkan serangan balasan. Hari Jumat itu, pihak Muslim mengalami kekalahan besar dan serangan Jumat itu gagal total. Saat itu Allah rupanya tidak mendengar doa para Jihadis muslim, walau perang dilakukan pada hari suci Muslim.

Malam itu di kamp Muslim, putus asa meliputi seluruh kamp muslim. Malah ada yang mengusulkan untuk membatalkan upaya mencaplok Alexandria dan kembali Al Fustat (nama lain bagi Babylon). Kegigihan Bizantin mematahkan semangat mereka. Tapi datanglah seorang penangkap ikan, mantan Koptik yang sekarang memeluk islam bernama Abu. Ia mengusukan agar Amir dan teman2nya yang dapat berbicara bahasa Yunani berangkat pagi2 ke pelabuhan dan memarkir perahu nelayan mereka di pelabuhan.

Ini memang praktek para penangkap ikan yang membawa hasil panen dipagi hari ke Alexandria. Setelah mendarat disana, Abu dan rekan2 barunya itu menuju ke salah satu gerbang dan membunuh tentara penjaga dan saat subuh mereka berhasil membuka gerbang kota itu.


Akibat serangan fajar ini, 20.000 tentara Bizantin tewas atau ditangkap dan penduduk tidak berdaya dibunuhi secara masal oleh para pengikut agama damai Allah. Selama 3 hari penuh, kota itu menjadi lautan darah. Istana2 dirongsoki sampai habis, para wanita dijadikan budak seks dan yang paling cantik dijadikan penghuni haremnya Amir dan panglima2nya. Amir dengan bangga melaporkan kepada bossnya, Umar: "Kami menaklukkan Alexandria. Di kota itu ada 4.000 istana, 400 tempat hiburan dan jumlah kekayaan yang tidak terhitung."

Tentara Muslim dengan giat mengumpulkan jarahan perang mereka. Umar memutuskan bahwa Muslim berhak memiliki setiap harta benda yang mereka temukan karena kekuatan mereka (‘by the right of might’). Ini memang cocok dengan filsafah Muslim bahwa ‘Kekuatan adalah Baik’ (‘Might is Right’) yang dilanjutkannya kemudian dlm 14 abad eksistensinya di Afrika, Asia dan Eropa.

PENGHANCURAN PERPUSATAAN ALEXANDRIA

Penyidikan terakhir oleh Luciano Canfora menyimpulkan bahwa Amir, atas instruksi kalif Arab, Umar, MENGHANCURKAN PERPUSTAKAAN KOTA ITU. Diperlukan waktu ENAM BULAN untuk menghancurkan buku2 perpustakaan dalam 1000 kolam renang Alexandria. Ini merupakan tindakan memalukan oleh para Arab buta huruf yang mentalitas Islamnya mengatakan bahwa tidak diperlukan satu bukupun, karena Quran berisi apa yang perlu diketahui ! Inilah alasan Arab2 beringas haus darah yang tidak berbudaya dan pemakan kadal itu untuk membakar semua perpustaan, tidak hanya di Mesir, tapi juga di Syria, Persia, Spanyol dan India (dimana mereka membakar universitas Buddhis; Nalanda). Pembakaran terhadap buku2 peninggalan jaman itu adalah kekejaman Muslim yang paling besar terhadap sejarah umat manusia yang tidak dapat dimaafkan.

Catatan:
http://www.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=26181&postdays=0&postorder=asc&start=30

Jihad melawan LIBYA dan TUNISIA

Setelah pencaplokan Mesir, para Jihadis bergerak ke NUBIA. Tapi kaum Nubia menggunakan taktik gerilya dan sangat meletihkan tentara Muslim dan memaksanya mundur dari Nubia. Inilah yang menyebabkan Ethiopia tetap Kristen sampai sekarang. Setelah gagalnya kampanye pencaplokan terhadap Nubia di bagian selatan, Amir memutuskan untuk berangkat kebagian barat Mesir, tempat terletaknya provinsi2 Bizantin, Libya dan Tunisia.

Bulan September 642, Amir memimpin pasukannya menuju kawasan itu. Setelah sebulan, mereka sampai di kota Pentapolis di Lybia. Kota ini milik Bizantin, tetapi mereka tidak mempersiapkan sistim pembelaan terhadap kota itu. Dengan mudah Muslim merebutnya tanpa perlawanan. Para warga menginginkan kedamaian dan Amir memenuhi keinginan mereka dengan syarat ala Islamnya itu: peluk Islam atau bayar pajak (Jizyah) atau mati.

Praktek biadab pemaksaan anak2 Kristen kedalam tentara Muslim – Permulaan tradisi Jannisari ‘Turki’

Setelah diadakannya perjanjian damai bagi rakyat, mereka yang tidak sanggup membayar pajak Jizyah diberi kesempatan untuk menjual anak2 mereka agar kepada tentara Muslim (selain juga pemaksaan masuk Islam). Banyak penduduk Pentapolis tidak memiliki pilihan dan dengan berat hati menyerahkan anak2 mereka. Ini merupakan tindakan sangat tercela, tetapi sama dengan kaum Arab Quraish, Persia, Syria, Mesir dan Libya mereka tidak memiliki pilihan karena ini satu2nya cara untuk menghindari kematian masal dan perbudakan. Praktek penjualan anak2 Kristen menjadi tentara Muslim ini kemudian diteruskan oleh kalifah Ottoman Turki terhadap kaum Kristen Serbia, Kroasia dan Bosnia.

Sumber2 bacaan:

1- The Mummy, Funeral Rites & Customs in Ancient Egypt, by Ernest A. Wallis Budge, reprint of 1893 edition by Senate Studio Editions 1995

2- The Twilight of Ancient Egypt, First Millennium B.C.E., by Karol Mysliwiec, translated by David Lorton, Cornell University Press2000

3- Egypt in The Age of Cleopatra, by Michel Chauveau, translated by David Lorton, Cornell University Press, 2000

4- Women in Ancient Egypt, by Gay Robins, Harvard University Press, 1996

5- Women and Society in Greek and Roman Egypt: A Source Book by Jane Rowlandson, Cambridge University Press, 1998

6- The Chronicle of John Coptic Bishop of Nikiu (circa 690 A.D.), translated by Robert Henry Charles, reprint from 1916 edition, APA-Philo Press Amsterdam, Holland

7- The Vanished Library, A Wonder of The Ancient World, by Luciano Canfora, University of California Press

8- The Story of The Church of Egypt, Volumes I and II, by Edith L. Butcher, reprint of 1897 edition by AMS Press Inc, New York, N.Y 1975

9- Coptic Egypt, by Murad Kamil, Le Scribe Egyptien, 1968

10- Traditional Egyptian Christianity, A History of the Coptic Church, by Theodore. Hall Patrick, Fisher Park Press, 1999

11- Muslim Extremism in Egypt, The Prophet and the Pharaoh, by Gilles Kepel, University of California Press 1993

12- Ancient Egyptian Culture, published by Chartwell Books, Edison, N.J. 1998.