MUHAMMAD TIDAK BUTA TULIS
Kebohongan bahwa Muhammad adalah seseorang yang buta huruf adalah klaim tak berdasar yang diciptakan para muslim untuk membela kemurnian Quran. Namun saat ini telah banyak pakar dari kalangan muslim yang menyangkal kebodohan Muhammad karena tidak bisa baca tulis tersebut. Kami hanyalah menyampaikannya kembali pada anda. Silahkan lihat pada link dibawah ini.
http://www.nunpublisher.com/content/view/1/1/
Anda dapat juga membaca secara lengkap mengenai topik ini dari buku Islam dibawah ini;
Judul Asli : Khurafatu 'Ummiyati Muhammad
Penulis : Syekh Al Maqdisi
Kata Pengantar : Prod Dr H Nasaruddin Umar MA
Penerbit : Nun Publisher
Cetakan Pertama : April 2007
Tebal : 130 halaman plus indeks
Kaum muslim mempercayai bahwa Quran 100% adalah perkataan Allah, tanpa terkontaminasi oleh perkataan manusia. Dengan mengklaim Muhammad sebagai nabi buta huruf, maka dengan sendirinya tidaklah mungkin seorang Muhammad mengarang, atau mendapatkan pengetahuan ilahi selain dari Allah sendiri. Muhammad tidak mungkin membaca dari kitab2 terdahulu seperti Talmud, Taurat, Injil serta Kitab2 yang lain, dan menceritakannya kembali dalam Quran. Seperti yang dimaksud pada ayat dibawah ini;
Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur'an) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari (mu). (QS 29:48)
Ayat2 Quran yang lain juga menyebutkan bahwa Muhammad adalah seorang yang bodoh (umi), yang tidak bisa baca dan tulis.
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. (QS 7:157)
“….maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang umi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (QS 7:158)
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,….(QS 62:2)
Tetapi dalam ayat lain disebutkan bahwa Muhammad bukanlah seseorang yang umi;
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (QS 96:4 versi DEPAG RI)
He Who taught (the use of) the pen (QS 96:4 versi YUSUF ALI)
Yang mengajar (manusia) dengan penggunaan pena. (QS 96:4 versi FMI)
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis. (QS 68:1 versi DEPAG RI)
Nun, by the Pen and the (Record) which (men) write. (QS 68:1 versi YUSUF ALI)
Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis. . (QS 68:1 versi FMI)
Dasar kepercayaan buta huruf Muhammad juga berasal dari hadis dimana Aisha, isteri tersayang Muhamamd mengatakan:
"… Malaikat datang padanya dan memintanya untuk membaca. Nabi menjawab "Saya tidak tahu bagaimana membaca”. Nabi menambahkan, "Malaikat memegang saya dan menekan saya begitu keras sampai saya tidak tahan lagi. Ia kemudian membebaskan saya dan sekali lagi meminta saya untuk membaca Ikrar dan saya jawab, "Saya tidak tahu bagaimana membaca ………" (Sahih Bukhari 1:3)
Pernyataan Muhammad bahwa ia tidak tahu membaca lebih logis jika dipahami dengan maksud; “APA YANG HARUS SAYA BACA?” Amatlah mengherankan jika Jibril memerintahkan Muhammad membaca, namun ternyata ia tidak dapat membaca.
Quran juga menyebut kaum buta huruf dengan sebutan Ahlul Kitab. Quran membuat perbandingan ini : ‘Katakan kepada kaum Ahlul Kitab dan mereka yang tidak terpelajar : apakah kalian menyerahkan diri ?’ (QS 3:20)
Ayat ini menunjukkan keinginan para ‘buta huruf’ untuk mempelajari kitab suci.
‘Mereka diantara orang buta huruf yang tidak mengenal kitab suci, tetapi hanya cerita2 khayalan.’ (QS 2:7)
Kaum Ahlul Kitab sendiri tahu benar akan perbedaan antara mereka dan para’buta huruf.’ ‘Tidak ada suruhan bagi kami untuk mencari jalan bagi para buta huruf.’(QS 3:75)
Jadi keadaan ‘buta huruf’ ini lebih menunjuk kepada status sosial, daripada kemampuan baca tulis. Ayat2 berikut menunjukkan bawha Muhammad percaya bahwa ia datang dari latar belakang ‘buta huruf’ ini. ‘Mereka yang mengikuti Rasul, nabi buta huruf …’ (QS 7:157) dan ‘Percaya kepada Allah dan rasulnya, nabi buta huruf yang juga percaya kepada Allah.’ (QS 7:158)
Jadi, kaum ‘buta huruf’ adalah bangsa Arab, keturunan Ismael, yang tidak memiliki kitab suci, sementara Ahlul Kitab, adalah keturunan Ishak yang memiliki Taurat dan Injil.
Dalam uraian terdahulu, kita telah mengetahui bahwa paman Muhammad, Abu Thalib begitu mengasihi keponakannya itu lebih dari anaknya sendiri. Ali, sepupu Muhammad, yang adalah anak Abu Thalib adalah seorang yang terpelajar, bahkan ia menulis sebuah karya berjudul Nahj al Balaghah (The Path of Eloquence). Sehingga tidaklah mungkin Abu Thalib membiarkan Muhammad tumbuh dewasa tanpa mendapatkan pendidikan baca tulis sama sekali.
Dimasa mudanya Muhammad bekerja pada Khadijah, sebagai agen perdagangan. Seorang agen perdagangan haruslah memiliki cukup pengetahuan tentang dagang dan pembukuan. Pengetahuan macam ini tidak dimungkinkan bagi orang yg tidak mampu membaca dan menulis.
MARI KITA MEMBEDAH HADIS DAN SIRAT NABI UNTUK MEMBUKTIKAN KEBOHONGAN TERSEBUT.
Salah satu hadis menceritakan Muhammad yang sedang membuat perjanjian dengan kaum kafir, namun terdapat beberapa point yang tidak disetujui Muhammad; “Rasulullah mengatakan kepada Ali: "Hapus kata2 itu!" Ia, (Ali) mengatakan: "Saya tidak akan menghapuskannya." Akhirnya Rasulullah menghapuskannya dengan tangannya sendiri………." (Sahih Muslim 4401),
Jika Muhamad tidak dapat membaca bagaimana ia tahu kata2 mana yang harus dihapuskan ?
"Diriwayahkan Amir ibn Shahr: …….Rasulullah MENULIS dokumen bagi Dhu Marran……" (Sunan Abu-Dawud Book 19, Number 3021)
Yazid ibn Abdullah, yan, meriwayahkan, "Kami berada di Mirbad. Datanglah seorang dengan rambut terurai dan memegang selembar kulit merah ditangannya. …Kami kemudian bertanya: Siapa menuliskan dokumen ini untuk mu ? Ia menjawab: Rasulullah." (Sunan Abu-Dawud Book 19, Number 2993)
Ibn "Abbas mengatakan , "Pada saat penyakit Rasul semakin parah, ia mengatakan, "Bawakan saya kertas (tulis) dan saya akan MENULIS pernyataan sehingga kau tidak akan lengah." (Sahih Bukhari 3:114)
Dikisahkan oleh Anas bin Malik: Ketika Nabi menulis suatu surat atau mempunyai ide dalam penulisan sebuah surat. Nabi diberitahu bahwa mereka ( para penguasa) tidak akan membaca surat tersebut kecuali surat tersebut disegel…. ( Sahih Bukhari 3:65)
Dikisahkan oleh Abdullah bin Abbas: Rasulullah menulis ke Kaisar dan mengundang dia untuk menerima Islam dan rasul mengirim suratnya beserta Dihya Al-Kalbi yang diperintah untuk membawa surat tersebut kepada Gubernur Busra agar disampaikan ke Kaisar. ( Sahih Bukhari 52:191)
Dikisahkan oleh Abdullah ibn Abbas: Nabi menulis sebuah surat ke Heraclius: " Dari Muhammad, Rasul Allah, kepada Hiraql (Heraclius), Pemimpin Byzantine…. (Abu Dawud 41: 5117)
Anas melaporkan: "Kapan rasulullah berniat untuk menulis surat kepada para raja Ajam (non arab), mengundang mereka untuk masuk ke Islam, orang-orang berkata bahwa mereka tidak menerima surat jika tanpa suatu segel ( perangko) diatas surat tersebut.. ( Hadis Sunan Pada Tirmidzi 4:85)
Anas melaporkan bahwa: Rasulullah berniat untuk menulis surat kepada Kisra, Qaysur ( Ceasar) dan Najashi, mengundang mereka untuk menerima Islam. Orang-Orang berkata: '( O Rasulullah) orang-orang itu tidak menerima surat tanpa suatu perangko diatas surat itu' ( Hadis Sunan Pada Tirmidzi 6 : 87)
Diceriterakan berdasarkan otoritas Anas bahwa rasulullah menulis ke Chosroes ( Raja Persia), Kaisar ( Kaisar Roma), Negus ( Raja Abyssinia) dan semua raja2 kafir untuk mengundang mereka kepada Allah… ( Sahih Muslim 4382)
Diceriterakan oleh Anas: Ketika Nabi berniat untuk menulis suatu surat kepada penguasa Byzantine, ia diberitahu bahwa orang-orang itu tidak membaca surat apapun kecuali jika surat tersebut dicap dengan suatu segel… (Sahih Bukhari, 52:189)
"Ketika penyakit nabi bertambah parah ia berkata, ' Beri aku pena dan kertas, saya akan menulis sebuah dokumen untukmu sehingga kau tidak akan tersesat. ( Tabari V 9, p174)
TERBUKTI SUDAH BAHWA KLAIM MUHAMMAD ADALAH SEORANG YANG BUTA HURUF HANYALAH KEBOHONGAN BELAKA.
Namun terlepas dari kekurangan dan kebohongan Muhammad, kita harus akui bahwa ia adalah penulis best seller segala jaman. Lupakanlah sukses Harry Potter, Quran adalah buku terlaris segala jaman. Jika Muhammad lahir di tahun ini, ia tidak perlu mencari nafkah dengan merampok atau membunuh. Cukup dengan menulis buku, dengan khayalan dan halusinasinya. Ia memang tahu bagaimana menarik perhatian orang dengan tulisannya.